BAB 1 . Satu Temu Gelagat (Perihal Yang Tidak disengaja)

23 3 0
                                    



   Wah, Tidak Terasa Kuliahku Sudah Menginjak Semseter Akhir,
Aku Yang Masih Buntu Dengan Jalan Masa Depan Ku Terlena Juga Dengan Jalan Cinta Ku,
Merasa Terlalu Bodoh Untuk Hal Cinta Karena aku Yang sudah pernah dihianati Oleh Seorang Wanita Yang Kucintai dimasa Lampau.
Kejadian Serupa Mungkin Tak akan Terulang Lagi Jika Aku Mengunci Rapat Rapat Hati ku Untuk Tidak Terbuka Pada Cinta apapun itu alasan nya.
Seiring Berjalan Nya Waktu ,
Aku Merasa Jenuh Sendiri Juga, Kadang Di Malam Minggu , Aku Hanya Mampu Terbaring Di Kasur Ku , Membuka sosial Media Salah satu Alasan Menutup Kesendirian ku.
Kadang, Melihat Teman Teman Ku Yang sibuk Bermalam Minggu Juga Membuat ku Sedikit Iri , Bahkan Mereka Mampu Saja Mengajakku Untuk Nongkrong Bersama Pacar nya Tanpa Menjaga Sedikit pun Rasa Kesendirian ku,
Aku Kadang Tak sanggup , Bahkan Di beberapa Kesempatan Mereka Meminta Ku Untuk Mengambil Gambar ,
Sambil Melihat Mereka Berpegangan Tangan, Lalu Berpelukan,
Rasanya Memegang Kamera Adalah Hal Terbosan Dan Ter Muak Yang Pernah kulakukan ,
Tidak Hanya Pada Batas itu,
Mereka Juga Sering Melemparkan Kata Kata Yang Membuat ku Merasa Makin Tersindir Karena Kesendirian Ku,
Aku Yang Mereka Bilang Tidak Mampu Mencari Pasangan , Bukan lah sosok Lelaki Yang Keren , Tangguh dan Tidak Percaya diri.
Padahal Didalam Benakku,  Melihat Mereka seperti itu Rasanya Juga Cemburu Berlebihan , Ingin sekali Merasakan Hal Yang sama Seperti Yang Mereka Rasakan,
Berduaan, Mengobrol , Dan Minum Kopi Bersama Ditempat Nongkrong Nya Anak Muda,
Tapi Bagaimana Dengan Keyakinan Ku untuk Menutup Hati Ku Rapat Rapat Mulai Digusar Untuk Mencari Wanita Baru,
Yang Mungkin saja Bisa Memberi ku Warna Disela Kesibukan Ku Sebagai Mahasiswa Tingkat Akhir.
Hingga  Suatu Pagi Datang,
Tepat Pada Hari Senin, Dimana Laporan Laporan Menumpuk Dan Harus Segera di Cetak , Persediaan Alat Tulis Juga Harus Diperiksa , Segera Membeli Nya Ditoko Alat Tulis Dekat Dengan Lokasi Kampus
Kunaiki Sepeda Motor Ku , Aku Pergi Ke Sebuah Toko Alat Tulis  Yang tidak Jauh Dari Kampusku,Memakan Waktu Berkisar 5 menit.
Niatku Hanya ingin Membeli Alat Tulis ,  Karena Semalam Kejadian Yang sama Menimpa Ku Karena Kehilangan Alat alat Tulis ku Yang Tidak Tau Aku Letak dimana.
Aku Yang selalu sibuk Dengan Belajar, Hanya Mempunyai Sedikit Waktu Untuk Keluar Dari Kamar Itupun Untuk Mencetak Tugasku atau Beli Alat Alat Tulis.
Setelah Sampai Di Toko Alat Tulis, Aku Turun Dari Sepeda Motor ku ,
Bergegas Untuk segera Membeli Nya Langsung Pulang , Mengingat Sebentar Lagi Ada Jadwal Dosen Untuk Melakukan Bimbingan ,
Sedikit Menunggu Penjual Nya Mengambil Barang, Aku Sudah Khawatir Akan Keterlambatan Kehadiran ku Nanti nya Diruang Dosen.
Aku Yang Lumayan Menekankan Suara Keras , Menekankan Kepada Penjual Nya Bahwasan Nya Aku Sedang Mengejar Waktu.
Aku Yang Terburu Buru Belanja , Dengan Sigap Mengeluarkan Uang Untuk Melakukan Pembayaran.
Berbelok Dan Rogoh Kunci Sepeda Motor ku Dikantong Celana ,
Tiba Tiba Secara Tidak Sengaja Tertabrak Ku Seorang Wanita Dengan Keadaan Dia Menunduk , sebuah Telepon genggam Terjatuh dan Hancur di Lantai , Memegang Buku Ditangan Kiri, Memakai Helm ,
Secara langsung Aku Meminta Maaf ,  Dan Membereskan Telepoj Genggam,, Mengambil Dari Lantai  ,
Tangan Ku Dengan Sigap Nya Menyodorkan Telepon Genggam itu Kembali,
Dia Yang Tadi Menunduk , Lantas Langsung Tegap Berdiri Dihadapan Ku,
Aku Kira Dia Bakalan Marah Dengan Kejadian itu.
Dia Hanya Menangis, Mungkin Saja itu Telepon Genggam Yang Sangat ia sukai.
Tanpa Berbicara , Hanya Mengeluarkan Air Mata , Berjatuhan Ke Pipi nya Dengan Rautan Wajah Yang sangat Sangat Manis, Lumayan Cantik Secara Kriteria ku.
Aku Berulang Ulang Meminta Maaf , Sambil Memikirkan Kenapa Bisa Terjadi Peristiwa Sekonyol itu Diwaktu Yang sangat Sempit Bahkan Terdesak.
Pikiran Ku Sudah Merasa Bersalah , Aku Cari Jalan Keluar Secepat Mungkin Untuk Menyelesaikan Masalah itu,
Lalu Ku ajak Dia Ke Tempat Service Untuk Memperbaiki Telepon Genggam Nya .
Dia Dengan Cepat Meng Iyakan Tawaran Ku ,
Tanpa Basa Basi Kuajak Dia Berboncengan Dengan Ku, Yang Tidak Jauh dari Toko Alat Tulis Tersebut.
Sampai di Toko Service Nya , Menyerahkan Ke Pihak Service
Seraya Menunggu Informasi Tentang Telepon Genggam Nya ,
Aku Ajak Dia Berkenalan, Dengan Pede nya Aku Mengulurkan Tangan Ku ,
Dan Dia menyalam Ku dengan Menyebutkan Nama nya , Lumayan Unik Tapi Lumayan Pasaran Untuk Kalangan Wanita Jaman Sekarang.
Sekalian Aku Menanyakan Alamat Rumah nya Dan kampus nya.
Wah , disela Sela Perkenalan Yang Semuanya Aku Bertanya , Dia Dengan Sigap Menjawab
Aku Yang Tidak Berfikir Apa apa Lagi  , Hanya Meminta Maaf Ke Dia Perihal Didepan Toko Alat Tulis Itu.
Tiba Tiba Tukang Service Nya datang Menghampiri Kami , Dan Mengimpormasikan Bahwa Telepon Genggam Milik Dia Besok Baru Bisa selesai Di Perbaiki.
Dengan Sedikit Cemas, Mukanya Pucat , Matanya sayu , Seraya dia Sedikit Kesal Dengan Ku Tapi Tidak Bisa diungkapkan Dia.
Dan Kami bergegas Pulang, sambil Menenangkan Hati dia, Aku Memberi Tawaran Lagi ,
Aku Yang akan Menjemput dan Membayar semua Kerugian Yang dialami dia,
Dia Menolak
Aku Bingung,
Tiba tiba Dia langsung sigap Menanggapi Perkataan ku ,
Dia Juga Ingin Turut Menjemput Dan Membayar sebagian Kerugian Nya Sendiri,
Aku Mengucap Terimakasih Sama dia Karena Telah Memaklumi Kejadian Bodoh itu.
Sambil Bergerak pulang Di Atas Sepeda motor masing Masing,
Aku Akan Memberi Tahu dia Besok Jam Berapa aku Akan sampai Disini Kembali.
Lalu dia Menganjurkan Aku Untuk Menyimpan Nomor Telepon Milik Dia Yang lain.
Dengan sigap aku Menulis nya Dalam Secarik Kertas, menuliskan Nomor Telepon Dia .
Mengucap Terimakasih Banyak Dan Berniatan Pamit untuk Pulang, Semampu itu.


Bersua Dengan Air Mata ( Update Bab 4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang