Berjumpa dan kecewa

25 2 0
                                    

Di sebuah hutan lebat dan memikat, hidup seekor kunang-kunang kesepian dengan terang cahaya yang tak seberapa.
Dan lalu, dalam sebuah gelap kunang-kunang yang berdo'a untuk malam, di pertemukan dengan Peri embun pagi yang mencari sandaran hati.

Sang peri menemukan cahaya atas hatinya yang luka, yang pernah sekali kecewa dan berfikir bahwa semua serangga itu sama.

Kunang-kunang dengan cahaya yang tak seberapa akhirnya jatuh cinta, berjanji bahwa terang yang ia bawa hanya untuk pujaan hatinya, sang Peri embun pagi.

Sang Peri tertawa sambil mengusap air matanya, dia mulai berfikir, mungkin Kunang-kunang adalah serangga yang berbeda. Begitulah akhirnya mereka saling menghangatkan dalam dingin penghujung malam.

Pagipun tiba, cahaya yang merdup memaksa kunang-kunang pamit tanpa kata penutup.
Sang Peri yang baru saja selesai dengan tugasnya yaitu menyejukan pagi, kecewa tak lagi melihat kunang-kunang di dahan semula.

Sang Peri embun pagi kembali ke tempat asalnya, Permadani rumput hijau! kali ini tertidur berselimut kecewa, pikirnyapun kembali mengemuka bahwa semua serangga itu sama.

Di tempat lain! di sebuah dahan tertutup rimbun daun, Kunang-kunang merana berdo'a, meminta pada semesta inginkan hari adalah malam selamanya. Agar yang ada hanya tawa sang Peri embun pagi, menembus gelap bersama di sampingnya.

Kunang-kunang dan Peri embun pagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang