0.0 : Prolog

62.1K 662 42
                                    

Namanya Kareesha bragawijaya, gadis dengan kulit porselen, mata hazel sayu & bibir merah merona alami. Rambut ash brown sepunggung milik nya itu sudah ia gulung rapi ke atas memperlihatkan dengan jelas leher jenjang mulus nya. Bibir nya berdecak kesal, saat ini dirinya tengah di sidang.

"Bunda udah cape ya bilangin kamu dek, udah pokoknya yang semalem itu udah kelewat batas-"

"Bun, aku baik baik aja okay? Look at me, ada yg luka? Engga kan?"

"Jangan potong bunda kaya gitu! Ga sopan! Lihat, semenjak kamu bergaul sama orang orang kaya begitu kamu makin ga tau sopan santun!"

Matanya berotasi liar, menatap kesal sang Ibunda. Huh, bunda-nya ini memang suka sekali berlebihan. Ya walaupun wajar saja sang bunda khawatir namun Kareesha juga tidak bodoh, ia bisa menjaga dirinya sendiri.

Benar, permasalahan nya saat ini adalah sang Ibunda yg tidak suka dengan lingkup pertemanan baru nya. memang Kareesha akui, semenjak sang ayah wafat, ia mencari pelampiasan dengan dunia malam. Ia bertemu banyak teman teman yg asik, beragam jenis alkohol, serta banyak hal hal baru yg bisa membuat dirinya lupa dengan bagaimana sakit & terpuruk nya di tinggal pergi oleh sang ayah.

Tentu kalian tau bukan bagaimana pandangan tentang dunia malam? Buruk, sangat buruk. Awalnya sang bunda maklum ketika anak satu satunya itu mulai tampil urakan dan malas bersekolah, tetapi melihat putrinya itu sering tidak pulang ke rumah dengan alasan menginap di rumah teman berulang kali jelas membuat dirinya curiga.

Benar saja, satu hari ia nekat mengawasi putrinya sendiri, tak disangka ternyata anak anak perempuan satu-satunya itu sudah menyatu dengan dunia malam. Hati nya gelisah, apa saja yg sudah putrinya perbuat?

"Keputusan bunda udah bulat, mulai besok kamu bunda masukin asrama."

"PFFFTT-" tak tahan dengan informasi mengejutkan itu, Kareesha menyemburkan soda yg baru saja ia tenggak. Tunggu dulu, dia tidak salah dengar kan?

"Maksud bunda apa?"

"Kamu ga budek kan dek? Mulai besok kamu bunda masukin asrama pokoknya titik. Ga ada tapi tapian, malem ini juga bunda urus semua berkas kamu."

Kareesha terpelongo, menatap sang bunda yg tetap berpegang pada aktivitas nya sedari tadi- menghias kue yg akan ia panggang.

"Bun, apasih? Resha gamau ya, pokoknya hukuman nya apa ajadeh asal bukan itu. Lagian Resha udah kelas 11 tanggung banget mau pindah?"

"Udah kamu tinggal terima beres gausah mikirin yg lain, lagian siapa suruh bikin bunda marah?"

"Tapi bunnnn-"

"Stop, udah ya dek. Tolong ngertiin bunda, bunda cuma mau yg terbaik buat kamu oke? Kamu tau ga secemas apa bunda pas liat kamu masuk ke klub malem itu? Jantung bunda berasa mau copot!" wanita dengan perawakan lembut itu dengan cekatan memasukkan nampan berisi adonan kue ke oven, tatapan nya berubah sendu saat menatap sang buah hati.

Di elus nya pipi gembul milik Kareesha, "Bunda gamau kamu kaya gini terus. Kalau cara kamu ngatasin kesedihan kamu dengan cara kaya gitu kamu pikir ayah bakal senang lihat nya?" ucapan nya mengalun mengisi keheningan di dapur.

Rumah besar ini, ah, rasanya tidak ada guna nya segala harta berlimpah ini saat keluarga nya tidak bisa berkumpul dalam formasi lengkap lagi. matanya mulai berkaca-kaca, teringat kembali alasan utama nya bertingkah seperti ini.

"Bunda juga sedih, tapi ngeliat kamu kaya gini bikin bunda lebih sedih lagi. Ikutin kata bunda ya dek?" Bunda nya tak menyerah, Hhhh, pilihan yg sulit.

"Tapi nanti bunda sendiri di rumah, kak Sam juga ga bakal balik sampai bulan 6, bunda gapapa?"

Ah ya, Sam, putra sulung keluarga ini. Setelah kepergian ayah ia yg bertugas mengambil alih perusahaan, kesibukan nya jelas bertambah banyak mengingat ia harus meneruskan proyek pengembangan perusahaan.

"Bunda ga masalah, lagipula kalau kamu memang fix masuk asrama bunda juga bakal turun tangan bantuin kakak kamu, kasian kakak kamu kerjaan nya numpuk banget" telak sudah, tak ada alasan untuk menolak lagi.

"Huftttt, yaudah iya. Tapi adek gamau asrama yg ehem bunda tau kan?" Kareesha menatap sang bunda yg kini tersenyum manis.

"Tenang, serahin aja sama bunda. Bunda cariin asrama paling elite se jabodetabek khusus buat kamu" bunda nya mengerling nakal, terkekeh pelan saat melihat wajah sang putri yg balas tersenyum tidak ikhlas.

• • •

Kareesha cengo, wah gila lain kali ia tidak akan bermain-main dengan sang bunda jika tau bunda nya benar-benar se nekat ini. Bayangkan saja jam 5 pagi ia sudah di geret paksa untuk segera pergi ke asrama. Baju & barang barang nya entah kapan sudah tersusun rapi didalam koper yg sudah digeret pak Harto- supir pribadi Resha.

Ia hampir menangis tadi saat dipaksa mandi, gila, Resha itu orang yg suka hemat air alias mager mandi kaya kambing. Tiba-tiba harus berhadapan sama air jam 5 pagi buta, apa ga nangis?

"Bunda jahat banget ga sayang lagi sama adek, males ah, liat aja kalau libur ga mau Resha balik ke rumah!" Ancam nya sebelum masuk ke kamar mandi, segera bersiap sebelum bunda nya itu mengamuk dengan panci kesayangan nya lagi.

45 menit waktu yang ia habiskan untuk bersiap-siap, kini Kareesha sudah duduk manis di mobil, menatap heran sang bunda. Kenapa bunda nya itu tidak ganti baju sama sekali? Kenapa hanya Kareesha yg harus repot sendiri?

"Loh bunda ga ikut nganterin adek?"

"Engga, semua keperluan kamu udah bunda urus semalem. Biar kamu belajar mandiri juga, nanti tinggal ketemu sama kepsek nya sisanya kamu ngikut aja" sang bunda mengelus surai nya hati-hati.

"Ingat ya dek, baik-baik disana oke? Jangan nakal kamu, kepsek nya kenalan bunda jadi awas aja kalau kamu ketahuan bertingkah lagi disana hmm siap-siap aja koleksi Dior kamu itu bunda kasihin ke anak jalanan" hii, gimana bisa bunda nya itu mengucapkan kalimat menyeramkan dengan senyuman manis seperti itu.

"Iyaa, bunda juga ya, jaga kesehatan. Resha pergi dulu," malas membuang waktu lebih lama lagi ia berpamitan, memeluk sang bunda sebentar lalu segera masuk kedalam mobil. Mobil pun melaju, Kareesha resmi pergi, meninggalkan sang bunda yg kini melambaikan tangan dengan senyum sedih.

Huft, lingkungan baru artinya ia harus beradaptasi lagi. Semoga saja nantinya tidak seburuk yg ia bayangkan. Yah, semoga.

___

Re-pub & re-write story ini atas permintaan kalian, beneran aku rombak semua alur & tokoh-tokoh nya. Baru sadar vote & readers nya timpang banget, 700 vote buat buka chap selanjutnya bisa ga ya? Xoxo, see u.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASRAMA PUTRI 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang