Kehidupan Baru di Dalamku

168 1 0
                                    

Setelah 2 hari beristirahat, Josie kembali ke kantor. Josie melihat surat cerai yang belum ditandatangani Kay. Pintu ruangannya terbuka dan Josie dengan cepat menyimpan surat itu lagi di dalam laci mejanya.
Bagaimana kabarmu? sapa Ana.
Aku baik
Minumlah kata Ana memberikan susu ke Josie.
Josie tersenyum dan menerimanya terima kasih.
Aku harus kembali bekerja kata Ana berbalik badan dan pergi.

Josie duduk di taman sambil minum susu dari Ana. Aku akan jadi ibu...ada kehidupan baru di dalamku kata Josie sambil menyentuh perutnya.

Jack datang ke kantor Josie tapi tidak menemukan Josie di ruangannya. Jack membawa susu untuk Josie dan meletakkannya diatas meja Josie. Jack bertemu dengan Ana dan mereka sepakat untuk mencari tahu keberadaan Kay.

Kay sedang menunggu adiknya di RS, ternyata adik Kay mengalami kecelakaan dan masih koma. Selain itu Kay membantu ibunya menjalankan usaha rumah makan di pinggir kota. Penampilan Kay sangat berbeda. Biasanya dia tampak rapi dan bersih dengan stelan jas, kali ini dia memakai baju kaos biasa dengan celemek terikat dipinggangnya. Dia memasak di rumah makan milik ibunya. Kay mendapat telpon dari RS kalau adiknya sudah siuman. Kay langsung bergegas bersama ibunya ke RS dan meninggalkan rumah makan itu di tangan beberapa pelayan.

Josie pergi ke RS yang sama dengan tempat adik Kay dirawat. Kay sedang berkonsultasi dengan dokter mengenai keadaan adiknya. Ana menunggu Josie yang sedang masuk ruang honograf. Josie melihat Janin dalam perutnya.
Umur janinmu sudah memasuki minggu ke 7 dan perkembangannya bagus kata dokter menjelaskan kepada Josie.
Diluar Ana sedang bertelepon. Kay sudah keluar dari ruang dokter, dia tidak memperhatikan Ana sedang duduk disana, begitu juga Ana tidak melihat Kay karena fokus pada pembicaraannya di telpon.
Tidak lama Josie keluar dan disambut senyuman Ana.

Seiring pertumbuhan bayinya, sikap Josie juga ikut berubah, dia semakin tenang dan ramah. Kehamilannya sudah memasuki usia 6 bulan dan perutnya sudah membesar.
Josie sudah bersiap pergi ke dokter tapi Ana tidak bisa ikut kali ini karena harus mengurus sesuatu di kantor, akhirnya Josie pergi sendiri diantar Adam. Dia kembali melihat foto bayinya. Check up berlangsung cepat dan semua berjalan normal. Josie berjalan keluar rumah sakit dan melihat seorang ayah yang menggendong putrinya yang sedang tidur. Josie tersenyum melihat itu, dia tiba-tiba teringat Kay. Dia kemudian tersadar dan kembali berjalan.
Kay sedang membawa adiknya Luna dengan kursi roda. Keadaan Luna juga sudah jauh lebih baik. Lagi-lagi Kay dan Josie tidak saling melihat dan hanya berpapasan.

Jack ternyata menyusul Josie ke RS, mereka bertemu sesaat setelah Kay dan adiknya berbelok diujung koridor. Saat di mobil, Josie menyadari kalau ponselnya tertinggal di meja dokter. Jack turun dan kembali masuk dan mengambil ponsel itu. Di dalam RS Jack melihat Kay dengan tampilannya yang berbeda. Dia tidak menegur Kay, dia kembali ke mobil.

Besok harinya Jack kembali ke RS dan bertemu dengan Luna adik Kay. Dari Luna, Jack mengetahui latar belakang Kay. Saat hendak keluar RS, Kay bertemu dengan Jack dan mereka berbicara di kantin RS.
Apa kau bercerai dengan kakakku?
Ya
Mengapa?
Kau sendiri tahu, mengapa kami menikah
Ku dengar kau juga menjual sahammu kepada kakakku
Kay hanya diam saja.
Selesaikan... Tuntaskan semua urusanmu dengan kakakku, datang besok ke cafe ABC aku akan membawa semua berkas yang perlu kau tandatangani. Aku memintamu sebagai pria
Jack meninggalkan Kay.
Kay terlihat bingung...dia ingin menyelesaikan semua tentang Josie, tapi dia juga merasakan sesuatu mengenai Josie.

Saat berjalan menuju cafe, Kay merasa tidak tenang, dia sampai di cafe lebih dulu. Tidak lama seorang wanita masuk cafe.
Saya sudah reserved meja atas nama Jack kata Josie kepada penerima tamu di depan cafe. Seorang pelayan menunjuk meja yang sudah ditempati Kay. Josie mendekati meja itu dan terkejut melihat Kay disana. Kay juga sama terkejutnya, dia semakin kaget melihat perut Josie. Mereka tidak bisa berkata-kata sampai akhirnya Jack datang. Josie sadar pertemuan ini telah diatur oleh Jack. Josie pergi dan menabrak Jack, tas Josie terjatuh begitu juga kertas yang dipegang Jack. Josie tidak menghiraukan tasnya dan tetap pergi...
Kenapa aku harus lari...? seharusnya dia yang lari benak Josie.
Josie menoleh kebelakang dan melihat Kay yang berlari ke arahnya dan semakin mendekatinya.
Josie... kata Kay pelan menatap Josie tapi Josie tidak bicara lebih tepatnya dia tidak tahu berkata apa...
Kay semakin mendekati Josie sampai akhirnya berdiri tepat dihadapan Josie. Mereka saling bertatapan dan Kay melihat perut Josie dengan seksama. Perlahan Kay mengangkat tangannya ke arah perut Josie. Josie diam saja melihatnya sampai akhirnya Josie merasakan pergerakan bayi di perutnya ouch... kata Josie merintih sambil memegang perutnya.
Kay kaget melihat respon Josie dan langsung menarik kembali tangannya, dia mengira Josie tidak mengizinkan Kay menyentuh perutnya.
Kak, kenapa kau pergi... Jack datang
Hmmm aku...
Sudahlah...ayo kita masuk lagi, ada yang perlu kita bicarakan kata Jack menarik tangan Josie.
Mereka kembali masuk cafe, Josie duduk disebelah Jack dan Kay duduk di depan Josie. Kay terus saja menatap Josie, Josie berusaha bersikap normal tapi dia tidak bisa menyembunyikan kegugupan dalam dirinya.
Kay, aku ingin status kakakku menjadi jelas. Kau sudah menjual sahammu kepadanya dan kau meninggalkan dia tanpa status yang pasti. Aku ingin kau menandatangani perjanjian jual beli saham ini dan juga surat cerai ini kata Jack mengeluarkan 2 map dan meletakkannya di hadapan Kay.
Kay hanya terdiam sambil menatap 2 map di hadapannya, sama halnya dengan Josie. Kay mengambil satu map dan membukanya, dia membaca isinya sekilas dan menandatanganinya. Kay mengambil map satunya lagi dan kali ini dia membaca dengan seksama. Kay menatap Josie, dan kali ini Josie balas menatap Kay dengan percaya diri, seolah berkata dia tidak peduli dengan keputusan Kay. Kay menandatangani surat itu...
Baiklah sekarang semua sudah jelas, kalian sudah resmi bercerai dan tidak memiliki keterikatan satu dengan yang lainnya. Hmmm apakah kalian ingin mengatakan sesuatu...? kata Jack sambil memeriksa kedua map tersebut dan memastikan Kay sudah menandatanganinya dengan benar.
Kay menatap Josie begitu juga dengan Josie...
Aku hanya ingin memastikan 1 hal... kata Kay terus menatap Josie dan memperhatikan perut Josie yang membesar. Apakah itu anakku...? suara Kay bergetar.
Jack menoleh kepada Josie, dan berharap Josie menjawab dengan jujur tapi tidak ada jawaban dari mulut Josie.
Hmmm janin di kandungan kakakku itu...
Dia bukan anakmu, dia anakku dan lelaki lain... kata Josie sebelum Jack menyelesaikan kalimatnya.
Jack terkejut dengan jawaban Josie, dan dia memilih untuk diam saja. Pasti Josie punya alasan tersendiri mengatakan hal itu, pikir Jack dalam benaknya.
Kay terlihat kecewa dengan jawaban Josie, tapi dia berusaha tetap bersikap normal.
Urusan kita sudah selesai, aku berharap kita tidak akan bertemu lagi... kata Kay berdiri dan langsung pergi.
Josie hanya terdiam mendengar kalimat perpisahan Kay, tanpa dia sadar air mata membasahi pipinya. Jack tidak mengerti dengan sikap Josie, dia hanya terdiam saja menunggu Josie meluapkan emosinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 04, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

When You Hug Me / Saat Kau Peluk AkuWhere stories live. Discover now