Sebelumnya aku mau kasih tau di awal2 part Zara dan Damar akan pake kata lo gue, soalnya aku pengen bikin karakter mereka khususnya zara bisa berkembang lebih dewasa kedepannya.. secara si zara ini kan karakter nya childis sama slengean....
Aku baru terjun di dunia wattpad ini jdi tolong kasih kritik & saran yang membangun ya guys biar aku nulisnya makin bagus....
Terimakasih dan selamat membaca :)))Tahun 2000
Pagi ini begitu berisik, anak-anak sekolah baru memasuki tahun ajaran baru mereka diaduk kembali sehingga yang belum pernah sekelas sekarang sekelas.
Di pojok ruangan tampak seorang anak laki-laki yang asik dengan dunianya tanpa peduli dengan keadaan sekitar.
Tiba-tiba datang seseorang menyapanya.
"Damar gue duduk sama lo ya ?" tanya anak laki-laki yang tak lain adalah Angga
Damar yang ditanya hanya melirik sekilas dan kembali kepada kegiatannya menatap ke jendela.
Angga yang sudah terbiasa dengan sikap Damar hanya memakluminya dan langsung duduk disamping Damar.
"lo udah tau belum kalo Zara bakal masuk ke kelas ini juga ?"
"ga penting" jawab Damar dengan malas.
Tanpa memperdulikan Damar yang terlihat tidak tertarik Angga melanjutkan ceritanya
"gue tu heran kenapa si Zara bisa masuk kelas ini, apa karna dia anak pemilik sekolah ya ? padahal tu anak kan nilainya astaghfirullah banget. Emang enak ya anak pemilik sekolah ga perlu capek-capek belajar tinggal masuk kelas bagus aja hufftt"
"bukan urusan gue" jawabnya dengan datar.
Tak lama setelah pembicaraan mereka 3 orang gadis masuk dengan penuh percaya diri tentu saja kedatangan mereka tak luput dari perhatian orang-orang di kelas.
Zara yang baru saja Angga dan Damar bicarakan masuk bersama dua temannya Sisil dan Mita.
"pagi semua" sorak Zara dengan semangat
Sisil yang disebelah Zara pun ikut bersorak semangat hingga membuat kelas yang tadi berisik semakin berisik
" yuhu apakabar semua, pagi guys... Sisil cantik disini"
Sementara Mita yang punya sifat agak pendiam dari Zara dan Sisil hanya tersenyum geli melihat teman-temannya heboh menyapa anak kelas baru mereka.
"Mitaaa lo duduk bareng gue ya, ga mau tahu... gue butuh lo buat contekan" ucap Zara dengan tak tahu malu.
Sisil yang mendengarnya langsung protes tak terima melihat Zara yang lansung menarik Mita kesebalahnya
" ya elah curang lo Ra, trus gue gimana masa lo ama Mita sih ntar gw conteknya ama siapa klo ada latihan"
"cari temen sendiri lo, siapa suruh telat narik Mitanya... week" balas Zara pada Sisil.
"udah deh kalian jangan berantem, lo duduk dibelakang kita aja Sil biar gampang" kata Mita menengahi mereka.
Damar yang mendengar keributan disampingnya hanya melihat sekilas ketiga gadis itu dan kembali ke kegiatannya melihat keluar jendela sambil matanya menerawang.
Angga menyenggol Damar dan berbisik " mereka emang cantik ya apalagi si Zara" katanya dengan berbinar.
Melihar sahabatnya memuji si tukang onar seperti Zara Damar hanya berkata "buat apa cantik tapi bego, ga guna"
"njirrr... lo emang ya, tajam banget tu mulut" gerutu Angga yang tidak di tanggapi Damar.
Hingga terdengar bunyi bel masuk Damar baru memusatkan perhatiannya ke depan kelas nampak guru sudah datang dan langsung memulai pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembuktian Untuk Masa Depan
RomanceDamar : Anak panti asuhan yang sekolah dengan mengandalkan beasiswanya. Hidupnya yang tidak beruntung dan merasa tidak diinginkan membuat dia tidak mau bergaul dengan orang disekitarnya. Hanya mempunyai satu sahabat yang mengerti dan selalu disampin...