Part 2: Lihat aku

51 7 0
                                    

Putar lagu nya,  di jamin ngena deh..
Sudahi perih Ini- Cover 🎧

Dua hari sudah berlalu, para anggota OSIS sudah banyak menguras tenaga nya untuk kegiatan MOS. Sore ini anggota OSIS mengadakan acara api unggun untuk penutupan MOS.

"Gimana ray, persiapan nya udah oke? " tanya Sena yang baru saja masuk ke ruang OSIS.

"Apa an tuh sen?" Raya balik bertanya, melihat kotak yang lumayan besar berada di tangan Sena.

"Ga tau tuh Lintang, dia nyuruh gue buat ngasih ke Rangga," Mendengar nama Rangga di sebutkan, raut wajah Raya berubah. Arthi sadar akan hal itu.

"Antar barang nya cepet, entar Lintang marah," Ucap Arthi datar.
Sena mengangguk ia bergegas mengantar kotak itu.

Arthi sudah menyelesaikan pekerjaan nya, ia beranjak dari duduk nya.
"Mau kemana ar? "

"Lapangan." Mendengar itu Raya mengangguk pelan.

"Hai ar." Sapaan seseorang itu membuat Langkah Arthi terhenti. Seperti biasa Arthi hanya tersenyum tipis dan mengangakat kedua alis nya sebentar.

"Mau kemana? " Tanya Denis lagi.

"Lapangan."

"Bareng ya?" Arthi mengangguk singkat sebagai jawaban membuat senyum lebar tercetak di wajah tampan Denis.

Berjalan dengan Arthi membuat jantung Denis berdegub kencang. Gadis ini emang gak baik buat jantung, baik nya buat hati, pikir Denis. Bahkan cowo itu tak mampu mengontrol senyum nya, hingga ia sekarang senyum-senyum sendiri.

"Kenapa? "

"Hah, kenapa apa, ar? "

"senyum-senyum."

"Ooh, ga papa." Denis tak menyangka gadis ini menyadari tingkah laku nya.

"Aneh," Guman Arthi hampi tak terdengar.

"Hah? Apa tadi kamu bilang? "

"Apa?"

"Yang tadi kamu bilang," Arthi menganggakat alis nya pura-pura tak paham.

"itu lho yang tadi, yang awal."

"Masa kamu lupa sih, ar" Denis benar-benar penasaraan dengan ucapan Arthi hingga sekarang ia menatap cewek datar itu dengan lekat, dan mata mereka bertemu.

"udah deh lupain," Arthi mencubit pelan hidung Denis, membuat cowok itu menjauhkan wajah nya yang terlalu dekat tadi. Denis memalingkan muka nya, agar Arthi tak melihat wajah nya yang merah.

Wajah Denis benar-benar memerah saat ini,  gadis yang selalu membuat jantungnya tak karuan itu. Baru saja memegang wajahnya.

Dua orang itu tiba di lapangan. Kayu-kayu untuk menghidupkan api unggun sudah menumpuk di tengah nya, beberapa siswa-siswi yang ada di lapangan pun menyapa mereka berdua. Denis melebarkan senyum nya. sedangkan Arthi? Seperti biasa, hanya tersenyum tipis.

"Arthi! gue dari tadi nyariin lo," Ucap Lintang mendekat ke arah mereka berdua.
"Lo lagi, lo bawa kemana Arthi hah? "

"Gue ga bawa dia kemana-kemana, lagian lo kenapa sih? Arthi itu bukan milik lo! Paham," Denis merasa emosi melihat tingkah Lintang.

"Lo, kok nyolot sih! "

"Eh, lo yang nyolot ya! " Denis ingin melayangkan tinju nya ke Lintang, Namun Rangga datang melerai mereka.

"Denis, udah." Rangga menarik Denia agar menjauh dari Lintang, Denis yang emosi menatap tajam dengan tatapan emosi.

"Aneh lo!" Ucap Arthi pada Lintang, ia kesal dengan tingkah Lintang yang seperti bocah.

Arthila dan AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang