Ku sambut huluran tangan ayah,
Memimpinku menuju ke menara itu,
Ku tuliskan kisah aku dan ayah,
Bersaksikan perjalanan hidupkuSaatku tak mampu meneruskan langkah,
Ayah berikan aku satu kata pujangga,
Ada sinar kasih pada kata-kata itu,
Ayahlah kekuatanku tuk terus bertahanTangisan ayah tak pernah ku lihat,
Sungguh, tak ada yang bisa menggantikanmu,
Menjadi pahlawan dalam hidup anakmu ini,
Doaku akan selalu menjadi peneman wahai ayahku!
YOU ARE READING
AKSARA PUJANGGA
PoetryBait-bait kata diciptakan melalui sang hati yang berbicara melalui akal. Sang pujangga melakarkan emosinya melalui aksara demi aksara maka terciptalah bait-bait aksara yang saling berbicara.