25

327 8 0
                                    

****
Setelah keluar dari ruangan rapat, Akira langsung menarik Yuni ke toilet wanita.

"Apa yg kamu lakukan di sini Yun?.". ucap Akira to the point.

"Udah aku bilang kan kalau aku akan ada dlm misi ini.".sahut  Yuni santai.

"Tapi kenapa kamu bisa jadi sekertaris Andre.?"

"Kau pikir selama aku di kantor aku hanya meratap nasibku aja apa, aku lebih tau dari kalian.".

"Ihhhh...sombong. klau kamu udah tau masalah ini kenapa kamu ngga kasih tau ke kita aja buat apa kita nyamar kaya gini.".

"Ck..kamu tuh yah kapn sih pinternya. Aku emng tau masalah ini sedikit lebih maju selangkah dari kalian tapi sampai saat ini aku masih belum bisa menemukan kasus yg memberatan Morgan. Dia terlalu rapih dlm setiap kejahatannya."

"Soal kamu jadi sekertarisnya Andre gimana.?."

"Soal itu tiga hari lalu aku sedikit bermain drama sama dia, aku sudah jadiin dia target untuk mendekati Morgan dan saat aku menemukan kesempatan yg pas aku jalanin deh rencananya.".

"Aku masih ngga paham deh Yun sama omongan kamu.".

"Udah deh yah kamu ikuti aja dulu rencana aku, kalau kita terlalu lama di sini aku takut mereka curiga lebih baik kita temui mereka."

"Tpi kamu harus janji kamu akan ceritakan semua yg kamu tau dan apa rencana kamu itu.".

" iya bawelll.".berlalu pergi.

****
Di tempat Morgan.
Dia beg itu bahagia kapenyeban kerugiannya telah di musnahkan di muka bumi ini.

"Hahaha..kau memang sangat bisa aku andalkan Sam.". ucap Morgan yg duduk di Kursi kebesarannya yg di sampingnya terdapat anak buahnya.

"Saya akan sangat seneng jika bisa membuat anda puas bos.".sahut Sam menunduk sopan di hadapannya.

"Kamu bukan sekedar orang kepercayaanku Sam, kamu sudah saya anggap anaku sendiri.".

"Terimakasih bos.".

"Dan sekarang tugasmu cari dimana keberadaan Cakra, bawa dia kemari hidup atau mati.".

"Akan saya laksanakan perintan anda Bos.".

"Saya tau kamu pasti akan membawanya untuk saya.".

"Kalau begitu saya ijin pergi dulu bos."

"Yah silahkan.".

****

RS Cempaka.

Rani menyelusuri setiap lorong rumah sakit mencari kamar Kencana.
Sampai Akhirnya langkahnya terhenti di salah satu pintu tertanda Ruang Kencan. Tanpa pikir panjang Rani masuk ke dalamnya. Hati Rani merasa tersentuh melihat beberapa perempuan dengan keadaan yg cukup memperhatinkan.

"Maaf mengganggu waktu kalian.". ucap Rani saat menghampiri mereka. Reaksi mereka cukup membuat Rani sedih mereka seakan ketakutan entah apa yg mereka fikirkan saat ini.

"Tolong kalian jgn takun dgn sya, saya bukan org jahat.". Ucp Rani mencoba menenangkan mereka.

"Pergiii..pergii kmu jgn sakiti sya.".ucp salah satu dari mereka.

"Sya tidak akan menyakiti kalian, saya hanya.....".

"Pergiiii...."..

"Maaf bu sebaiknya ibu keluar dulu. Sya takut mereka semakin histeris.". ucap Suster yg tiba-tiba di belakang Rani.

"Iya sus, mungkin seharusnya saya menunggu keadaan mereka stabil.".

"Iya bu, mari saya antar keluar.".

Power of Girl (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang