Pepet Dulu Bang

1.7K 137 28
                                    

Seungwoo itu, terkenal akan kegalakannya sebagai komdis. Salah ngomong dikit? Satu omelan panjang menanti. Telat walau cuma 5 menit? Satu angkatan kena semprot sampe seminggu. Nggak bikin tugas? Wah, hati-hati aja kalo gak sengaja tatap mata sama dia, nanti dia bakal mulai mengomel tanpa henti.

Sementara Seungyoun? Dia hanyalah junior... yang amat-sangat-bandel sampai-sampai kebandelannya ini membuat pusing para senior. Baju? Urak-urakan. Tugas? Ngerjain paling satu atau dua, nggak niat lagi. Telat? Hah, udah biasa buat dia. Malah kadang telatnya itu bisa dihitung sebagai bolos gara-gara dia dateng tepat 10 menit sebelum rangkaian hari itu selesai.

Pertemukan mereka berdua? Waduh, perang dunia sepihak langsung terjadi kawan-kawan. Loh, kenapa sepihak? Lah iya, selama Seungwoo sibuk marah-marah, Seungyoun malah senyam-senyum ngeliatin si senior dengan watadosnya. Jawabannya mudah, ternyata Seungyoun ini udah kepincut hatinya oleh si senior galak bertampang manis yang doyan bener ngajak futsal siapa aja.

Mungkin Seungwoo nggak ingat, tapi sebelum ospek mulai, Seungwoo pernah ngajak orang random buat main futsal sama dia. Ya, salah satu orangnya itu adalah Seungyoun. Di saat itulah Seungyoun sempat-sempatnya merasa tertarik dengan si senior. Begitu ketemu lagi di medan perang, eh, maksudnya ospek, dia lumayan terkejut sih melihat kegalakan si senior. Tapi ya, namanya udah suka plus sayang, dia mah ikhlas menjadi bahan omelan si senior tiap harinya.

Kisah mereka sendiri bermula ketika Seungyoun diberi tahu Wooseok kalau si senior ternyata udah punya pacar.
.
.
.
.
.
Hari itu, sudah mulai masuk hari kuliah biasa. Ospek baru saja selesai. Bukan berarti penderitaan selesai ya. Masih ada Osjur menanti. Tapi buat Seungyoun sih, itu mah ngga penting ya. Yang penting bisa ngeliatin si senior manis (menurut dia) yang kini tengah duduk di bangku tak jauh dari tempatnya.

Udah lebih dari 15 menit dia ngeliatin si senior tanpa henti. Seungwoonya sih nggak sadar. Kayaknya memang tipe-tipe nggak peka. Tapi Wooseok yang merasa risih. Ya gimana nggak risih? Dia niatnya makan bareng sama Seungyoun sambil ngebahas dikit-dikit tentang tugas, eh orangnya malah asik ngeliatin senior sambil senyum nggak jelas. Bukan cuma Wooseok sih yang risih, teman-teman angkatan mereka yang berada di meja sama juga merasakan hal yang sama. Aura bucin Seungyoun yang sangat kuat sampai mereka gak nafsu makan.

"Buset dah Youn, lu nggak capek apa ngirimin sinyal-sinyal cinta lu selama 20 menit?" Ujar Hanbin yang pertama kali menyuarakan protes.

"Hmm yaa," jawab Seungyoun sembarangan tanpa menoleh ke arah Hanbin sedikitpun.

Yerin menggelengkan kepala sampai rambut panjangnya berhamburan kemana-mana. "Nih ya, kalo udah jadi budak cinta. Nggak ada tuh yang namanya berhenti mepet."

"Duh yo mbak, jangan nampar muka saya pakai rambut mbaknya lah, sakit ini mbak," pinta Rowoon yang kebetulan memang duduk di sebelah Yerin. Ya nasiblah ya. Tertampar-tampar rambut Yerin yang badai parah. Yerin bukannya berhenti malah lanjut menampar-namparkan rambutnya tepat ke muka Rowoon. Reaksinya lucu sih. Sementara itu, Sowon berusaha menghentikan kawannya ini dari membully teman angkatan mereka.

Wooseok menyeruput jusnya sekali lagi sambil melirik Seungyoun. "Youn, tau gak?"

"Hmm."

"Kan katanya, Kak Seungwoo udah punya pacar-"

"APAH!?"

Wooseok memejamkan matanya dengan lelah. Seungyoun kalo udah njerit suaranya kenceng juga. Pengang ini telinga bang.

Beda dengan Wooseok yang nampak lelah, Seungyoun justru menunjukkan ekspresi terkejut luar biasa. Ya gimana nggak? Ngegebet aja belom sempet, ini ternyata udah digandeng orang lain.

"Lu tau dari mana Seok?" Tanya Hanbin yang ternyata juga kepo-kepo.

Wooseok mengeluarkan HP nya dan mengutak-atik sesaat. "Gue sebenernya nguping-nguping dari senior yang deket ama gue sih, tapi nih ada fotonya."

Jadi Istri Gue Ya? | RyeonseungzzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang