02

523 89 4
                                    

︿
SECOND PAGE
FIRST MEET

[☁️] 2040 words , hati-hati bosan!

•••

Desember diam-diam merutuk kepala,
lewat suara tembakan dekat pematang,
sedang lelaki itu masih diam saja,
matanya masih mengincar suara-suara,
berlompatan dari balik tebu dan ilalang.

maaf, maaf, maaf, dengarnya.
ia hanya tersenyum dingin dan tertawa,
seraya menatap angka dua puluh lima
bertengger di nyala korek api miliknya.

kepuasan baginya adalah ketika nyala api
turut menyanyikan rekuiem bersama angin
dan seseorang terperangkap dalam kornya
lalu dengan senang hati ia menamparnya
dan berteriak keras-keras pada jasadnya,
sudahkah kaulupa?

ia lakukan pekerjaan ini lagi dan lagi
sampai abu jasadnya tiada
satu pekerjaan paling gila:

membunuh ingatan.

━━━.• ❀ •.━━━

Porsche hitam itu melaju secepat kilat, membelah jalan kota Seoul yang tengah didera hujan teramat lebat. Jam Rolex yang melingkar rapi di pergelangan tangannya menunjukan pukul 18.00 sore. Masih terlalu dini untuk tampilan langit yang gelap gulita.

Pria itu baru saja selesai berkunjung ke apartemen sang pacar. Wanita itu bilang dia rindu, sangat merindukan iaㅡtubuhnya.

Sang pria menyeringai ria dalam panggilan mereka sebelumnya dan segera meluncur ke tempat sang pujaan hati. Diajak seperti itu mana mungkin menolak.

Akhirnya, setelah menghabiskan waktu bermenit-menit berkutat dengan hujan, mobil itu siap memasuki halaman depan rumah pribadinya yang begitu megah dipandang.

Namun, sorot lampu yang terarah lurus ke depan itu memperlihatkan sebuah pemadangan yang tak lazim, menghentikan pergerakan kemudi seketika.

Pria itu keluar dari mobil dan menghampiri sosok yang tergeletak tak berdaya di depan pagar rumahnya.

Dari langit, rintik hujan menghunjam tubuh tanpa ampun, membasahi kain-kain baju sang pria yang harganya tak dapat diperkirakan, juga membasahi kulit yang terpampang bebas tanpa pelindung milik sosok yang berada tepat di hadapannya saat ini.

"T-tolong ...."

Di tengah rinai hujan yang memekikan telinga, terdengar seutas lirihan yang nyaris didebur suara-suara sekitarnya.

"T-tolong... siapapun tolong aku-"

Dahinya mencureng dalam. Matanya menyorot tajam sosok asing itu.

Tubuhnya begitu mungil dan kurus, lengan-lengan beserta kedua tungkainya terkulai lemas, dan kulitnya yang putih bersih ternoda oleh coklatnya tanah.

Ia terbaring tanpa sehelai pun benang membungkus dirinya.

Kuulangi, tanpa sehelai pun!

Lebih tak wajar lagi, sosok itu memiliki bentuk telinga yang aneh dan sebuah ekor di balik punggung.

"Hei! Apa yang kau lakukan disini, orang gila?!" hardik pria ituㅡChan.

Dan dengan tak berhatinya, ia malah menyenggol kasar lengan sosok yang terkapar lemah di atas jalanan itu dengan kakinya. "Menyingkirlah dari sini!"

冷たい心。- HyunJeong & ChanMin [Semi-Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang