Bagian VII

15 1 0
                                    


"Kemarin, kau tidak membuka tasmu sama sekali di sini, seingatku." Kata Dongwoo.

"Banyak data penting di dalamnya?" Tanya Howon.

"Beberapa..." Sihyeon benar redup sejak flashdics kesayangannya hilang.

"Berulang kali aku mengingatkan untuk tidak selalu membawanya kemana-mana, tapi... hah, akhirnya apa yang aku khawatirkan terjadi juga." Cerca Myungsoo. "Jika sudah begini bagaimana?"

"Aku tahu aku salah."

"Semua tentang Woohyun ada di sana bukan?"

"Ka-kau tahu??"

"Kau pernah mengatakannya padaku."

"Hah... iya... Myungsoo, bagaimana sekarang?"

"Kalau sudah hilang, mau bagaimana lagi? Aa, ayo kita coba mencarinya sekali lagi."

Myungsoo membantu Sihyeon mencari benda kecil berwarna hitam itu dimulai dari kediaman Sihyeon. Namun hasilnya nihil.

***

Sihyeon heran, Woohyun yang beberapa waktu lalu bersikap baik padanya kini kembali seperti sedia kala; dingin dan angkuh. Mengabaikan semua pertanyaan dibenaknya, Sihyeon berusaha menyelesaikan tugasnya dengan cepat agar bisa segera pergi dari rumah Woohyun.

"Omo!!! Apa mungkin terjatuh di sini dan Woohyun... hah, karenanya dia berubah?? Ish, hentikan berpikir buruk tentang itu Sihyeon!" Sihyeon memukul pelan kepalanya dan bersiap pergi. "Aku pergi." ia berpamitan pada Woohyun.

"Apa ini milikmu?" Woohyun menunjukkan flashdics di tangannya.

Mata bulat Sihyeon melebar. Apa yang ia pikirkan benar adanya. "Ah, iya itu milikku tapi bagaimana bisa ada padamu??" Sihyeon berusaha menutupi rasa gugupnya.

Woohyun diam dan menatap Sihyeon. Sihyeon pergi dari hadapan Woohyun tanpa membawa flashdics miliknya.

INFINITE - With...

Woohyun masih berdiri seperti itu. Ia masih lurus menatap ke depan meskipun Sihyeon sudah menghilang dari hadapannya. Woohyun menurunkan tangannya dan menggenggam flashdics milik Sihyeon.

Sihyeon berjalan dengan tatapan kosong dan langkahnya sedikit gontai. Takut juga malu, itu yang ia rasakan kini. Ia menundukkan kepala dan perlahan air mata itu menetes menuruni pipi pucat Sihyeon.

Woohyun duduk didepan laptopnya. Ia memainkan flashdics milik Sihyeon di tangannya dan kembali menghela nafas panjang. Kemudian ia kembali memasang flashdics itu untuk kembali melihat isinya.

Minggu malam setelah Sihyeon pamit pergi, Woohyun menemukan flashdics hitam itu di meja tempat Sihyeon biasa meletakkan tasnya. Woohyun mengejar keluar namun ia tak berhasil menemukan Sihyeon. Karena penasaran Woohyun pun tergoda untuk melihat isi dari flashdics itu meskipun ia tahu tak seharusnya ia melakukan itu.

Woohyun terkejut ketika membuka folder dengan nama 'My Gloriuos Prince'. Tadinya ia berpikir folder itu pasti berisi gambar aktor-aktor tampan karena Sihyeon anak gadis. Dugaannya salah. Folder itu justru berisi segala sesuatu tentang dirinya. Semua catatan, foto, dan video dalam folder itu adalah tentang Nam Woohyun. Woohyun sama sekali tak menduga jika Sihyeon mengaguminya seperti itu sejak SMA meskipun ia percaya pada ucapan Hyunri.

Sihyeon terus berlari. Sihyeon berhenti, memegang kedua lututnya, dan mengatur nafas.

Sihyeon duduk merebahkan punggungnya pada kursi taman. Ia kemudian menatap langit malam dan menyesali kecerobohannya. Kemudian, ia terlihat lebih tenang. Tiba-tiba ada tangan yang memegang kedua pipinya dari belakang.

Last FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang