Fla_Scito 12: Cahaya Termurung

43 6 8
                                    

"Terkadang kita berada pada pilihan tersulit. Diantara sahabat kita, pada akhirnya kita bingung bagaimana menyikapinya"

Happy reading :)

Maafkan daku yang hibernasi terlalu lama😭.

"Yang lo lakuin itu salah tau gak!"

"Ya gue tahu itu"

"Trus kalo lo tahu itu salah, kenapa lo melakukan itu!?"

"Gue juga bingung, apa yang terjadi sama diri gue "

Itulah sepenggal percakapan yang gue dengar dibalik pintu kelas ini.

Apa ini?

Pagi pagi telinga gue udah disuguhkan percakapan yang kurang cocok mungkin ya jika terjadi di pagi hari.

Gue tadinya mau masuk kelas, namun tidak sengaja mendengar sebuah percakapan atau cocoknya dibilang sebuah persetruan. Kenapa gue bilang begitu? Terdengar dari nada bicaranya, jika percakapan yang baik tidak mungkin seperti itu. Pagi ini memang sekolah masih sepi, gue berangkat pagi karena hari ini piket.

Seketika gue berhenti di depan pintu kelas. Kebetulan pintunya sedikit terbuka. Awalnya gue gak berniat untuk menguping, tapi karena rasa  penasaran ini lebih dalam, gue mengintip dari celah pintu yang terbuka. Eh? itu kan...
Dimana yang satunya lagi? Biasanya mereka selalu berangkat sekolah berdua kayak gue sama Nadin. Tapi kok tumben mereka udah ada di sekolah pagi ini. Kemana dia? Bomat lah gue kok terkesan mencarinya.
Gue menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Saking seriusnya, gue jadi gak sadar ada seseorang di belakang gue.

Duaaarrr!!...

"Eh! terkejut aku Mas O...Juki!!"
Huh hampir gue keceplosan, bisa gawat nih.

"Ish Tar! Lo ngagetin gue tahu gak!"

"Hahaha gue tahu kok, lagian lo ngapain disini? ngapain coba? hayo ngaku lo!

"Enggak"

"Tadi lo bilang apa? Pas terkejut lo mau bilang apa? Haha ngakak, gue tahu kok"

"Ck.. apaan sih, kagak!

"Waduh udah tingkat kronis nih, nama dia udah ada di daftar gerak refleks lo, bwahaha"-Tari

"Ketawain aja terus, awas aja kalo lo nanti ngerasain baru nyaho!"

"Tuh orangnya mau lewat, ehem ehem"-Tari

Berbarengan dengan itu orang yang dibicarakan Tari jaraknya gak jauh dari belakang gue kayaknya mau ke kelas. Kelihatannya dia dari kantor guru, owh pantas tadi gak ada mungkin ada keperluan OSIS.

Sedetik mata kami sempat bertemu, namun dengan cepat gue mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Yaudah gue masuk kelas dulu mau piket"

Gue akhirnya masuk kelas diikuti Tari yang mengekor di belakang. Dua orang tadi udah beraktivitas seperti biasa seolah gak terjadi apa-apa. Mungkinkah mereka tahu kalo gue tadi menguping? Ah yasudah lah.

******

"Anak-anak sekarang bapak cukupkan pelajarannya sampai disini, minggu depan ingat bawa tumbuhan untuk prakteknya"

"Ya pak!" -All

Setelah Pak Herman keluar kelas, kelas udah pada ribut seperti biasanya. Tumben banget Pak Herman mengakhiri pelajarannya lebih awal, biasanya udah jam istirahat berbunyi pun beliau masih mengajar. Setelah ditelusuri, ternyata Pak Herman lagi ada kepentingan yang lain.

Sambil menunggu jam istirahat, seperti biasa gue kumpul sama teman-teman gue. Lagian ini masih kepagian buat ngantin, teman-teman belum pada lapar. Lumayan waktunya masih lagi satu jam pelajaran, asik nih buat rumpi atau nonton comeback idol eaaa...

"Eh tadi lo pada ngelihat keanehan gak di kelas ini?"

"Hah? Keanehan apa? Makhluk gaib?Ih jangan nakut-nakutin dong Mit" -Dwi

"Bukan! Lo kok penakut banget sih"

"Emangya ada apa? Gue ngerasa b aja sih" -Ari

"Itu lihat tuh, gue tadi perhatiin Cahaya kok gak seperti biasanya"

Mereka pun menoleh ke arah yang gue tunjukkin

"Iya gue juga mikirnya gitu, dari tadi tuh Cahaya bengong terus" -Tari

Dwi dan Ari mengedikkan bahu pertanda tak tahu

"Lagian tumben juga dia sendirian, biasanya kan sama teman-temannya"

"Entahlah, mungkin lagi ada masalah" -Dwi

Ting tung...
Panggilan kepada ketua kelas 11 Ipa 2 agar menuju sumber suara....

Tiba-tiba microphone sekolah berbunyi.

"Eh pak ketu kita kemana? Dipanggil noh ke ruang guru" -Dede

"Iya, Rama kemana nih kok gak ada di kelas?" -Devi

"Gak tahu, tadi dia izin keluar sebentar" -Ojun

Gue lirik sebentar, bukan lirik yang jawab. Nampaknya Cahaya menghela nafas panjang kayak lelah gitu setelah mendengar jawaban Ojun.

"Yaudah Jun lo aja yang gantiin ya, gue lagi males nih"-Angga

Sementara yang dintunjuk malah menulikan diri dan kembali fokus main game.

"Yahh..lo lah tong yang seharusnya gantiin, lo kan wakilnya bijimane sih! -Yoga

"Yoi, itung-itung biar tuh badan gak semakin melebar" -Bayu

"Terus aja nistain gue bocah kampret!" -Angga

Kemudian Angga melangkah keluar kelas dengan kaki terseot-seot menandakan kemalasan dirinya.

Sementara gue terus melihat Cahaya yang termenung. Ada apa ini? Apakah ada hubungannya dengan Rama dan kejadian tadi pagi itu? Lalu kemana Rama pergi?



Oh ya, mulai hari ini chapternya akan lebih diperpendek. Maklumi ya :)
Ikutin terus ya ceritanya manteman ^_^ lavv u <3:

SEE U NEXT STORY BABAIH😘



YOUNG FOREVER Fla_ScitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang