Motor CBR berwarna merah itu berhenti di parkiran sekolah. Dengan menggendong tas disebelah lengannya, pemuda itu berjalan dengan wajah datar nya menuju kelas.
Revandi Baskara, Pemuda asal Jogjakarta ini memiliki paras yang tampan dengan bentuk tubuh yang lumayan kekar, Tahun Revan duduk di Kelas akhir Sekolah Menengah ke Atas.
Banyak prestasi yang diraih oleh Revan dibeberapa perlombaan. Mulai dari Basket, olimpiade, dan dance. Selain itu, Revan mempunyai suara yang merdu.
Melewati lorong sekolah menuju kelasnya, Revan mendapat banyak sapaan dari para adik kelas maupun kakak kelas. Sampai di kelas Revan segera duduk di bangku kedua dari belakang dekat pintu.
Mengeluarkan Earphone, dan memakainya ke telinga ia menyetel lagu kesukaannya. Sambil mengeluarkan buku tulis berisi Tugas yang belum Ia kerjakan.
Terlalu fokus akan buku tulisnya, Revan tak sadar bahwa disampingnya sudah ada temannya. Raka Yunanda, teman Revan dari kecil. Raka dan Revan bertetanggaan, bahkan orang tua mereka sangat akrab.
"Woy!" Kata Raka agak keras saat memanggil Revan, tapi yang dipanggil hanya diam dan fokus menghitung. Raka yang kesal lantas mengambil buku Revan.
Revan melotot dan berteriak kepada Raka "siniin buku gua!" teriak Revan.
"Gak usah dikerjain elah, pak Surya ini" balas Raka santai dan mengembalikan bukunya kepada sang pemilik.
Revan berdecak "maaf aja, gua masih sayang nyawa" kata Revan seraya menaruh bukunya dikolong meja.
"Ya santai" katanya "tapi, denger denger bakal ada anak baru, Cowo. Tapi pas gua liat mukanya imut bener"
"Oh"
Raka cuma natep datar dan mendelik. "Awas aja kalo sampe suka."
"Gak akan"
Gak beberapa lama Pak Surya -guru Matematika- masuk kelas dan memulai pembelajaran.
"Sebelum memulai, Bapak ingin mengenalkan kalian dengan anak yang pindah kesini, ayo masuk." kata Pak Surya.
Perhatian para murid langsung kearah pintu dimana seorang murid laki laki masuk dengan perlahan. Kacamata bulat yang berdengger diwajahnya membuatnya semakit imut.
Saat Murid itu masuk ia disambut teriakan dari para murid laki laki. Berbeda dengan Revan yang menatap murid itu dalam diam.
"Perkenalkan nama saya Key Arjuna biasa di panggil Key pake 'Y' ya. asal saya dari Jawa Tengah, Pindah ke sini karena ikut orang tua. terimakasih." murid yang bernama Kei ini tersenyum manis.
"Ya sudah, Key silahkan duduk disebelah Riko" kata pak Surya. Key mengucapkan terima kasih dan segera menuju mejanya. Disitu Luna menyambut Key dengan riang.
Luna itu laki laki ya, bukan perpempuan. nama nya emang kayak perempuan, karna pas lahir mukanya cantik.
"Salam kenal! Aku Riko Frizky"
"Asal Riko dari mana?" tanya Key setelah duduk dikursinya. Riko menjawab "dari semarang. Kei bawa bekel gak?. Kalo bawa nanti makan bareng ya?!" dijawab anggukan semangat oleh Key.
"Baiklah, sekarang kita mulai pelajarannya. Buka halaman 58"
Pak Surya mulai menerangkan pelajaran, Key dan Riko sibuk memperhatikan dan mencatat seperlunya.
Kebetulan, Key ini duduk didepan Revan yang buat seisi kelas Iri sama Key.
"Riko, Riko!. Ini caranya bener gak?"
Riko menoleh dan mengambil buku Key "hm, aku kurang paham. Coba tanya ke Revan" jawab Riko dan mengembalikan buku Kei.
"Revan?"
"Itu saya"
Key menoleh kebelakang dan langsung bertatapan dengan Revan. Key memiringkan kepalanya "Revan?"
"Iya"
Key tersenyum "Revan, ini cara Key bener gak?" katanya sambil menunjukan bukunya.
Revan mengambil buku Key, dan memperhatikan jawaban Key dengan teliti dan mengangguk setelahnya "bener semua." jawabnya.
"Makasih Revan!"
Setelah mengucapkan terimakasih Key langsung menghadap ke depan lagi. Menyisakan Revan yang masih mentap punggung sempit itu.
"Ngapa lu?, Suka?" Tanya Raka
"Kepo lu"
Dan Revan merasa dada nya berdetak lebih cepat saat Key menyapanya tadi. sepertinya Key Arjuna bener bener tipenya.
__________>List Chara<__________
Revandi Baskara >Han Seungwoo<
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
>18 y.o. >XIA - IPA >17 November, Yogyakarta
'Jangan manis - manis bisa gak sih?!'
Kei Arjuna >Choi ByungChan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
