What's wrong with Jeno

2K 64 9
                                    

Sooya mengerjapkan matanya, merasa terganggu dengan hembusan nafas di lehernya yang membuat gadis tersebut kegelian.

'astaga, Lee Jeno' batinnya.

Sooya menepuk-nepuk lengan Jeno, berniat membangunkan lelaki tersebut.

"Kak, bangun..."

Tidak ada respon dari Jeno.

Masih berusaha membangunkan kakaknya, Sooya menepuk pipi Jeno.

"ish.. Kak, Gue bilang bangun!"

Bukannya bangun, Jeno malah mengeratkan pelukannya kepada Sooya, semakin tertidur pulas di perpotongan leher adiknya tersebut.

Tak lama kemudian ponsel Jeno berdering. Sooya mengecek ponsel tersebut, ternyata alarm.

But, wait...

Ada reminder jam kuliah di ponsel Jeno.

JENO BISA TELAT!

"KAKAK BANGUN! KULIAHHH!!!" Sooya berteriak sambil melepas paksa pelukan Jeno.

"berisik dek.." ucap Jeno yang masih memejamkan matanya.

"kak, lo gila ya! Kuliah begooo!" Sooya mulai kesal, ia menarik pipi Jeno agar Jeno bangun.

"kasih morning kiss dulu baru gue bangun" ujar Jeno dengan santainya.

"MORNING KISS YOUR HEAD!" Sooya memukul Jeno dengan gulingnya.

"KAK, LO MAU BANGUN ATAU GUE TENDANG DARI KASUR!?" teriaknya lagi.

Pasti habis ini Sooya bisa kena omel Renjun karena pagi-pagi sudah membuat kebisingan. Tapi Sooya tidak peduli, tujuannya hanyalah membuat Jeno bangun.

Jeno menarik Sooya kepelukannya lalu mengelus-elus rambutnya, kalau posisinya begini Sooya bisa mendengar detak jantung Jeno dengan jelas.

"gue udah niat cabut hari ini dek. gue mau di sini aja sama lo, masih kangen."

Jeno berhasil membuat pipi Sooya memerah di pagi hari seperti ini. Tidak bisa dipungkiri, perlakuan Jeno membuat Sooya merasa nyaman sampai ia merasa ingin tidur lagi.

Beberapa menit kemudian Haechan membuka pintu kamar Sooya, lelaki berkulit sawo matang tersebut menggelengkan kepalanya setelah mendapati Jeno di kamar Sooya sambil memeluk Sooya, adiknya sendiri.

Haechan mengambil gelas minum Sooya yang terletak di meja samping ranjang

"enak ya ngelonin adek gue, brooo!!" ucap Haechan sambil menyiram wajah Jeno sampai air di gelas tersebut habis.

Haechan berhasil membuat keduanya bangun. Jeno mengusap wajahnya yang basah dengan rasa kesal karna ulah Haechan.

"KAMPRET! LEE HAECHAN!" teriak Jeno.

"LO YANG KAMPRET LEE JENO! Malah enak-enakan ngelonin Sooya, gatau apa gue diomelin Renjun gara-gara lo gak turun-turun. Kuliah GOBLOK!"

Haechan memang begitu, mulutnya gabisa di filter.

Semenit kemudian Haechan sadar dengan Sooya yang sedari tadi hanya menjadi penonton.

"Eh, Park Sooya... Maaf ya lo jadi ke ganggu hehehe" ucap Haechan yang mendadak chessy kalo udah berurusan sama Sooya.

Melihat Haechan begitu, Jeno langsung memukul kepala Haechan menggunakan bantal hingga Haechan jatuh ke kasur.

Entah beneran jatuh atau sengaja jatuh biar bisa nempel sama Sooya.

"LO JUGA KULIAH GOBLOK!" Jeno membalas perbuatan Haechan lalu segera keluar dari kamar Sooya.

"JENO BANGSAT!" umpat Haechan lalu membuntuti Jeno keluar dari kamar Sooya.

SIX PERFECT BROTHER [NC18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang