Kring.. Kring.. Kring..
Jam bekerku berdering, kulihat jarumnya menunjukkan pukul 06.00.
Aku mengerjapkan mata menyesuaikan sinar mentari yang masuk ke celah jendela kamarku.
Setelah weekend kemarin, aku harus kembali ke rutinitas ku yang biasa, bersekolah. Aku masih duduk dibangku SMA.Hari ini adalah hari senin, upacara bendera akan dilaksanakan dan aku tidak ingin terlambat ke sekolah. Aku pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Seperti biasa, ibu sudah menyiapkan sarapan untuk kami.
"Selamat pagi, bu" Sapaku pada ibu.
"Selamat pagi, sayang. Ayo sarapan".
Balasnya dengan senyuman hangat padaku.
"Iya, bu."
Aku pun duduk disebelah adikku yang menyantap sarapannya dengan begitu nikmat, hingga tidak memperdulikan kehadiranku.Sepiring nasi goreng dengan telur mata sapi juga secangkir teh hangat, itulah menu sarapan pagi ini. Ibuku memang tak pernah membiarkan kami berangkat kesekolah dengan perut kosong.
Selesai sarapan, aku berangkat kesekolah bersama ayah mengendarai sepeda motor. Sementara adikku mengendarai sepeda, karena jarak sekolahnya tidak terlalu jauh.
Setelah berpamitan pada ibu, kami pun berangkat. Cuacanya sangat bagus dan bersahabat hari ini. Kecuali jalanan yang tetap sama, macet dan berisik. Suara klakson terdengar dimana-mana, tak ada yang mau mengalah. Semuanya berlomba-lomba ingin berada yang paling depan dan cepat sampai ketempat tujuan.
Setelah menunggu beberapa lama, kami pun keluar dari kemacetan memasuki jalanan yang agak lenggang. Tiba-tiba terdengar suara
'pessst..'
"Ada apa, yah?"
"Bannya bocor, nak"
"Yaah, gimana dong yah bentar lagi upacara akan dimulai" kataku cemas.
"Hmm, daripada kamu ikut ayah menunggu bannya ditambal nanti akan lama, kamu jalan kaki saja ya, nak"
'Memang sih jarak sekolah sudah dekat, tapi kan tetap saja jalan kaki itu melelahkan. Tapi gak papalah, itung-itung olahraga' pikirku.
"Baiklah yah. Aku pamit, ya" kataku kemudian menyalam tangan ayahku.
"Iya, hati-hati ya nak"Sebenarnya aku juga kasihan pada ayah yang harus mendorong sepeda motor untuk mencari bengkel. Apalagi dijam segini aku yakin bengkel belum buka.
Ku lirik jam di tanganku.
"Huft, 5 menit lagi" gumamku.
Aku pun mempercepat langkahku, berharap aku akan sampai kesekolah tepat waktu. Selangkah demi selangkah akhirnya aku sampai juga didepan gerbang sekolah. Tapi aku kurang cepat, upacara sudah dimulai. Aku dan siswa yang lainnya pun harus menunggu di depan gerbang sampai upacara selesai untuk ditindak lanjuti.
'Bakalan kena hukum deh nih' batinku.Setelah upacara selesai, siswa yang terlambat pun diberi hukuman. Dan nasib tidak berpihak padaku lagi hari ini, guru piketnya adalah guru bk yang terkenal paling killer disekolah ini. Kami para sisiwa yang terlambat disuruh push-up 20 kali, setelah itu kami juga harus jalan jongkok dari depan gerbang sampai tangga menuju kelas dan itu jarak yang cukup jauh. Tak sampai disitu, aku juga harus menaiki tangga menuju kelasku yang berada di lantai 3, lantai paling atas. Sekolahku memang bertingkat dan semua kelas juga kantin berada dilantai atas. Sementara ruang guru, bk, tata usaha, dan ruangan lain berada dilantai bawah.
'Huh, kaki ku rasanya ingin patah, punggungku juga terasa sakit' batinku sambil merenggangkan badan.
Semuanya gara-gara ban yang bocor, sungguh pagi yang melelahkan. Semoga besok pagi ku lebih baik dari hari ini.