Lawang Sewu

7 2 0
                                    

Dhyza pov

Setelah sempat tertunda sebelumnya, sekarang kami di sini, Lawang Sewu!

Aura yang terpancar, sangat menyeramkan, aku mendengar banyak jeritan, dan bisikan, suasana tempat yang gelap, dan berdebu, tak terurus setiap waktu, membuat aku berfikir itulah, tempat kegemaran mereka.

Saat kami baru melangkah, tiba-tiba saja, ada seorang gadis berwajah belanda, ia melesat kekami, lalu masuk kedalam Nyru.

"Aaa....!" Teriak Nyru.

Seketika, suasana mencengkam menyelimuti kami ber7.

"Keluar...Kau Sekarang...!" Seru ku lantang, sambil mengeluarkan Kalung ku, yang diberikan oleh ibu ku sebagai penangkal, kalung itu di gunakan hanya saat diperlukan, dan mendesak saja, kalung itu kalung tasbih, yang sering di gunakan saat solat oleh ibu, dan aku sering mengaji, dan berzikir sambil menggunakannya, berharap berbagai perlindungan dari mara bahaya oleh yang kuasa.

Matanya tajam, memancarkan kebencian, ketidak sukaan, akan kedatangan kami, lalu ia berkata, yang artinya.

"Pergi kalian dari sini! Jangan usik tempat kami, terutama kau!" Katanya, sambil menunjukku.

Aku rasa, aku harus bicara pelan-pelan dengannya, sambil mendekati Nyru, untuk mengalungkan, kalungku di lehernya.

Jantungku berdegug kencang, hingga...

Tbc! Jangan lupa vote dan komen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Home GhoshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang