Prologue

99 16 1
                                    

Kakinya menginjakkan gedung yang menurutnya asing. Karena ini pertama kalinya–Jung Sasha memasuki gedung FSRD untuk menemui sobat karibnya–Lee Amira.

Ponselnya bergetar, membuatnya sedikit terperanjat, ia segera mendekatkan ponselnya pada daun telinganya.

"Apa?"

"Yaelah, marah lo?"

"Ngga,"

"Bohong aja?"

"Mau apa, sih, Bin?"

Sasha sedang melakukan telepon dengan sobat karib lelakinya, Choi Soobin.

"Lo udah nemu ruangan kelas Ami?"

"Belum. Lo sih, segala balik duluan. Gue jadi sendiri kan."

"Yaudah, besok gue anter."

"Bodoamat, udah selesai juga perlunya, bego." omel Sasha. Tetapi hanya terdengar suara tertawa dari Soobin. "Udah, ah. Gue mau nelepon Ami."

"Awas ketemu preman."

"Ga nyambung, dasar!" Lalu Sasha langsung memutuskan sambungan telepon sepihak.

Ia memutuskan untuk berjalan asal selagi menunggu Ami mengangkat telepon darinya.

"Hallo, Mi?"

"Kenapa, Sa?"

"Kenapa-kenapa?! Ini ruangan kelas lo dimana? Lo lupa, tadi nyuruh gue kesini?"

"Oiya, lupa gue, sorry-sorry. Sekarang lo dimana?"

"Untungnya lo temen. Btw, gue aja gatau ini dimana." Sasha melihat sekitar, sepertinya ia telah tersesat di gedung kampus orang.

"Ah! Sa, tunggu bentar. Tiba-tiba dosen gue masuk. Gue matiin dulu teleponnya."

"EH MI, JANGAN DIMA-tiin..dulu.." Telat, Ami telah memutuskan sambungan telepon.

Sasha kembali memperhatikan sekitar, sungguh tempat ini sangat asing baginya. Pertama, ia bukan kuliah di gedung ini, kedua, ia masih menjadi mahasiswi baru 3 bulan, jadi masih awam dengan lingkungan sekitar yang bukan tempat biasanya.

BUGG. Sasha terkejut, tiba-tiba ada suara yang berasal dari suatu tempat.

Sasha menundukkan kepalanya, seraya berjalan mencari suara itu berasal.

"Gausah deketin cewek gue, bangsat!"

BUGG.

Sasha yang mendengarnya ikut terkejut dan meringis, ia berpikir sepertinya sedang ada perkelahian?

"Bajingan! Sebelum lo ngomong gitu, liat dulu cewek lo gimana!?"

Lalu terdengar suara orang seperti terjatuh.

Dan tak lama, terdengar suara langkah kaki mendekat. Sasha kembali menundukkan kepalanya, juga memperlambat langkahnya.

Hitungannya detik, seorang lelaki keluar dari sebuah ruangan kecil yang tidak terlihat dari jangkauan jauh.

Mampus, mampus...

Sasha mendongakkan sedikit kepalanya, ingin memastikan pikirannya benar atau tidak.

Dan benar saja, bagian belakang pakaian yang sedang dikenakannya sedikit kotor. Mungkin ia yang tadi terjatuh?

Mampus! Dia ngelewat didepan gue. Sasha langsung mengedarkan pandangannya, dan memilih menunduk, lagi.

Sasha terkejut karena lelaki yang ia maksud selain melewat dihadapannya, lelaki itu juga menoleh kearahnya. Dan yang membuatnya lebih terkejut, sepertinya lelaki itu memang sudah berkelahi, karena ada sedikit bercak darah diwajahnya.

Didetik itu pula, Sasha mengakui bahwa lelaki itu masih tetap tampan walaupun penampilannya sudah tidak rapih.

Semenjak pertemuan mereka–ralat, pertemuan Sasha dan lelaki itu yang sederhana dan juga tidak disengaja berhasil membuat Sasha mulai mengaguminya.

Saat itu pula dan hingga detik ini.

Saat itu pula dan hingga detik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☁️☁️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☁️☁️

Gimana prolognya?hehe. Semoga suka dengan pembuka/awal ceritanya.

Btw, Sasha juga cewe, cewek kan biasanya langsung gercep gitu kalau ada cogan. Wajarlah ya?😂

Ditambah, disini Sasha statusnya masih menjadi maba, sedangkan Taehyung sudah menjadi Kating.

Pertanyaan dari part ini : Pernah ga, kalian naksir Kating/Kakel, atau langsung bilang ganteng waktu pertama kali liat? Kayak Sasha contohnya, hehe

Oiya, vomments dari kalian sangat berharga buatku, thankyou^^

And see on the next chap!✨

Dream Come True?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang