sebuah rahasia

6 1 0
                                    

Yasha' Ash Shalih

Pagi ini cerah, matahari tampak ikut tersenyum hari ini. Seorang pemuda tampak rapi di hari Minggu yang cerah ini, sesekali ia menatap layar handphonenya, di lain kesempatan ia menatap arlojinya. Ya, dia sedang menanti sebuah pertemuan istimewa. Mungkin hanya bagi nya pertemuan ini terasa sangat istimewa, karna bagi seorang yang dia tunggu pertemuan ini nampak hanyalah sebuah tugas kampus biasa tanpa menyadari sebuah makna di balik pertemuan ini.

"Hari Minggu ya, jam 09.30 di Starbucks Jogja City Mall ya."

"Oke siap mas nyaa... _emoticon senyum_"

Begitulah isi chat mereka tiga hari lalu, setelah itu ruang chat itu kini membisu.

Sambil menghela nafas panjang dia bergumam.

"Hmm.. harusnya tadi aku jemput dia. Tapi karna Daniel bilang aku harus bersikap wajar agar Vian ga curiga jadi aku bisa apa?"

Nampak jelas di wajahnya bahwa dia sedang gelisah menanti seorang gadis yang tak kunjung datang. Tiba-tiba bahunya di tepuk dari belakang dan bersamaan dengan itu indra pendengarannya menangkap sebuah suara yang familiar baginya. Tapi, ekspresi wajahnya malah menunjukkan rasa kecewa.

"Yasha'... tumben banget lo ada di mall pagi-pagi gini? Sendiri aja lo?" Tanya seorang gadis dengan postur tubuh kecil, berambut ikal sebahu yang kini telah berdiri di sisi mejanya.

"Eh, Mira... ini aku lagi nunggu seseorang, cuman belum datang. Mungkin agak telat." Jawabnya sedikit kaget dengan keberadaan gadis itu.

Belum sempat gadis itu melontarkan pertanyaan lain, seorang gadis telah berdiri dihadapan mereka dengan nafas yang masih tak karuan sebab berjalan cepat sadar akan keterlambatannya dari waktu yang telah dijanjikan.

Sekarang jam telah menunjukkan pukul 10.15 dan dia baru sampai ke tempat janjian mereka. Dengan rasa bersalah dia berkata

"Sorry Yasha' aku terlambat. Tadi itu..." Belum habis perkataannya pria yang menunggunya sedari tadi telah menyuguhkan sebuah senyum manis yang akan membuat semua gadis yang melihatnya akan terkena penyakit diabetes.

"Iya ga apa-apa kok... duduk." Ujar pria itu sambil tersenyum tulus.

"E-eh... Sha' gue pergi dulu ya sorry kalau gue ganggu." Gadis bernama Mira itu buru-buru pamit setelah merasa bahwa kehadirannya membuat pria tersebut merasa tak nyaman.

Yasha' tak menjawab nya dengan kata-kata. Hanya dengan sebuah anggukkan tanda setuju akan terganggunya dia dengan keberadaan Mira.
.
.
.
.
.

Thania Shelviana

Duh sial banget dah ini hari, pake acara bangun kesiangan, abang crab pada ga ada yang mau ngambil orderan lagi, udah gitu macet pula... aahhh lengkap sudah.

Hosh...hosh...

Suara nafas gue yang tersengal seakan tak mau berbohong kalau gue sudah berlari secepat mungkin, tapi gue merasa kalau gue ga bener-bener lari tapi hanya jalan cepat saja...

Ahh,, itu Yasha'. Pasti dia udah dari tadi nungguin... aarghh,, ga enak banget gue.

"Eh,, eh.. tunggu dulu, itu siapa? Cewe? Apa Yasha' bawa temen nya buat wawancara gue?" Gue membatin

Segera gue percepat langkah gue masuk ke cafe yang telah dia sebutkan. Gue sendiri jarang banget masuk ke cafe ini. Yaiyalah... pliss deh harga nya menguras kantong gue...

Sesampainya gue di hadapannya belum sempat gue menjelaskan sebab musabab keterlambatan gue, dia sudah menyuguhkan gue sebuah senyuman manis yang aakhh... bikin diabetes njirr pagi-pagi...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebuah Kisah Dari Kota TuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang