Chap 1 MIMPI JADI NYATA

19 0 0
                                    

Soraya Arabella gadis berambut pirang dengan bibir kissable itu sedang berjalan gontai dengan tas tottebag yang tersampir di bahu kirinya. Dengan rok diatas lutut serta sneakers putih yang menempel menambah kesan urak-urakkan pada diri gadis yang kerap dipanggil Bella tersebut. Memasuki ruangan kelas yang bertuliskan XI IPA 1. Jika dipandang-pandang banyak yang tidak menyangka bahwa Bella adalah anak Ipa 1. Dikarenakan yang memasuki kelas tersebut kebanyakan adalah murid-murid yang pintar.

Dan tentunya Bella termasuk ke dalam jajaran murid pintar dan berprestasi tersebut. "Bell... Bell... lihat deh Instastorynya kak Rehan. Dia barusan jadian dong sama Adisa kelas XI IPS 4. Gilak gak sih? Padahalkan yang deket duluan sama kak Rehan elo. Kok lo bisa keduluan sih sama Adisa?" suara cempreng khas dari Farah sahabat Bella sejak kelas X itupun menjadi sambutan Bella ketika memasuki ruangan kelas.

"Iya gue udah tahu. Terus kenapa?" Jawab Bella tanpa minat menanggapi percakapan sahabatnya tersebut.

"Lo yakin nih udah gak minat sama kak Rehan?" sahut Liliy yang duduk di depan bangku Bella dan Farah ikut menimpali.

Bella pun hanya mendengus. Sambil menopang satu tangannya Bella menyahut perkataan sahabatnya tersebut. "Gue udah punya pacar." Sontak penyataan dari Bella tersebut kontan membuat Farah dan Lily melongo.

"Biasa aja kali lihatnya."

"Siapa pacar lo?" Tanya Lily yang diangguki oleh Farah.

"Gue backstreet terus LDR-an empat tahun. Eh, ketemu lagi." Balasnya dengan nada malas.

"Hah? Kok bisa? Kok lo gak pernah cerita sama kita?"

Bella tak menjawab perkataan dari Lily dan memilih memejamkan matanya supaya bisa bertemu dengan sang kekasih.

"Mama? Mama ngapain ada disini?" tanya seorang gadis yang sedang menulis di buku diarynya yang berwarna nude tersebut.

"Ada yang cariin kamu. Tapi orangnya udah pergi duluan terus nitip sura ini buat kamu." Ucap mamanya sambil memberikan segulung kertas yang ditali dengan pita tersebut kearah gadis berkuncir kuda.

"Mama pergi dulu ya." Lanjut mamanya seraya mengusap ringan rambut sang gadis.

"iya makasih mah." Ucapnya seraya membuka pita pengait tersebut.

Temui aku di taman. Kalau kamu masih ragu

-N

Dua kalimat delapan kata yang mampu menarik lekukan di bibirnya. Di bubuhi dengan inisial nama yang sudah tak asing lagi untuknya. Tak menunggu lama, ia pun menutup buku diarynya dan menaruhnya di rak buku.

Sesampainya di taman gadis yang dikuncir kuda tersebut tak henti-hentinya tersenyum karena akan bertemu dengan sang kekasih pujaannya.

"Udah lama ya kamu nunggu?" ucapnya kepada lelaki yang sedang menunggu dikursi taman tersebut.

Lelaki tersebut mengulas senyum indahnya "Belum lama kok."

"Kamu kenapa datang ke sini lagi Bella?" ucapnya kepada gadis yang bernama Bella tersebut.

Bella hanya tersenyum kikuk menanggapi pertanyaan dari lelaki tersebut. "Aku kangen sama kamu. Kamu bilang kita udah pisah selama empat tahun. Jadi gak ada salahnya dong kalau aku kangen sama kamu." Balas Bella disertai dengan senyum jahilnya tersebut.

Lelaki yang berada di samping Bella pun juga tak dapat menahan kerinduannya dengan sang kekasih. Tapi ini semua ia lakukan juga untuk Bella bagaiamanpun juga ia sangat mencintai Bella. Empat tahun tanpa kabar dan tanpa adanya komunikasi sangat msutahil untuk pasangan kekasih bisa bertahan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 28, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I LIFE IN TWO WORLDSWhere stories live. Discover now