Voment woy ini serem!
Christie POV.
Mary Cemetery, 22.00
"Laura Kim?"
"Mwoya?! Kenapa ada nisan bertuliskan namaku?!"
"Ya! Chanwoo! Apa-apaan ini? Kenapa ada nisan seperti ini?"
"Diamlah. Aku sedang live streaming Blackpink!"
Tap..tap..
"Kau dengar itu Chanwoo?"
"Dengar apa?!"
"Suara langkah kaki orang. Sebaiknya kita pergi saja. Ayo."
"Ssst sudah diamlah."
Aku masih memperhatikan nisan ini.
Apa aku punya kembaran? Atau dunia ini yang terlalu luas sehingga ada yang sangat mirip denganku?
Yah, aku tidak mengerti.
"Laura??!"
Aku menoleh ke atas. Seorang pria dengan kulit seputih mayat berdiri membawa kantong plastik.
"Siapa ya?"
"Ya! Ya! Jangan berbicara dengan orang sembarangan!" Chanwoo mulai mendekati ku dan dia menarikku tiba-tiba.
"Chanwoo? Kau... Apa yang kau lakukan padanya?" Pria pucat ini tampak ingin menarikku dari Chanwoo.
"Yoongi, dia milikku sekarang sepertinya. Hahaha."
"Di-dia... Bukannya meninggal?"
"Aku meninggal? Hey kakek tua! Aku masih hidup tau! Aku masih punya daging dan darah!" Teriakku tajam.
"Ah, kurasa ngobrolnya sampai disini saja ya." Chanwoo langsung membawaku ke rumah.
Rumahnya. Sudah 3 tahun aku sadar dan aku bangun langsung saja ada di rumahnya tiba-tiba.
"Chanwoo, kurasa aku mengenalnya."
"Hm? Apa maksudmu?"
Kepalaku sakit, aku rasa aku harus tidur.
"Hidungmu berdarah. Bersihkan sana!"
"Eh? Iya." Aku mengambil tisu dari ruang tamu.
Mukamu merah sekali. Kau kenapa huh?
Kenapa tiba-tiba aku mendengar suara seperti itu? Ahk sial kenapa hidungku semakin banyak mengeluarkan darah?!
"Kenapa semakin parah sih?" Akhirnya Chanwoo datang dan membawaku ke kamar mandi.
"Ma-mana ku tahu."
"Tidur sana! Ngerepotin banget ah!"
"Berisik lo Chanwoo!"
"Anjing kau!"
"Kau anjing!"
"Chanwoo, besok aku ga usah ngampus ya?"
"Iya iya terserah mu aja."
"Makasih Chanwoo!!"
"Daripada kau alay gini, mending kau tidur dan istirahat."
"Iya deh."
Besoknya
"Chanwoo."
"Hm."
"Aku mau keluar sebentar ya."
"Hati-hati. Jangan bicara sama orang yang ga dikenal!"
"Iya-iya. Bawel."
