1 🙋‍♀️🏖🙋‍♂️

167 17 4
                                    

🏖Pulau di filipina


Kwon jiyong, seorang anak laki laki yang kabur dari Villa nya untuk bermain dan melihat sunrise.

...

Jam 05.50, Biasanya anak laki laki umur 6 tahun susah di bangunkan, tapi tidak untuk jiyong dia sudah bangun untuk untuk melihat sunrise.

Senyuman kecil jiyong terpampang, dia sangat senang bisa berlibur ke pantai ini.

Jiyong berlarian di pantai, membuat air menjadi kacau.

Ombak kecil menerpa betis nya, jiyong sangat senang, hatinya sungguh tenang.

Saat sedang lari lari terlihat gadis kecil yang sedang melihat lihat keatas pohon kelapa.

Jiyong yang penasaran pun menghampiri gadis kecil ini.

"Emm.. ha halo nama kau siapa? Umur? Sekolah? Dari mana?" Jiyong mulai meracau.

"Hai, nama aku sandara park umur ku 6 tahun aku tinggal di rumah itu lalu aku bersekolah di depan market sana, aku emang orang sini" dara tersenyum.

"Kalo kau?" Dara menunjuk jiyong.

"Ah.. aku nama ku- kwon jiyong, bisa dipanggil jiyong, umurku 6 tahun, aku dtg dari korea aku berlibur kesini" jiyong gugup baru kali ini dia berbicara dgn perempuan sebayanya.

Di sekolah dia tidak punya teman dia hanya punya seorang guru yang melindungi dan mengajarnya.

"Panggil aku dara aku sedang menunggu kelapa itu jatuh" dara menunjuk kelapa yang diatas pohon yang tinggi.

"Em? Kenapa tak di goyangkan saja pohonnya" jiyong bertanya pada dara.

"Jangan teman ku ada diatas sana, MIKE!!" dara teriak keatas sana lalu ada 2 kelapa muda jatuh.

Jiyong takjub sekali lalu dia bertanya pada dara.

"Mike siapa?" Tanya jiyong.

"Teman kecil ku, dia seekor monyet yang tinggal di pohon itu" dara langsung membawa 2 kelapa muda itu.

Sebelum pergi dara membalikkan badannya kearah jiyong.

"Kau mau? Kebetulan dia menjatuhkan 2" dara menawarkan kelapa tersebut.

Jiyong mengangguk dia takjub, baik sekali gadis ini lalu jiyong mengikuti dara.

Dara berjalan kerumah nya, saat sampai di rumah sederhana dara seorang laki laki dewasa datang dihadapan mereka.

"Ayah? Sedang apa?" Tanya dara.

"Oh dara, kebetulan kamu membawa kelapa, ibu sakit dia butuh air kelapa, makasih dara sayang" ayah dara mengambil 1 dari 2 kelapa yang ada bersama dara.

"Appa, itu buat teman ku jiyong" jiyong tersenyum baru kali ini dia di panggil teman.

"Oh ini buat mu ya? Maaf kan aku tapi ibu dara butuh ini kalian minum ini berdua tdk apa apa?" Tanya ayah dara khawatir.

"Tidak apa apa ahjussi, aku bisa minum berdua bersama dara" jiyong menjawab ayah dara dengan sopan.

"Sopan sekali kamu, ahjussi akan membantu membuka kan kelapa ayo sini dara dan.. ji.. ji young?" Jiyong menggelengkan kepala lalu memperbaiki pelafalan ayah dara.

"Jiyong" jawab bocah laki laki ini.

"Ah.. itu dia jiyong ayo sini" jiyong mulai mengikuti ayah dara.

Ayah dara memukul kelapa dengan keras sehingga airnya terbang kesana sini.

Jiyong sedang bermain di ruang dekat ayah dara membuka kelapa.

"Kau.. orang korea?" Tanya jiyong pada dara.

"Tentu saja, jika tidak aku tidak akan bisa berbicara dengan mu seperti saat ini" dara menatap jiyong.

"Ah tidak, maksud ku kau lahir di seoul?" Tanya jiyong lagi.

Dara menggeleng lalu menjawab "aku dulu tinggal di busan, tapi sekarang aku tinggal disini"

"Kau? Kau dari seoul?" Tanya dara.

"Ya, aku tinggal seoul" jawab jiyong, tak lam kemudian ayah dara meletakkan buah kelapa di tengah dara dan jiyong.

"Minum ya jiyong, dara" ayah dara mengelus puncak kepala mereka lembut lalu pergi.

"Aku ambilin sedotan dulu" dara turun dari kursi yang dia duduki lalu mengambil 2 sedotan.

"Ayo minum" dara tersenyum lalu mengambil ujung sedotan tersebut.

Jiyong mengikuti dara.

Mereka berdua minum air kelapa muda tersebut, jiyong sedikit melirik ke arah dara.

"Dara cantik sekali" - jiyong

Jiyong merasa nyaman, baru kali ini dua cepat nyaman dengan orang baru.

Jiyong tersenyum, sepertinya hari hari libur nya akan menjadi lebih berwarna.


Jiyong senang bersama dara, dia nyaman sekali, dia selalu merindukan dara.

Jiyong tau dia masih kecil, bocah, bodoh, tapu dia deg degan setiap bertemu dara.

Senang :)

Sekali..

Tapi batas nya hanya 2 bulan.

Dimana jiyong menjadi bad mood, sering nangis, dan senyuman nya luntur.

Dara yang di samping nya ikutan sedih.

"Jangan sedih jiyong, aku janji kita bakal ketemu lagi" dara mengusap wajah jiyong.

Mata dara berkaca kaca, hampir menjatuhkan air matanya.

Tidak, dia harus kuat

"Kapan?" Jiyong menghirup ingusnya keras.

"Hanya tuhan yang tau, kalo kita jodoh, di ketemuin lagi kok" dara tersenyum, padahal hatinya sedang menangis meronta ronta.

"Aku jadi tenang" jiyong mengusap mmwajahnya.

Lalu dara melepaskan aksesoris yang selalu menghias tangannya.

"Nih, buat mu, di jaga jangan sampai hilang, kalo hilang, kita gk akan ketemu lagi" dara memberikan gelang berwarna hitam dan dihiasi manik biru.

"Terimakasih" saat jiyong berterimakasih, dia langsung di panggil orang tuanya.

"JIYONGIE!! AYO"

"Dah" jiyong melambaikan tangannya lalu naik ke mobil hitamnya.

Dara tersenyum melihat mobil itu pergi.

Dan saat itu sunset, matahari terlihat turun terus turun.

Dia merasa suasana ini menjadi mellow bukan romance.



















Pantai 🍃🏖 °Daragon°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang