Eric terbangun dari tidurnya, jam sudah menunjukkan jam tujuh pagi. matanya menatap kesamping melihat Sarrah yang masih ada dipelukannya, tidak biasanya Sarrah bangun jam segini apa percintaan semalam begitu membuatnya lelah.
Eric menghusap rambut Sarrah dengan lembut, Sarrah tampak tidak terusik sama sekali membuat Eric bersemangat menggoda wanita disampingnya ini.
"Hei, bangun gadis manis," kata Eric sambil mencolek-colek hidung gadis itu.
"Mmm... Eric berhenti aku lelah," gumamnya dengan nada serak khas bangun tidur.
"Hari ini bukannya kamu ada pemotretan, sekarang sudah jam tujuh pagi Sarrah," kata Eric yang seketika membuat Sarrah langsung membuka matanya.
"Ah, Eric kenapa enggak ngomong dari tadi?Ish, aku ada pemotretan jam delapan Eric!" pekiknya.
Sarrah langsung beranjak dari tempat tidurnya, Tanpa memperdulikan Eric yang terkekeh geli.
"Makanya jangan terlalu bernafsu kamu jadi kelelahan dan kesiangan," teriak Eric kepada Sarrah yang berada didalam kamar mandi.
"Mengacalah Tuan!" balasnya dengan teriak yang cukup nyaring, Eric hanya tertawa saja tanpa menanggapi ocehan Sarrah.
Eric menghidupkan ponselnya yang sejak malam dia matikan, Dia langsung menghubungi Laura tapi sayangnya tak ada jawaban bahkan nomornya tidak aktif.
Eric mencoba menghubungi kembali nomor Laura namun hasilnya tetap sama. Eric menjadi khawatir dengan keadaan Laura, lalu dia pun baru teringat bahwa dia menyimpan nomor Raisa, sahabat kekasihnya itu dan tanpa berlama-lama dia langsung menghubunginya.
Ke khawatirannya semakin bertambah saat nomor Raisa juga tidak bisa dihubungi, dia tahu kekasihnya pasti bersama Raisa karena hal seperti ini bukan terjadi pertama kalinya tapi sudah berkali-kali.
"Hei, kamu kenapa?" Eric tersentak kaget.
Dia menatap Sarrah yang sudah selesai mandi dan berpakaian rapih, dan Eric hanya tersenyum saja tanpa menjawab pertanyaan gadis itu."Kamu tidak mandi?" tanya Sarrah
"Ini aku mau mandi dan aku lapar Sarrah," jawab Eric.
"Aku akan siapkan sarapan untukmu dan sekarang kamu mandi dulu."
Eric mengangguk, lalu langsung melangkahkan kakinya ke kamar mandi dan Sarrah menuju dapur.
***
"Heh, Bocah bangun enggak kuliah lo? Ini udah jam tujuh," kata Raisa berusaha membangunkan Laura.
"Laura, bangun, astaga! Gue ada kuliah pagi."
Namun tak ada sahutan dari Laura. tidak seperti biasanya Laura bangun siang, wanita itu selalu bangun pagi meskipun tidur malam.
"Laura bangun."
"Raisa dingin," jawabnya lirih.
"Lo kenapa, Ra?" Raisa mengecek kondisi Laura, dia tersentak kaget dengan suhu tubuh laura.
"Astaga, Lo demam? kita kerumah sakit..."
"... Ya Tuhan... Lo juga mimisan. Laura, Lo..." panik Raisa, melihat keadaan laura yang tiba tiba mengenaskan seperti ini.
Bagaimana bisa semalam masih baik-baik saja, Tapi sekarang kondisi Laura sangat mengkhawatirkan karena suhu tubuhnya sangat panas dan juga mimisan.
"Ayo Laura bangun gue bantu jalan, kalo gue gendong gue enggak kuat," ucap Raisa sambil mengangkat tubuh laura.
Raisa Tergopoh-gopoh membantu Laura, yang sialnya darah mimisan semakin keluar dengan derasnnya membuat Raisa khawatir setengah mati.
***
TBCTerimakasih yang udah baca mohon tinggalkan jejaknya karna vote itu gratis dan ga susah💜⭐.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKASIH DAN SIMPANAN
FanfictionWARNING WAJIB FOLLOW DAN VOTE⚠️ Sebagian dihapus : Versi lengkap telah tersedia di Dreame dengan judul yang sama Berkisah tentang Eric Braham yang berkhianat. Ia bingung, memilih antara kekasih atau simpanannya. #publish6jul2019 #Rank 1(Wattpad2019...