Part 2

24 5 1
                                    

"Duh,, gua telat kayanya ni telat lagiii telat lagiiii" (sambil berlari menuju gerbang sekolah tercinta )

"Telat lagi ?" (tanya seorang penjaga sekolah )

"Iya pak pasti di hukum lagi suruh lari di lapangan abis upacara" (ucap dinda )

"Itu udah nasib neng" (ucap penjaga sekolah sambil membuka gerbang)

"Iya pak iya"

Seperti biasa dinda menunggu upacara selesai di samping lobbi sekolah ya begitu lah kebiasaan dinda setiap hari senin..

"Dindaaa !!"

Suara itu langsung menyerang di telinga dinda..
Dinda menoleh ke belakang dan benar dugaan dinda itu adalah guru paling di takuti di se antero sekolah yaps.. Siapa lagi kalau bukan ibu ayunda guru BK di sekolah dinda

"I i iii ya buu" (dinda menunduk takut)

"Sudah berapa kali kamu selalu telatt !! Ibu heran dengan kamu bagaimana bisa kamu telat terus saat upacara dan setiap upacara kamu tidak pernah mengikuti upacara karena telat terus telat teruss !!!"

"Iya bu maaf saya mengaku saya salah sekali lagi maaf ya bu" (sambil menunduk )

"Ya sudah kamu sudah tau hukuman nya apa kan ?! Laksanakan sekarang !! Jangan buat amarah saya kembali!!"

"Iya buu saya laksanakan" (sambil berlari ke lapangan)

Yaa dinda berlari memutari lapangan sampai 3 putaran ya lumayan pagi pagi udah olahraga ekstrim hahaha..

"Duh,,cape banget gua udah lari 3 putaran ni dehidrasi butuh air"

"Ni air "

Dinda pun terkejut ketika yang dia lihat adalah cowok yang dia impikan selama inii seorang yang tinggi putih ber mata agak sayu yang mengikuti ekskul basket yaps.. dia adalah Gariel Bima Putra sahabat nya dinda hahaha ya begitu lah dinda

"Serius ini dia yang ngasih air ke gua ? Demi apa ? Omegat ga percaya gua dia yang ngasih air ke gua " (dalam hati dinda berbicara )

"Mau ga Air nya ? Kalau ga mau yaudah " (pergi meninggalkan dinda)

"Ehhh ehhh tunggu woi gua mau" (mengejar dan menarik lengan si Gariel )

"makanya gausah munafik gua kasih lu diem aja yaudah gua tinggal pergi" (sambil mengelus kepala dinda)

"Ya kan gua nafas dulu kali cape gua lari muterin lapangan"

"Hahaha emang gua peduli ? Engga"

"Parah banget dih"

"Harus dongg.."

"Hmm.."

"Yaudah sana masuk kelas ntar kalo telat kan kasian kena hukum lagi wkwkwk" (mencubit pipi dinda)

"iyaiya dadahh jelek" (meninggalkan gariel di lapangan sekolah)

Coretan Kertas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang