TRIPLE L

3.4K 299 7
                                    

"Daddy!" Teriak Leo pada lim yang masih betah bergumul dengan selimut tebal nya.

"Ngghhhh" lim menggeliat dan mengucek mata nya dengan tangan.

"Bangun dad udah siang" leo menggoyang goyangkan tubuh lim

"Kamu ganggu daddy tidur aja, sekarang hari minggu daddy gak kerja" omel nya membalik badan dan kembali tidur

"Daddy lupa ya? hari ini kan ada turnamen basket di sekolah. Katanya mommy sama daddy mau nonton"

"Oh ya? hari ini?" lim berbalik menatap leo yang sudah memasang tampang sebal nya

"Iya hari ini, acaranya di gabung pensi. Louis sama liam kan juga nanti nampil modelling sama band, dad"

"Oh gitu, maaf ya daddy lupa" lim mengusap rambut leo hingga berantakan

"Yaudah daddy mandi sana, mommy udah kelar masak sarapan. Kita tunggu di depan"

"Seharusnya mommy yang bangunin daddy bukan kamu"

"Gaboleh, kalau mommy yang bangunin ntar malah daddy ngajakin mommy bobo lagi"

Lim menaikkan alisnya sebelah

"Siapa yang ngajarin kamu ngomong gitu?"

"Dad, aku ini udah gede. Jangan kira aku gak ngerti yang begituan, lagian di sekolah aku juga belajar reproduksi" jawabnya to the point

"Eh, kamu belom pernah praktekin kan?" tanya lim bisik bisik

Leo menjauhkan wajahnya dari lim dan menatap daddy nya dengan tatapan sedih

"Cowok jomblo kayak aku mau praktekin sama siapa dad"

"Hahaha, jadi bener kata louis kalo kamu tu masih jomblo? anak ganteng daddy masa gak laku sih?"

"Jangan salah ya, dad. Banyak cewek yang mau cuma aku aja yang jual mahal"

"Alah gayamu! buktikan sama daddy kalau emang iya"

"Tunggu aja tanggal mainnya. Aku gak kayak louis yang suka gonta ganti pacar"

"Seharusnya kamu tiru adikmu liam. Dari smp dia sama bianca ga putus putus. Cari satu yang pas, habis itu di jaga sampe akhir" ceramah lim

"Sampe sekarang aku ga nemu yang pas"

"Sama anaknya tante jisoo aja, bukannya kamu satu sekelas sama dia. Sepertinya kamu sama Barra cocok" goda lim

Barra? coba di ulang sekali lagi. Barra? Mending gak usah sebut sebut deh nama cewek itu di depan Leo karena mereka bagaikan air dan api, bagaikan kutub utara dan kutub selatan, bagaikan anjing dan kucing. Tidak bisa di persatukan dan tidak akan pernah mau menyatu satu sama lain.

"Udah deh gausah bahas itu, mandi sana. Ntar di omelin mommy aku gak tanggung jawab loh" Leo menarik lim bangkit dari kasur nya

"Lim!"

Leo dan lim menoleh ke arah pintu yang terbuka.

Siapa lagi kalau bukan jennie. Dia berkacak pinggang dan menggeleng kepala karena bayi besarnya masih saja susah di bangunin.

"Aku kira kamu udah mandi loh" ujarnya sambil mendekat

"Iya nih mom, daddy susah banget di bangunin. Tadi pake ngingau segala nyebut nama cewek"

Jennie melotot mendengar perkataan bohong Leo.

"Kamu mimpiin siapa?" jennie menjewer lim

"Aduuhh! Leo bohong sayang. Aku gak mimpi apa apa" lim membelalakan matanya pada Leo, tapi anaknya malah membalas dengan cibiran kemenangan.

"Kamu yang bohong, gausah salahin Leo"

"Sumpah! Leo kamu resek ya!" teriak lim pada leo yang udah lari keluar kamar.

"Baby, aku gak mimpi aneh aneh" lim melepas jeweran jennie yang sukses membuat telinga nya semerah kulit tomat.

Jennie duduk di sebelah lim sambil merajuk

"Leo resek sayang, aku gak ngingau apa apa"

Jennie cuma diam

CUP!

"Jangan memble gitu bibir nya, aku gak tahan buat cium"

Jennie menghapus bekas ciuman lim dan menatap lim sinis

"Apa? pengen lagi? sini" lim menarik jennie dan melumat bibir istrinya lembut

"Ih bau! mandi sana. Ntar kita telat ke acara nya anak anak" jennie mendorong lim yang masih ngebet melanjutkan ciumannya

"Iya iyaaa, aku mandi" lim berdiri mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi

"Jangan lama lama"

"Iya istriku sayang yang bawel" teriak nya dari dalam kamar mandi.

******
"Leo!Leo!Leo!" teriak siswa siswi yang antusias nonton pertandingan basket antar SMA yang di adakan di sekolah triple L itu.

Leo menjadi kapten basket di sekolah nya, wajah nya yang tampan dan juga pintar membuat dia punya banyak fans di dalam maupun diluar lingkungan sekolah.

"Dia pake pelet apa sih" ujar seorang gadis yang dari tadi kelihatan gak suka sama sekumpulan gadis yang meneriakkan nama Leo.

"Sensi amat sih lu! dia itu cakep. Mata lu aja tu yang banyak tai nya sampe gabisa liat kegantengan leo"

"Ganteng dari mana? orang gesrek gitu lu bilang ganteng" balasnya

"Cuma lu doang yang bilang dia gak cakep, jangan jangan lu sukanya sama cewek ya?"

"Bangke lu-" belum sempat dia menyelesaikan omongannya

DUG!

Dia pun jatuh pingsan karena lemparan bola basket yang pastinya sangat kuat membentur kepalanya.

"Bar!" teriak temannya histeris

"Aduh lu gimana sih Leo, ini Barra gimana?"

Barra lagi Barra lagi. Kenapa mesti barra sih. Gerutu Leo, si tersangka bola melayang.

"Bawa ke uks aja" tiba tiba jisoo, jin, jennie dan limario sudah berada di dekat mereka.

Untung saja orang tua Barra dokter, jadi Leo gak perlu khawatir.

"Kamu ini kalo main hati hati dong, ngelempar bola itu ke ring bukan ke orang" omel jennie sama Leo yang hanya bisa menekuk kan wajah nya

"Ya maaf kan gak sengaja" tuturnya

"Jisoo, jin. Maafkan Leo ya" ujar lim pada jisoo yang sedang membaringkan Barra ke bed UKS.

"Gapapa lim, ini hanya kecelakaan kecil" jawab jin

"Mom, dad" panggil Louis dan Liam yang menyusul ke ruang uks

"Barra gapapa kan?" tanya liam yang ternyata juga menggandeng Bianca di sebelahnya. Bianca adalah pacarnya Liam semenjak kelas 1 smp dan juga sahabat nya Barra.

"Gapapa kok, palingan cuma syok doang" jawab jisoo

"Lu sih bang. Ada dendam apa sih sama Barra?" tanya louis nempeleng kepala Leo

"Gue gak sengaja! bacot amat sih" jawabnya nge gas

"Eh eh malah berantem" sela jennie

"Ngghhhh" Barra menggeliat dan membuka mata nya perlahan. Dan orang yang pertama kali yang di lihat adalah sosok laki laki yang amat sangat di benci nya sepanjang sejarah hidup nya.

"LU MAU BUNUH GUE YA?" teriaknya sambil melempar bantal ke arah Leo
.
.
.
.
TBC

BABY? (SESSION 2) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang