{C} 01 : New Home

8.5K 788 139
                                    

Bugh

Plakk

Bugh

"Akh! Appa....hiks.... Appo...." tangis namja bernama Haechan pada sang Appa

"KAU MASIH INGIN MEMBUAT MASALAH, HAH!? DASAR ANAK SIALAN KAU!!" marah sang Appa sambil sesekali menjambak rambut Haechan kuat

"Ampun appa.....hiks..... Kumohon, maafkan aku.....hiks....." Haechan menangis dengan kerasnya

"HAECHAN!!!" pekik Renjun, anak tertua dari empat Lee bersaudara ini

"Hiks.... Appa, apa hiks yang kau lakukan pada hiks Chanie hyung?" Chenle menangis melihat hyung tersayangnya disiksa oleh sang Appa

"DIAM KALIAN! MASUK KAMAR KALIAN, BAWA ANAK SIALAN INI JUGA! BESOK AKU AKAN MENJUAL KALIAN KE KERAJAAN SEBERANG!!" apa yang dikatakan sang Appa tadi? Menjual? Mereka akan dijual? Gila! Appa nya sudah gila!

"Appa, kumohon jangan jual kami.... Kami tidak ingin pergi...." Jaemin yang sedari tadi diam sembari menenangkan saudara kembarnya pun akhirnya angkat bicara

"Huh, terlambat, kalian sudah kujual pada keempat pangeran Jung dinegeri seberang. Kemasi barang kalian, besok pagi kalian akan dijemput oleh para pengawal dari keempat pangeran!" ujar Appa Lee dingin

"Appa tega menjual kami? Anak kandung Appa sendiri?" kali ini Renjun berujar dengan nada dingin serta kesedihan

"Renjun, aku bukan Appamu lagi. Dan ya, aku tega menjual anak kandungku sendiri, bukan karena alasan." jawab Appa Lee dingin sembari menatap keempat putra yang dulu sangat ia sayangi

"Wae, Appa? Eomma sudah tiada, dan kami hanya memilikimu sebagai Appa kami, sebagai pelindung kami." kini Haechan bertanya pada sosok Appa yang beberapa saat lalu telah menyiksanya

"Kalian tidak tahu apa-apa, dan tidak harus mengetahuinya. Naik keatas! Masuk kedalam kamar kalian!" Appa Lee mengalihkan pandangannya dari manik mata keempat putranya

Renjun, Jaemin, Haechan, dan Chenle pun naik keatas dan memasuki kamar mereka dengan airmata yang mengalir menciptakan anak sungai dikedua pipi mereka. Memasuki kamar mereka dengan perasaan marah, sedih, kecewa, takut, dan juga senang.

Renjun menatap sedih ketiga adik tersayangnya. Ia memandangi adiknya satu persatu, tepat saat ia melihat wajah Haechan dan Jaemin, Renjun mendekati mereka berdua. Memandangi raut wajah mereka yang sama.

"Haechanie, kuobati dulu lukamu, ne?" tanya Renjun lembut pada Haechan yang berada dipelukan adik kembarnya

Haechan tak menjawabnya, melainkan melepaskan pelukannya dengan Jaemin dan menatap wajah Renjun yang menatap mereka berdua lembut dan penuh kasih sayang.

"Chenleya, tolong ambilkan kotak obat yang ada diatas nakas situ." ucapnya meminta tolong pada Chenle yang duduk didekat meja nakas

Chenle pun mengangguk, lalu memgambilkan kotak obat yang dimaksud oleh Renjun. "Ini hyung kotaknya." Chenle menyerahkan kotak obat itu kepada Renjun

"Gomawo, Leleya." Renjun tersenyum lembut pada Chenle yang dibalas juga dengan sebuah senyuman manis milik Chenle

Dengan telaten Renjun membersihkan luka yang didapat Haechan akibat ulah Appa mereka. Sesekali Haechan akan meringis saat alkohol itu menyentuh lukanya. Disampingnya, Jaemin memegang tangan Haechan lembut, seolah memberinya kekuatan untuk Haechan agar merasa lebih baik.

"Selesai. Sekarang kemasi barang kalian, ne?" ucap Renjun sambil membereskan kotak obat dan mengembalikannya ketempat semula.

"Apa kita akan benar-benar dijual, hyung?" tanya Chenle dengan mata berkaca-kaca siap untuk menangis kembali

My Vampire || NCTDREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang