Bagian 03.

16.4K 573 12
                                    

[ BAD, Bagian 03 ]

Annatasia Prilly Veronica.

"Tante suka bikin kue ya?" tanya gue basa basi.

Tante Siska-nama mamanya Ali- menghentikan kegiatannya mengaduk tepung dan menatap gue lalu tersenyum.

"Sebenarnya nggak juga sih, tapi karena Ali itu suka kue kacang, tante jadi sering buat kue." ucap beliau sambil tertawa.

Gue ikut tersenyum. Gue pikir tadi beliau mau mengajak gue kemana, ternyata tante Siska tadi cuma ngajak gue belanja bahan bahan untuk membuat kue.

"Tolong kamu tuangkan kacang itu kedalam adonan tante." pinta tante Siska.

Gue mengangguk patuh. "Semua tante?" tanya gue.

"Iya semua, sekalian tolong kamu pecahin 5 telur dan masukin juga kesini, ahh sekalian itu minyak gorengnya di masukin sini juga." ucap Tante Siska dan gue pun melakukan apa yang beliau suruh.

"Duh maaf ya tante jadi ngerepotin kamu, padahal kita baru kenal tapi kamu udah tante buat repot kayak gini... Eh tapi nggak apa-apa lah ya kan sekalian buat kamu belajar nanti kalau jadi istri nya Ali kan jadi bisa buat kue yang Ali suka." ucap tante Siska panjang lebar.

Ini orang napasnya kuat banget ya, ngomong tanpa jeda gitu?

Dan gue cuma bisa pasang senyum buat bales ucapan tante Siska karena jujur pake banget gue nggak tau harus bilang apa. Gue ngerasa bersalah banget deh jadinya udah boongin tante Siska yang baik banget gini. Gue kan cuma pacar boongannya Ali, gimana nanti reaksi tante Siksa kalau tau gue ini bukan pacar beberannya Ali?

"Prilly kenapa kamu bengong?"

Gue mengerjapkan mata beberapa kali waktu tante Siska melambaikan tangan kearah gue. "Ma-maaf tante." ucap gue gugup.

"Ahh nggak apa-apa kok, sini kamu bantuin tante bentuk kue... Ini kamu pake sarung tangan dulu." ucap tante Siska.

"Jangan kaku begitu, Prilly. Anggap aja aku ini Mama kamu." Lanjut tante Siska.

Bunda...

Denger tante Siska ngomong gitu kok gue jadi kangen sama bunda ya... Hah... Diam diam gue menghela nafas panjang lalu memakai sarung tangan yang diberi tante Siska. Lalu gue duduk di dekat tante Siska, ia beliau emang membuatnya di lantai dengan alasan tikar plastik.

Gue memperhatikan tante Siska yang serius banget bentuk kue kacang ini jadi kecil kecil, berbentuk hati. Dan gue pun mulai mengikuti tante Siska yang mengajari gue membentuk kue ini dengan baik.

Setelah satu jam akhirnya semua kue kacang buatan kami telah jadi dan tinggal menyusun di toples saja.

"Tante kok buatnya banyak banget? Emang mau ada acara keluarga ya?" tanya gue basa basi sambil menyusun kue ke dalam toples.

"Acara keluarga? Ahh nggak juga... Ini juga palingan juga satu minggu udah abis di makan Ali sama Papanya, mereka itu doyan banget sama kue kayak gini." ucap Tante Siska di akhiri dengan kekehan kecil.

Eh buset deh ya kali kue sebanyak ini bisa habis dalam waktu satu minggu.

Benar benar amazing deh, bayangin aja seberapa banyak kue kacang yang tante Siska buat dengan bahan dua kilo tepung segitiga biru dan satu kilo kacang? Banyak banget kan?

"Kenapa? Kamu kaget ya?" tanya tante Siska.

"Oh iya kamu kenal Ali sudah berapa lama?" tanya tante Siska lagi.

"Baru aja tadi gue kenal sama anak tante."

Gak kok, gue nggak bilang gitu. Itu cuma berani gue ucapin dalem hati doang.

6]. BAD (Romance)} [ Pindah Ke kubaca]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang