Prolog

8 2 4
                                    

1 tahun lalu,

Hari ini entah sangat sejuk, dengan langit yang agak mendung juga gerakan angin yang cukup kencang, membuat pohon-pohon disekitar taman kota Bandung ini bergerak ke-kanan dan ke-kiri mengikuti alunan angin.

Hari ini, Adele sedang menunggu kekasihnya. Adele rindu Aska, ia merindukan cowok itu. Cowok yang selalu membuatnya tertawa, bahagia hingga Adele lupa caranya bersedih.

Adele melirik jam tangannya yang melingkar manis ditangan kirinya. Sudah pukul Lima tapi Aska belum datang juga. Kemana sebenarnya Aska?

"Kok tumben yah, Aska lama banget. Biasanya dia yang datang duluan kalo pengin ketemu."

Adele menghela napasnya kemudian mengeluarkan handphone-nya yang sedari tadi berada dikantong celananya.

Sebuah nontifikasi membuat Adele tertarik.

Kecelakan motor didekat walikota Bandung? Bukannya itu dekat sama taman ini yah.

Adele membuka notifikasi itu karena rasa penasarannya sudah menjalar hingga otak. Entah, mengapa perasaannya menjadi sedikit tidak enak.

  KECELAKAN MAUT BANDUNG
    
    Telah terjadi kecelakan yang
           merenggut nyawa,
             seorang remaja.

     Remaja dengan motor ninja
    berwarna merah dan berplat
D231××× telah ditemukan tewas
  setelah menghantam pembatas
                        jalan.

   Demi menghindari pengendara
       mobil yang ugal-ugalan.

                   Sumber;beritaBandung

Adele mencoba mengingat-ingat plat motor ninja Aska dan..

DEG!

Itu adalah Aska, pacarnya. Kenapa? Bagaimana bisa itu terjadi? Tanpa ba-bi-bu Adele berlari, tetes demi tetes air mata meluruh begitu saja dipipinya

***

Sekarang disinilah Adele dirumah kediaman Aska, sekarang keadaannya sangat kacau. Rambut panjang tergerai yang kusut, mata sembab serta air mata yang masih metes sedari tadi.

Didalam rumah Aska ramai dengan tetanga sekitar dan orang tua Aska yang menangis histeris seperti Adele. Adele melangkah maju dan menatap Ibu Aska.

"PERGI KAMU! KARNA KAMU, ASKA JADI SEPERTI INI!! KALAU BUKAN KARNA INGIN MENEMUI KAMU ASKA GAK MUNGKIN MENINGGAL!!!" Ibu Aska menarik-narik lengan Adele untuk keluar.

Adele menangis sejadi-jadinya.
"Maaf tante, maafin Adel".

"PERGI DARI SINI SEKARANG!"

Ayah Aska ikut menenangkan Ibu Aska yang mendorong Adele secara paksa.

Dengan hati yang teriris Adele menghapus jejak air matanya, kemudian melangkah keluar. Sesempat mungkin Adele menoleh kearah belakang.

Rasanya sangat terpukul melihat jasad Aska terbujur kaku dengan tubuh yang tertutup kain. Hatinya belum siap untuk menerima ini, sungguh ia sangat mencintai Aska. Ya, Aska Pradipta.

                   


        #cuapAuthor.

Hai gaes, jangan lupa like dan follow aku ya...

Semoga cerita pertamaku bisa dapet cinta dari kalian...

See you Next time

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang