Bingung,
Ku susuri lagi lorong itu,
Keliru,
Revolusi itu buat aku jadi bingungAku cuma mahukan peluang tuk berfikir,
Namun lolongan bingit itu masih
kedengaran,
Keliru,
Memikirkan masa depanku membuatku dilemaKu pandang langit bertuliskan aksara,
Sampai kapan keliru ini menjadi peneman?
Aku lihat ada cahaya di satu lorong,
Apakah itu anjakan paradigma yang harus ku lalui?Andai lorong itu akan menghapus keliru,
Akanku melangkah masuk ke lorong itu,
Menyambut jawapan yang ku mahu
YOU ARE READING
AKSARA PUJANGGA
PoésieBait-bait kata diciptakan melalui sang hati yang berbicara melalui akal. Sang pujangga melakarkan emosinya melalui aksara demi aksara maka terciptalah bait-bait aksara yang saling berbicara.