'sepuluh

2.3K 386 6
                                    

"tumben amat ngajakin makan diluar jun"ucap eunsang dibalik helm putihnya.

"cuma pengen quality time aja sama kamu. udah lama enggak"

junho sama eunsang tuh sama-sama sibuk. si eunsang sibuk di himpunan manajemen bisnis, si junho sibuk di himpunan teknik mesin. beda jadwal, beda jurusan, untung kampusnya sama.

eunsang menepuk kepala belakang junho, "kamu sih!"

junho ketawa, tangan kirinya mengelus tangan eunsang yang ada di pinggang junho.

"kok aku sang? aku gak ngapa-ngapain"jawab junho

eunsang hanya merengut kemudian menjatuhkan dagunya di bahu junho, "junho"

panggilan eunsang ditengah ramainya jalanan cuma bisa dijawab junho dengan deheman.

"udah ngejenguk mama?"

junho menggeleng, "abis acara ku selesai, aku bakal jenguk mama, sang"

"janji ya junho"

"iya eunsang, junho janji. kamu bisa gak sih, ngegemesin kayak gini di kosan? jangan diem mulu"

satu geplakan dari eunsang ngejawab pertanyaan junho.

"bila kau butuh telinga tuk mendengar,"

nyanyian dari bibir pemuda manis di boncengan motor nya itu ngebuat junho tersenyum,

"bahu tuk bersandar,"lanjut junho menyambung nyanyian eunsang, yang ngebuat pemuda manis bersurai merah itu makin mendekatkan dirinya pada junho.

"raga tuk berlindung,"

kali ini, eunsang makin merapatkan pelukan tangannya dipinggang junho,

"pasti kau temukan aku digaris terdepan,"lanjut eunsang pelan, kalah kencang dengan lajunya motor disekelilingnya.

junho senyum tipis,

"bertepuk dengan sebelah tangan,"
( Fiersa Besari -  Garis Terdepan )

lagu-lagu Fiersa Besari itu, emang selalu nemanin perjalan junho-eunsang. mulai dari ketemu sampai mereka berteman dekat seperti sekarang.

"yuk,"junho menepuk pelan kedua tangan eunsang yang masih ngelingker dipinggangnya

"junho? sejak kapan mau makan di sini?"tanya eunsang

"sejak rindu mama,"jawab junho, lalu tangannya menggamit tangan eunsang, "yuk, aku laper"lanjutnya lagi.

eunsang tentu aja seneng. setelah bertahun-tahun, akhirnya junho mau masuk direstoran kesukaan mama cha ini.

eunsang tentu aja tidak bisa bersikap biasa aja, diletakkan dagunya dibahu junho, lalu tertawa kecil,

"makasih untuk udah lawan, ketakutan kamu, junho"

junho ketawa, terus ngusak rambut eunsang, "makasih telah menjadi alasan aku melakukan itu, eunsang"

eunsang cuma ketawa terus ngangguk.

× × × × ×

"bulannya bagus banget, bener kata si pyo"ucao eunsang

"tapi bulan itu berani banget muncul sekarang ya sang"

eunsang natap junho bingung, "dia ga punya ketakutan buat nunjukkin keindahan sama kehebatan dia, jun"

junho ngegeleng, "maksud ku, kan ada kamu, kok dia berani muncul, apa dia enggak takut kalah saing?"

eunsang mengambil bekas kulit buah terus dilempar ke junho, "berisik"

junho cuma ketawa kenceng banget, sampe diliatin sama yang lain.

"matahari"

eunsang noleh, "jelas-jelas itu bulan!"

junho ngegeleng, "aku tau itu bulan, eunsang"ucap junho

"terus kenapa matahari?"

"aku manggil kamu, kok."

eunsang ambyar, aku ambyar, mas-mas waitress ambyar, konsumen disamping meja ambyar.

× × × × ×

p.s aku maba, dan jadwal kuliah ku padet, minta maaf ya kalau bakal lama update nya :(

p.s.s untuk siapapun kamu, jangan lupa bahagia! 💜

[ON HOLD] rusuh • pdx 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang