"Hai, namaku Scar! Kebanyakan orang nulis namaku "Sekar" mungkin karena itu lebih masuk akal. Aku adalah gadis biasa... OK, baiklah, aku tidak normal. Tapi setidaknya aku berusaha diterima banyak orang. Aku dikenal sebagai anak yang ceria. Aku sering menghibur orang - orang disekitarku. Itu membuatku merasa berguna. Tetapi, rasa penyesalan abadiku masing bergentayangan. "
"Ibuku, Nadindra adalah orang yang baik hati dan pemurah. Sementara ayahku, Rhido adalah , orang yang pemalu dan kutu buku. Mereka selalu seperti itu sejak dulu. Mereka merasakan sebuah perasaan yang aneh, cinta. Sejak smp, mereka mulai berpacaran. Mereka menghabiskan waktu - waktu indah bersama. Saat mereka menduduki bangku Sma kelas 1, mereka menginginkan sesuatu yang ... Lebih. Lalu, mereka melakukan sesuatu yang sangat memalukan. Banyak orang yang tidak percaya itu terjadi. Hidup mereka menjadi... Menggelisahkan."
"... Dan,inilah kisahku."
(DKI Jakarta, 2018)
Pagi hari yang normal di Jakarta. Langit berwarna hitam telah digantikan dengan warna kemerahan. Jam dinding sudah menunjukan pukul 06.15. Scar yang biasanya sudah berada di kelas sekarang sedang berada di kamar kosannya. Ia sudah berbaring sambil menatap layar ponselnya selama 10 menit. Wajar, hari ini ibunya berulang tahun. "Ya... Udahan dulu ya mama, Scar mau kesekolah dulu... Assalamualaikum," "Oh, iya, sampai nanti sayang, Waalaikumsalam," ibunya mengakhiri video call mereka. Scar merasa senang dapat berbicara dengan ibunya lagi. Setelah mengambil tasnya, ia berlari keluar kos - kosan dan berangkat ke sekolah.
Ia sampai ke SMA wijaya kusuma. Ia masih ingat pertama kali mendengar sekolah itu. Scar sebenarnya tidak ingin berpisah dengan orang tuanya di usia yang muda.Tetapi, ia juga tidak ingin merepotkan orangtuanya lagi. Ia berbohong kepada mereka dan mengaku ingin bersekolah di luar kota untuk lebih mandiri. Scar memiliki paman di Jakarta, ia yang membantu Scar untuk mendapatkan sekolah di sana. Ia akhirnya diterima di SMA wijaya kusuma.
Saat Scar sedang melewati lorong, sebuah suara memanggilnya. Ia menengok, dan melihat seorang gadis tinggi bermuka pucat. "Luna, kamu udah dateng?" Tanya Scar. "Iya... Tumben kamu masuk siang, kamu ngak kenapa kenapa kan?" Luna mendekati Scar. "Oh, ngak kok! Hari ini ibu aku ulang tahun, tadi aku abis telponan dulu," Scar menjelas kan. Mereka memasuki kelas bersama. Bel belum berbunyi, jadi Scar dan Luna memiliki waktu singkat untuk mengecek PR mereka. Seperti biasa, Scar membantu Luna mengcek PR nya. Luna mengidap paranoia, itu membuatnya gampang panik. Jadi, Scar dan teman temannya yang lain selalu membantunya. "Oh, iya, biodata terakhir kumpulin hari ini kan?" Luna bertanya. Scar menganggup. Ia mengeluarkan file hijau berisi biodatanya.
Bel masuk berbunyi, Para siswa mulai berlarian kedalam kelas. Salah satunya adalah wakil ketua kelas mereka, Sultan. Ia lumayan dekat dengan Scar dan Luna. Sifatnya yang bandel menjadi alasan ia dipilih satu kelas. Scar menghampiri Sultan. " Abis ngapain lagi lo? masing pagi udah kotor aja bajunya," tanya Scar bergurau. "Biasa, abis main bola," "Eh, nanti biodata gue jadi lu kumpulin kan?" Tanya Scar. "Jadi lah, dari pada Niken yang ngumpulin, nanti ribet dah," jawab Sultan. Niken adalah ketua kelas. Dia sering menyebar gosip. Scar tidak mau rahasianya disebarkan olehnya.
Setelah beberapa jam berlalu, Bel istirahat pun berbunyi. "Anak - anak, jangan lupa untuk mengumpulkan biodatanya hari ini," Sang guru mengingatkan sebelum keluar. Sebelum Scar dapat mengambil filenya, Niken sudah berdiri di depan mejanya. Tanpa basa basi,Ia mengambil biodata Luna. Raut wajahnya berubah. "Kamu ada yang belum diisi," Luna langsung megambil biodatanya dan mengecek. " Aku cuman bercanda! serius amat," Niken tertawa. Scar merasa kasian dengan Luna. Niken sudah tau tentang kondisi Luna, tetapi ia jadikan bahan tawa.
"Scar, sini, punya kamu!" Ia menjulurkan tangannya. Scar tidak memberikan filenya. Tetapi, Niken langsung merebut file hijau dari tangannya. "Gitu aja susah amat," Niken mulai membaca biodata Scar. Scar mulai panik. wajah Niken berubah drastis. Seakan ia sedang membaca kisah horor. " Scar... Kamu nulis tahun lahir orang tua kamu... Salah," Ia menunjuk tahun lahir orangtua Scar, dimana keduanya tertulis 1988. Scar menghela napas, "Itu udah bener..." "Jadi kamu itu anak... " Niken berhenti berbicara. Ia langsung pergi ke meja murid lain dengan membawa biodata Scar dan Luna. Scar langsung lemas, sudah pasti rahasianya tersebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namaku Scar
Teen FictionScar adalah gadis biasa berusia 14 tahun. Ia ceria dan disenangi banyak teman. Tetapi, itu hanya rekayasa. Ia juga sering dibully karena ia terlahir berbeda. Ia terlahir kepada dua orang remaja. Scar berjanji untuk jauh lebit bertanggung jawab darip...