No cuts there is no revenge
Hurt means hurt
Kill the reply kill
Either a good deed good
( Master D )
"Bagaimana semua ini hancur karna satu orang?! "Bentakan suara keras membuat seluruh anak buahnya melonjak kaget. Suaranya menggema keseluruh ruangan tertutup itu. Tak kunjung mereda orang itu menembak salah satu anak buahnya sampai tewas.
" Roc tenanglah, kita belum tahu yang sebenarnya " nasehatnya pelan namun tegas. Dia adalah gillen stuart salah satu orang kepercayaan.
" Kau tak tahu rasanya dipermalukan, gil " dinyalakan sebatang rokok ditangan lalu di hisap tak lama dihembuskan kepulan asap berbentuk bulat tidak rata.
" Salah satu markas di indonesia yang dihancurkan seorang diri oleh perempuan " tekannya diakhir kalimat ingatkan akan rasa malu kalah oleh wanita.
Gil tertawa terbahak tak tahan dengar sepupunya kalah telak pertama kali. " maaf roc " tahannya agar tak menyindir sepupu kesayangan pamannya.
" ROCKY STUART, gil " tekan roc. Tak suka dipanggil rok dalam arti bahasa indonesia rok yang dikenakan wanita.
" Terus saja tertawa sebentar lagi mulutmu akan kujahit " lanjutnya ketus
Braaak
Suara pintu terbuka tanda seorang masuk keruangan rockya. " pluto apa yang kau lakukan di sini? " tanya gil menutup kedua mata anaknya agar tak terlihat mayat tergeletak didepan pamannya.
" Jack buang mayat ini " perintah roc ketus. Ia tahu ini tak pantas diperlihatkan keponakannya.
" nanti kutelpon, roc " pamit gil membawa anaknya pergi dari sana sementara rocky hanya angguk kepala mengiyakan.
Rocky stuart anak kedua dari keluarga stuart. Ayahnya bernama junin stuart dan ibunya darleena stuart yang sekarang sedang sakit gangguan jiwa karena anak pertamanya terbunuh oleh musuh keluarganya. Sungguh ia tak tega kalau sedang berkunjung kediaman ayahnya, dengan sabar ayahnya merawat ibunya.
" dad, apa kabar? " salam roc disambungan telponnya
" kenapa? Apa kau ada masalah? "
" hey... Hey dad aku duluan yang bertanya "
Terdengar kekehan disebrang sana pertanda ada yang lucu. " aku merindukan kalian" rocky bersandar di jendela kantornya tak lama ayahnya menjawab sayang " kau itu pria tapi manja sekali " ledek sebrang sana.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan rocky memutuskan sambungan telpon.
"masuk" perintahnya. Bawahan itu datang bersama seorang pria yang tak lain si pengendali cabang sementara. Senyum sinis terpajang merendahkan orang yang sudah membuat usahanya hancur.
Hardi nama pria yang sebentar lagi akan mati " a.. a.. Ampun master wanita itu membawa senjata beracun" jelasnya ketakutan akan kemarahan masternya.
Rocky berjalan mendekat lalu menendang kepala pria itu kencang sampai hardi terpental menabrak tembok. Sungguh bawahan tak berguna batin rocky. "ini master barang buktinya" serah terima bodyguard yang lain.
Benda itu sama persis dengan geranat tapi benda itu beracun. "apa itu yang terjadi pada tanganmu? " rocky melihat tangan kanan hardi membusuk tapi tidak bau. Hardi mengiyakan takut masternya marah lagi.
Benda di dalam plastik khusus diangkatnya lalu sekilas terdapat lambang sayap sebelah seperti angel tapi berhologram. Berarti ini musuh baru untuknya karena didunia hitam kelompok ini belum terkenal.
"master kumohon tolong aku... Wanita itu.. Di.. Ddia mencariku" mohon hardi diselamatkan dia tahu ini tak akan berguna tapi hardi juga punya seorang keluarga, istri cantiknya.
Rocky tertawa terbahak tak henti sungguh ini lucu sekali. Dia seorang anggota mafia tapi sangat lemah. Dipukulnya tubuh hardi sampai pingsan oleh rocky dengan wajah tawa lucu tak henti.
"buang dia dijalan jangan lupa rencananya" bawahan rocky mengangguk lalu segera menjalankan perintah.
Memburu adalah hobynya saat mendapat mangsa sehebat ini rocky sangat senang tak bosan sama sekali. Senyuman terus terukir diwajah tampannya.
Lihat siapa yang akan dibunuh dan membunuh
Angel
Suara tawa itu menggema diseluruh ruangan sampai keluar yang terdengar oleh anak buahnya. Siapa pun yang mendekat sekarang akan terbunub oleh sifat gelapnya yang keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER
ActionWarning 20+ cerita ini murni imajinasi saya sendiri jika ada kesamaan nama dan tempat mohon maaf harap dimaklumi. cerita ini hanya fiksi belaka mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar harap memilih kebijakan pembaca sesuai minimal umur yang...