Satu

188 10 2
                                    

Anne P.O.V

Kehidupanku sangat memuakkan. Aku bahkan sudah kehabisan akal untuk memperbaiki semuanya.

Saat kehilangan mamaku,semua berubah. Namun tidak separah ini. Belum separah ini maksudku.

Mama bukan hanya ibu bagiku. Tapi juga sahabat,teman,saudara, bahkan mama bisa menjadi orang yang paling menyebalkan ketika kami tak sependapat.

Dan ketika mama sakit harapanku hilang. Aku bahkan merasa mama sudah pergi sebelum benar - benar pergi. Aku hanya ingin melihat mama sehat,beradu argumen,bertukar pendapat,bercanda,tertawa..hanya itu yang selalu aku ingin lakukan bersama mama. Namun ketika mama sakit,aku hanya melihat mama yang terbaring lemah di tempat tidur,tidak membiarkan apapun mendekatinya,karna mungkin bagi orang sakit itu membuatnya risih. Bahkan untuk memeluknya pun aku sudah tidak bisa. Aku terbiasa bangun di tengah malam, merasa tidak bisa tidur lagi,dan yang selalu aku lakukan adalah berlari ke kamar mama dan tidur di sebelah mama dan papa. Hanya dengan memeluk mama aku dapat tertidur kembali. Tapi itu tidak bisa aku lakukan ketika mama sakit. Kadang aku merasa takut dan tak jarang pula aku merasa kesal. Dengan sangat egoisnya aku menganggap mama jahat karna tidak ada lagi waktu untukku tanpa peduli dengan kesakitan yang bahkan tiap detik menggerogoti mama.

Dan kini aku menyesal. Ketika Tuhan memanggil mama,aku tidak merasakan apapun. Aku sedih namun tak bisa menangis,aku marah namun tak tau dengan siapa. Semua ini karna aku terlalu menutup mata dan menutup telinga akan apa yang ada di hadapanku selama ini.

Dan inilah kenyataan yang aku hadapi sekarang.

***

Update.....voment yaaa..mudah-mudahan banyak yang minat..

makasi yang udah mau read,vote and comment :)

Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang