PROLOG

10 10 3
                                    

Sebuah mobil terpakir rapi di depan rumah yang terlihat sangat elegan dengan cat berwarna putih itu. Seorang laki-laki dengan wajah tampannya keluar dari mobil itu.

Dari raut wajahnya tidak tampak sama sekali bahwa dia sedang sedih saat ini.

"Assalamualaikum," Lakuna melihat sekitar ruangan besar ini tapi dia tidak menemukan keberadaan seseorang.

Lakuna menaiki tangga dan menuju kamarnya. Ia membuka pintu yang warnanya berbeda dari pintu yang lain. Setelah itu ia langsung menuju kasur kesayangannya itu.

Tok tok tok

"Den Lakuna ayo makan malam dulu Den," ucap seorang paruh baya yang bernama Bi Inah itu.

Lakuna masih memejamkan matanya walaupun ia tidak sedang tidur. Lakuna tahu bahwa saat ini pasti keluarganya sedang berkumpul di ruang makan.

"Aden ayo Den nanti Bibi dimarahin tuan kalau Aden nggak mau turun,"

Dengan malas Lakuna beranjak pergi ke ruang makan.

Di ruangan itu semua nampak menikmati makanannya. Berbeda dengan Lakuna dan seorang laki-laki yang ada dihadapannya saat ini. Seperti ada perang dingin diantara keduanya.

ALAKUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang