Tahun Pertama

4.1K 272 22
                                    


Aku telah menahan rasa sakit ini seperti hari dimana aku kehilangan segalanya.

...

It Ends Here
Lan Wangji x Wei Wuxian

...

"Siapa dia?"

Lan Wangji bahkan cemburu ketika istrinya lebih mementingkan bayi dalam gendongannya dari pada menyambut sang suami pulang dari pertemuan.

"Shizui.. Lan Shizui dia anakku."

Lan Wangji masih mencerna ucapan Wei Wuxian yang konyol. Dia tahu meski sebanyak apapun mereka bersetubuh tidak mungkin seorang bayi akan keluar dari tubuh Wei Wuxian, dia adalah laki-laki.

"Wei Ying Paman akan memarahimu jika tahu kamu menculik sesorang bayi." Tegur Lan Wangji.

"Hahahaa..."

Tawa Wei Wuxian malah membuat bayi dalam gendongannya merengek terganggu mendengar tawa jelek semacam itu.

"Paman memberiku izin."

Lan Wangji mengangguk paham, dia telah pergi dari Gusu lebih dari dua bulan dan sama sekali tidak ada yang memberi tahunya bahwa Wei Wuxian mengadopsi seorang bayi laki-laki tampan.

"Kamu bisa mengurusnya kan?"

Wuxian mengangguk "Tentu saja dia adalah bagian dari kita sekarang."

Pria sembronoh dan banyak bicara itu sekarang telah berubah lebih tenang sejak mengurus seorang bayi. Lan Wangji bisa melihat perbedaan itu, bagaimana Wei Wuxian melipat bajunya di lemari, menata buku di rak yang benar dan Jingshi yang berubah menjadi tempat bermain anak kecil.

Tapi dengan itu Lan Wangji bisa tenang , mungkin dengan mengurua bayi istrinya tidak akan membuat onar dan membuat pamannya marah.

"Aku akan kembali ke Qinghe minggu depan."

Wei Wuxian telah membaringkan Shizui di ranjang dan aktifitasnya menuangkan air pada suaminya terhenti, dia menatap kedua irish emas itu seksama.

"Lagi?"

Wei Wuxian tau ketika suaminya mengambil alih kepemimpinan Gusu Lan dari Lan Xichen dia juga harus menerima semua konsekuensinya. Lan Wangji baru saja kembali dan dia akan pergi lagi?

"Hanya dua minggu, akan aku bawakan oleh-oleh juga untuk Shizui juga."

"Lan Zhan... Aku tidak keberatan kamu tidak perlu khawatir, Ada Shizui yang menemaniku."

Lan Wangji menggenggam tangan Wei Wuxian erat, sejak pengangkatan resminya menjadi pemimpin Gusu Lan dia tidak punya banyak waktu untuk bersama dengan Wei Wuxian. Dan sekarang perhatian istrinya itu telah terbagi dengan seorang pengganggu kecil yang tengah terlelap disana.

"Aku mencintaimu." Bisik Wei Wuxian.

Seolah tidak pernah bosan dengan kata-kata itu Lan Wangji menarik tubuh Wei Wuxian mendekat dan memeluknya erat.

"Katakan lagi.."

"Aku mencintaimu."

Lilin-lilin disekitar padam dengan sedikit energi spiritual yang disebarkan oleh Lan Wangji dalam Jingshi. Dia membawa Wei Wuxian dalam gendongannya keruangan sebelah dimana hanya terpisah oleh tirai bambu.

"Kamu ingin melakukannya? jangan terlalu berisik Shizui baru saja tidur dan Paman juga baru kembali."

Dalam keremangan dengan cahaya bulan sebagai satu-satunya sumber cahaya Wei Wuxian bisa melihat Lan Wangji tengah tersenyum padanya.

"Lalu apa? aku sudah tidak bertemu denganmu cukup lama. Bisakah aku menahannya?"

Ucapan Lan Wangji kali ini benar-benar membuatnya tersipu malu, jika saja lilin-lilin tidak padam maka Lan Wangji bisa melihat bagaimana wajahnya yang telah berubah merah padam dan menggemaskan itu.

Entah dimulai dari siapa tapi yang jelas keduanya telah melebur dalam sebuah keintiman, ciuman panas, tangan yang meraba dan selangkangan yang lengket. Lan Wangji mengikat tangan Wei Wuxian dengan ikat rambutnya, seperti biasa sesi ini tidak terlewatkan sama sekali.

Dan bagaimana diawal mereka saling mengingatkan sepertinya hanya bualan, buktinya Wei Wuxian memekik sangat keras ketika benda itu keluar masuk lubang pelepasannya berulang-ulang dengan tempo brutal.

"Lan Zhann!!"

"Ahhh.. Nggh..."

Wei Wuxian merasa kepalanya berputar karena kenikmatan ini, telah cukup lama tidak bercinta membuatnya lebih sensitif dan juga lebih bergairah.

Kakinya menjepit tubuh Lan Wangji memperdalam kejantanan itu untuk mengobrak abriknya, jujur saja Wei Wuxian suka dengan Lan Wangji yang seperti ini. Tidak perlu menahan jika tidak sanggup benar?

Biasanya hanya akan ada dua ronde ketika mereka melakukannya malam hari, tapi kali ini bahkan ronde pertama belum selesai. Bagaimana mungkin Lan Wangji dengan batang yang telah menegeras dan precum dimana-mana belum mendapatkan klimaksnya.

"Lan Zhan hari ini kuat sekali..." Goda Wei Wuxian.

Jujur saja dalam hal ini dia sedikit iri bagaimana mungkin suaminya bisa bertahna selama ini, punggungnya saja sudah kesemutan dan keluar dua kali tapi Lan Wangji bahkan belum menunjukkan tanda-tanda akan mencapai puncak.

Gerakan Lan Wangji lebih teratur dan berirama, dia menahan pinnggang Wuxian dan sebelah tangan lainnya menggoda puting merah muda istrinya. Sudah jelas jika Lan Wangji menggodanya lagi maka Wuxian akan keluar untuk ketiga kalinya dan ini belum pernah terjadi.

"..."

"Ahh.. Lan Zhan katakan padaku.."

"Apa?"

Wei Wuxian menarik pantatnya membuat kejantanan Wangji yang sebelumnya terbenam seluruhnya kini tinggal setengah.

"Kenapa bisa sekuat ini?" Tanya Wuxian lagi dengan pertanyaan sama.

Lan Wangji menundukkan kepalanya lalu menjilat telinga Wuxian sebelum berbisik dan membenamkan lagi batangnya dalam lubang anal Wei Wuxian.

"Mungkin karena ramuan dari Jin Guangyao, semacam obat kuat."

***

Pagi itu Wei Wuxian tidak bangun dan melewatkan sesi sarapan, punggungya seakan patah dan seluruh tubuhnya sakit karena terlalu lama ditindih.

"Lan Zhan?"

Baiklah mungkin Lan Wangji harus menarik kata-katanya kemarin dengan yakin bahwa Wuxian bisa merawat seorang bayi. Buktinya tadi subuh Lan Shizui menangis sangat kencang dan Wei Wuxian bahkan tidak membuka matanya sama sekali.

"Oh maaf aku sangat lelah."

Lan Wangji tengah menggendong Lan Shizui, sejenak dia seperti melihat bayangan Mo Xuanyu disamping Lan Wangji.

Kemudian didetik berikutnya Wuxian sadar itu cuma imajinasinya, Lan Wangji berdiri dengan balutan pakaian berkabung yang masih sama seperti pertama kali dia melihatnya. Saat itu untuk pertama kalinya Wei Wuxian melihat seorang manusia yang luar biasa.

Sabagai iblis dimasa lalu Wuxian pikir mereka akan selalu bersebrangan, dimana Lan Wangji adalah sisi terang dan dirinya merupakan sisi gelap. Tapu pada akhirnya perbedaan itulah yang malah melengkapi keduanya.

Dia menertawakan dirinya yang begitu naif dimasa lalu dan sangat gegabah, namun tetap saja nasi telah menjadi bubur dan Wei Wuxian tidak bisa terus tinggal dimasa lalu.

"Wei Ying sudah bangun? selamat pagi."

Ketika Lan Wangji berbalik untuk menyambutnya sebuah pemikiran tersemat dikepala Wuxian, Mereka sangat cocok. Tentu saja keduanya adalah anak dan ayah kandung, darah Lan Wangji mengalir dalam nadi Shizui.

Ketika mengingatnya dada Wuxian terasa sakit, dia tahu meski sebagai orang tua asuh setidaknya dia ingin kelak Lan Shizui benar-benar menganggapnya ibu.

"Selamat pagi Lan Zhan! Lan Shizui!"

***

It Ends Here Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang