"udah dong nangisnya, kalo mata lo besok bengkak gimana?" Chaeyoung menepuk-nepuk pelan bahu Tzuyu yang sedang terisak
"bodo amat, hiks kalo mata gue bengkak" Tzuyu lanjut nangis
"ya lagian lo, katanya kagak bakal suka sama tuh kakel" ujar Chaeyoung setengah menyindir
"ya kan--hiks, au ah -hiks"
"cup cup, daripada nangis mending tunjukin aja kalo lo suka sama tuh kakel, kali aja dia berubah pikiran" setelah menyelesaikan kalimatnya, Chaeyoung merasa kalau Tzuyu telah berhenti menangis terbukti dari bahunya yang sudah diam
"tzuyu, lo dengerin gue kagak?"
Merasa tak ada respon, Chaeyoung pun menyingkirkan rambut yang menutupi wajah sahabatnya itu
"yeu, sialan malah tidur"
-------------
"gue nggak yakin nih" lagi-lagi Tzuyu merapikan rambutnya, dan melihat apakah bekal makanan buatannya itu cukup layak konsumsi
Maklum dia baru pertama kali masak, jadi ya gak tau rasanya
"udah sih, sana taruh aja di mejanya. karena gue yakin kalo dia tau itu bekel dari lo ya pasti kagak bakal dimakan" bukannya menenangkan malah Dahyun menurunkan semangat Tzuyu
"dahyun, jangan gitu dong. kalo nanti malem dia nangis lagi, gue yang repot" ujar Chaeyoung
"jadi langsung taruh aja di meja?" tanya Tzuyu memastikan
Mereka berdua mengangguk kompak, omongan Dahyun memang ada benarnya
Karena baru kemarin kan kejadiannya, jadi kali aja tuh kakel masih sebel sama Tzuyu
"loh dek ngapain berdiri di depan?"
"eh itu kak jae, bisa minta tolong nggak?" Tzuyu sangat berharap kalau kak Jaehyun mau menolongnya
"boleh, minta tolong apa?"
"ini kak, tolong taruhin di meja kak jungkook"
"lah kenapa nggak taruh sendiri?"
Rencananya sih gitu, tapi karena Tzuyu terlalu lama perang batin dan pikiran. Ternyata yang punya meja udah balik,
Kan nggak jadi,
"itu kak, hehe"
Sedetik kemudian Jaehyun mengangguk mengerti, "yaudah, nanti kakak taruh. kalau marahan jangan lama-lama ya, nggak baik juga"
Tzuyu tersenyum, dibilang marahan juga nggak, malah terancam putus
Eung, Tzuyu jadi sedih lagi
"makasih kak, aku balik ke kelas dulu"
