"Mas, waktu itu kita ngegembokin si gembok dimana ya? Aku lupa gara gara lama gak kesini dan makin banyak aja gemboknya." ujar Jihyo sembari memperhatikan sekelilingnya.
"Hmm, bukannya waktu abis aku nembak kamu itu kita gembokin gemboknya deket kursi miring warna pink ya??"
Jihyo menggelengkan kepalanya, "Nggak tau, lupa aku. Disini kursi pinknya banyak, gak cuma satu mas. Ayo deh nyari sebelum keburu sore, mas."
"Kamu masih inget nggak warna gemboknya apa?" tanya Daniel. "Atau warnanya ada kombinasinya? Jadi gak full warna itu aja?"
"Seingetku sih warnanya kuning kalo gak ya hijau. Soalnya dulu kan stock gemboknya cuma sisa itu aja kalo gak salah juga sihh" Jihyo mengecek gembok satu persatu. Sementara Daniel hanya terdiam entah ngapain. Mungkin berpikir keras dimana gembok pacarannya berada?
"Ah, ini gak sih?" tanya Jihyo sembari menunjuk ke arah dua gembok yang tergantung di dinding.

Daniel tersenyum, "Iya. Itu gemboknya. Wah ternyata masih ada aja ya disini, aku kira udah ilang atau kita yang lupa.""Gembok ini kalau diitung - itung umurnya udah 7 tahun. 7 tahun tergembok disini. Terkena dinginnya hujan, bekunya salju, dan panasnya terik matahari. Kasihan." ujar Jihyo yang menatap nanar gembok cinta. "Ih apaan sih kamu, kan ini benda mati kenapa harus kasihan?"
"Ya nggak gitu, kita sebagai manusia punya simpati, rasa kasihan, ya wajar dong???"
"Ya.... Tapikan itu benda mati, sayang" Daniel berjalan selangkah dan menempelkan badannya ke badan istrinya. "Kamu itu, kenapa sih bisa buat aku tambah sayang tiap harinya?"
Jihyo mencubit pinggang suaminya, "Gausah gombal deh! Aku gak bakal kemakan gomb—"
Cup~
Daniel memberhentikan perkataan Jihyo dengan mencium bibir mungil milik istrinya itu. Mencium dan mengulumnya lembut. Mengelus rambut milik istrinya. Kemudian melepaskannya dan tersenyum hangat.
"Ka–kamu kenapa cium aku di depan umum!? Kan Jyo malu jadinya, diliatin orang - orang disini. Danyel jahat!" Jihyo cemberut."Kok aku jadi jahat sih? Harusnya kamu seneng dong dicium sama lelaki paling ganteng sejagat raya, Kang Daniel!" Daniel ikut - ikutan ngambek kayak Jihyo.
"Ya soalnya Danyel buat Jyo malu di tengah keramaian! Nggak tau ah, Jyo mau ngambek aja. Hfft!" Jihyo berjalan pergi sembari menghentak - hentakan kakinya bak anak kecil yang sedang pundung. Sementara Daniel tertawa geas melihat tingkah laku istrinya itu.
☁
Maaf banget aku lama updatenya, karena aku lupa pass wattpadku huhuhu T u T
Happy reading, xoxo! 💖🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Vol.1
FanfictionHanya secuil kisah dari keluarga kecil Kang Daniel dan Park Jihyo. Kepo? Ya baca lah.