slowly melting |2|

24 5 1
                                    



'

"Ishh, apa apaan sih kakak tadi tu, ganteng ganteng ngomong nya ngelantur!," gumam sebal lyana dengan suara kecil hampir tak terdengar.

"Hai, nama gue resa, gue boleh nggak temenan sama lo?,"

Pandangan lyana dari lamunannya beralih ke orang yang duduk di sampingnya,-teman bangkunya.

"Oh sure!, gue lyana, salam kenal," ucap semangat lyana dengan senyum manisnya.

Mereka saling berjabat tangan dan mengakrabkan diri satu sama lain, tidak apa apa jika masih satu orang yang lyana kenal di kelasnya, itu sudah lebih dari cukup.

"Resa lo dari SMP mana?,"-- tanya lyana

"Gue dari SMP 2 jkt, kalo lo?,"

"Dari SMP 5 jkt,"

Pembicaraan mereka akhirnya berakhir dengan masuknya guru bahasa inggris yang menjadi mata pelajaran pertama di kelas lyana.

****

"Hm Oke kalian semua bisa rest , kita lanjutkan ke pertemuan selanjutnya, thank you all, good morning!,"

"Good morning mam," dengan serontak kelas MIPA 2 menjawab salam dari mrs. Keira.

"Resa, kantin yuk?,"

"Hayuk, gue dah laper juga nih,"

Mereka beranjak dari bangku dan berjalan keluar kelas menuju kantin surganya para murid.

Resa dan lyana memasuki area kantin, tak jarang beberapa orang melihat kearah mereka berdua, karena lyana dan resa punya wajah yang mempesonakan setiap kaum adam, cuman saja, resa lebih pendek dan masih kelihatan seperti anak kecil yang imut.

"Ngambil meja disana aja yuk lyana," jari resa menunjuk meja yang kebetulan masih kosong.

"Yukk,"

Mereka berjalan ke meja tersebut, tapi kerumunan laki2 yang sedang bermain kucing kucingan memasuki kantin dengan berlari ngebut, dan menabrak tubuh lyana dan resa.

Alhasil resa terduduk di lantai, dan tubuh lyana terpencal ke samping, mengenai bakso kuah seseorang, dan kuah yang lumayan anget itu mengenai baju seseorang...

"Agrh! Lo kenapa bikin masalah terus sih!," suara berat + dingin + nada bentak itu terdengar lagi di telinga lyana.

Lyana mendongak, dia melihat kakak yang tadi pagi di tabraknya sudah menatapnya dingin, sedingin tangan lyana sekarang.

Lyana mendongak, dia melihat kakak yang tadi pagi di tabraknya sudah menatapnya dingin, sedingin tangan lyana sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Banyangin aja lagi di kantin gtu).

"Kak, maaf, bukan salah gue tapi-,"

"Ya ya ya alasan terus lo!,"

Semua seisi kantin terkejut atas per kalimat yang di lontarkan seorang laki laki bernama faris baraikhal, biasanya laki laki pendiam itu hanya akan bicara jika dengan teman temannya, tetapi. Faris berbicara kepada adik kelasnya yang belum kenal sama sekali--lyana.

"Nggak kak gue nggak alasan, tadi-,"

"Gue nggak mau tau ya, lo ikut gue sekarang,"

Seisi kantin melongo kala faris memegang tangan lyana dan membawanya keluar kantin.

"Aduh kak, tunggu bentar awk-," ringis tertahan dirasakan lyana karena faris mencekam tangannya sangat kuat.

Tibalah mereka di depan tempat wudhu, tempat itu sepi, karena terletak di belakang sekolah, tapi akan jadi rame jika waktu sholat udah datang.

"Lo bersihin baju gue, sekarang,"--faris membuka satu persatu kancing bajunya,

Lyana berbalik badan, takut saja jika nanti faris nggak pake kaus,

"Gue pake kaus, nih lo cuci, pas itu jemur, gue tinggal mau beli baju seragam," suara dingin itu semakin membuat lyana takut terhadap faris.

"Ish, mimpi apa sih gue ketemu sama orang itu," lyana bergumam pelan.

Lyana menerima seragam aris, dan mulai menyalakan air kran, lalu ia kucek kucek biar bersih, berhubung nggak ada deterjen, lyana menggunakan eskulin yang ada di sakunya untuk sekedar menjadi pengharum

"Selesai,"

Kriiiiiiiiiinggggggg......

"Pas banget udah masuk, btw ini mau di jemur di mana?," lyana celingukan mencari yang pas buat jemur seragam kak faris, tapi nggak ketemu.

"Duhh, mana gue udah telat 1 menit nih, bisa telat masuk kelas nih,"

"Oh disana!!," lyana dengan girang menghampiri tempat yang terpapar panas matahari dengan sempurnanya itu (genteng nya gudang bawah tanah).

"Aku jemur sini aja deh,"

"Buat kau seragam!, jangan terbang kebawa sama angin loh! Gue nggak mau ya kena marah kak faris lagi!," ucap lyana bermonolong sendiri.

Tak di sangka dari awal tadi seseorang melihat dengan senyum tertahan atas prilaku lyana yang menggemaskan...

***

Tbc lagi dongg:)))

Jadi gimana nih ceritanya? Nggak nyambung ya? Berantakan ya? Hehehe w azlinya benci pelajaran bhs indo, jadi nggak mantep buat cerita wekekk:v

Anu... Itu... Vote hehe.

Slowlymelting✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang