3 🤯

66 15 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari menyelinap masuk ke sela sela tirai kamar jiyong.

Karena hangat dan terangnya matahari itu membuat jiyong jadi terbangun dari mimpinya.

Lalu ada seseorang yang teriak dari lantai bawah.

"YA! HYUNG! PPALLI IL-EONA" teriakan cetar adik laki laki jiyong di pagi hari.

Jiyong keluar dari kamarnya lalu melihat kelantai bawah.

"NE!" teriak jiyong lalu melihat adiknya sedang melipatkan tangannya di dada.

Jiyong masuk ke kamarnya lagi.

Ugh.. andai kalian ada di kamar jiyong, pasti kalian akan keluar dari kamarnya karena tidak tahan melihatnya.

Sungguh sangat seperti kapal pecah.

"Aisshh, aku harus panggil pelayan untuk membersihkan kamar ku" jiyong mengambil handuk nya lalu masuk ke dalam kamar mandi mewahnya.

Jiyong seorang anak yang terlahir di keluarga yang sangat kaya.

Dia dapat membeli apa saja.

saat ayahnya pensiun dia akan menggantikan ayahnya.

Setelah beberapa menit, jiyong keluar hanya dengan berbalut handuk putih melingkar di pinggangnya.

Dia membuka ruangan fashionnya.

Banyak sekali pakaian, sepatu, dan aksesoris di sana.

Jiyong mencari seragam sekolah nya.

"Hari ini, hari rabu ya? Berarti aku harus mencari seragam hari rabu" jiyong mencari seragamnya di ruangan baju khusus seragam, dari tk, sd, smp, hingga sma.

"ini dia" jiyong mengambil 1 stel seragam sekolahnya, lalu memakinya di kamarnya.

fyi : disini jiyong akan bersekul setiap hari senin-jumat pulang jam 2 siang, kalo hari sabtu jiyong pulang jam 11 siang karena jiyong hanya ada ekskul ;) dan minggunya libur.

kembali ke laptop.

jiyong terlihat sangat rapi di depan kaca dia memakai kaos kaki nya lalu mengambil sepatu nya di ruangan bajunya.

"hemm, aku ini terlalu tampan hingga mantan terindah ku tidak ingin pisah dengan ku" jiyong berlagak sombong di depan kaca *inget ji.. elu goblok :)

"HYUUUUUUUNG!" suara cetar nya ini lagi lagi terdengar.

jiyong menghela nafasnya kasar, mengambil tasnya lalu turun ke lantai bawah.

"ya mino, kenapa kau terus berteriak, membuat pusing saja" jiyong memijat pelan pelipisnya.

"hyung, kau itu terlahir sebagai bekicot ya? kenapa begitu lambat"

"apa kau bilang?"

"sekarang kau berubah menjadi tuli"

"kau ingin merasakan tangan ku?"

"bau, nggak suka wlee"

jiyong rasanya ingin meninju pas di muka mulus mino, tapi di henti kan oleh ibunya.

"aigooo, anak lelaki ibu... kenapa trus bertengkar ayo berkumpul di ruang makan ayah sudah menunggu" ibu jiyong dan mino menarik kedua anak lelakinya keruang makan.

----skip selesai sarapan----

"pergi dulu, mino kajja" jiyong sebagai abang mengantarkan mino ke smp nya.

setelah mengantar mino jiyong segera melajukan mobilnya ke sekolah nya.

saat sedang tidak fokus jiyong tidak sengaja menabrak sepeda di depannya.

tiba tiba ada gadis dengan seragam yang sama menghampiri sepeda itu.

"sepedaku.. :((" gadis itu membetulkan sepedanya namun apa daya sepedanya telah rusak.

dan saat itu juga jiyong keluar.

"ya, kau memarkir sepeda sembarangan ya?" tanya jiyong dengan tatapan tajam.

gadis itu melihat kearah jiyong dengan tatapan penuh amarah.

"kau.. kau sudah menabrak sepeda ku, tapi kenapa kau yang marah?!!" gadis ini berdiri lalu memarahi jiyong.

jiyong terpaku di tempatnya.

bukan karena gadis ini seram, tapi.. ini..

"dara?!" - jiyong

"kau.. sandara park ya?" ucap jiyong dengan mata melebar.

gadis ini melipat tangannya di dadanya, lalu menjawab "ne"

jiyong terdiam, dia tak tahu harus berkata apa.

dara melupakannya? sedih nya, tapi intinya dia menemukan gadis yang selama ini dia cari.

"kenapa kau diam saja, bagaimana dengan sepeda ku?" gadis ini kembali menatap jiyong.

ekhem khem jiyong pura pura jika tenggorokannya sakit.

"seragam kita sama, kau dari sekolah..."

"ya, aku dari sekolah yang mahal itu, aku mendapat beasiswa aku emang tidak sekaya kau, makanya ganti sepedaku" dara menatap jiyong tajam.

"kau tinggal di apartemen ini?" tanya jiyong lagi.

*apartemennya dara tu seperti yang di what's wrong with secretary kim?, ok?

"ne" jawab dara datar.

"mianhe, aku akan mengganti sepeda mu, tapi tidak sekarang maka kita akan berangkat bersama" jiyong menarik tangan gadis ini.

"Ap.. apa?!" dara mencoba melepaskan tangannya.

"dari pada kau terlambat sekolah, mending kau ikut dengan ku ada yang mau ku bicarakan" jiyong menatap tajam dara, sangat tajam hingga membuat dara menciut.

mau tak mau dara harus mengikuti perintah jiyong.

Keadaan mobil sangatlah hening.. tah apa yang mau mereka katakan agar tidak se awkward ini.

"Ehmm.. kau kerja?" Tanya jiyong.

"Ne"

"Kerja apa?"

"Aku menjadi pengasuh bayi tetangga dan gaji nya lumayan, bisa untuk menyicil apartemen"

"Sebelum masuk sekolah aku harus berkerja untuk menyicil apartemen, lalu setelah menyicil aku dapat membeli nya dan sekarang uangnya untuk kehidupan ku" jawab dara dan jiyong terdiam.

Sifat mandiri nya tak hilang dari dulu.

"Orang tua mu? Tinggal disini?" Tanya jiyong dan dara hanya terdiam.

"Ah.. mianhe.. pertanyaan itu membuat mu down" ucap jiyong.

"Orang tua ku meninggal, saat pergi ke busan bus yang kami tumpangi kecelakaan dan hanya beberapa orang selamat"

"Di busan aku bertemu chaerin, chaerin adalah teman masa kecil ku dan aku dekat dengan orang tuanya, selama mereka disana aku di perboleh kan tinggal disana"

"Lalu saat mereka ke seoul aku ikut, dan aku tinggal di rumah mereka karena tidak mau merepotkan chaerin aku berkerja untuk membeli apartemen" jelas dara panjang lebar.

Jiyong hanya mengangguk mengerti.

"Kau.. tidak capek?" Tanya jiyong.

"Ne.. kadang kadang aku merasa capek mengurus bayi, tapi mereka sangat lucu" jawab dara.

"Bagaimana kalau kau berkerja di tempat ku?" - jiyong




"maksud?" - dara










Pantai 🍃🏖 °Daragon°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang