“siapa pria kecil itu?”
Tn. Choi mengampiri Ny. Choi yang baru saja masuk kedalam ruang kerjanya , istrinya itu tidak menggandeng pria kecil berkaos putih berjean biru dan sepatu ket hitam bersamanya.
“ ayo berisalam pada haraboji….”
Pria kecil itu mendongak menatap Ny. Choi seperti tengah meminta penjelasan dengan wajah super imutnya.
“tidak apa-apa, itu haraboji. Joon tidak usah takut….”
Ny. Choi mengusap pipi Joon gemas, Joon pria kecil yang beberapa jam lalu dia ambil dari busan secara “paksa”. Joon sosok kecil yang entah kenapa membuat kemarahanya lenyap begitu saja saat mata kecil itu menatapnya dengan sorot mata jernih miliknya, Joon sosok kecil yang membuat hatinya bergetar hangat saat pria kecil itu memanggilnya “halmonim” , pria kecil itu membuat hatinya bergetar saat tanpa segan meraih tanganya dan mengandengnya. Pria kecil yang bahkan tak menangis saat dirinya memaksa pria kecil itu untuk ikut bersamanya.
“ haraboji….”
Joon berseru kegirangan , berlari menghampiri pria paruhbaya berambut putih, bertubuh sedikit sintal dengan mantel coklat dan celana bahan hitam, terlihat begitu berwibawa. Joon melompat kedalam pelukan pria itu, mengalung tanganya dileher Tn. Choi kemudian mencium pipi pria itu.
”aigo…”
Meski masih merasa bingung Tn. Choi memberikan senyuman pada Joon, pria payuh baya itu mengecup pipi Joon sebelum akhirnya mengalihkan tatapanya pada sang istri yang masih betah berdiri diambang pintu dengan senyuman dibibir merahnya.
“yeobo, kau harus menjelaskan ini pada ku”
Tn. Choi mendudukan dirinya diatas sofa hitam diruangan itu masih dengan Joon dalam pangkuanya. Ny. Choi pun akhirnya beranjak dari tempatnya berdiri , wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu mendudukan dirinya di hadapan Tn. Choi, terdengar helaan nafas panjang sebelum wanita itu mengeluarkan suaranya.
”dia cucu mu…”
Tn. Choi mengerutkan dahinya, menatap lamat-lamat pria kecil dalam pangkuanya. Menyadari betapa miripnya pria kecil itu dengan dirinya, matanya, hidungnya, dan satu lagi lesung pipi yang dimiliki pria kecil itu benar-benar membuatnya sangat mirip dengan dirinya.
“Choi Siwon?”
Nama itu langsung keluar dari bibir Tn. Choi, menatap istrinya meminta penjelasan. Dan Ny. Choi hanya bisa menganggukan kepalanya terlihat benar jika wanita itu merasa kecewa.
“heh….sudah kukatakan pada mu waktu itu untuk memberikan mereka restu tapi kau terlalu keras kepala”
Tn. Choi mengusap sayang rambut hitam milik Joon , pria itu sudah menduga hal ini akan terjadi. Istrinya terlalu keras kepala, Siwon putranya beberapa kali meminta izin untuk menikahi kekasihnya yang dia tahu bernama Yoona tapi istrinya selalu saja menolak , tak memberikan restunya hanya karena perbedaan kasta. Berbeda dengan dirinya yang berfikir terbuka menerima siapa saja yang akan menjadi menantunya, istrinya justru terlalu berpikir kolot dan menjungjung tinggi ajaran keluarganya tentang adat istiadat mengenai kesetaraan kasta pada sebuah pernikahan.
“aku masih tidak rela, bahkan mereka memiliki anak tanpa menikah. Yeobo ,ini korea negara asia bukan negara eropa atau amerika yang membebaskan segala hal. Ya tuhan apa kata orang-orang saat mengetahui Siwon memilik anak diluar pernikahan”
Ny . choi terlihat gusar, membayangkan orang-orang yang akan mencacinya saat mengetahui putranya memiliki anak tanpa ikatan pernikahan.
“yeobo kau berpikir terlalu jauh , biarkan saja orang mau berkata apa, ini hidup kita tentu saja terserah kita…aigo kau begitu mirip dengan Siwon”
KAMU SEDANG MEMBACA
Love
FanfictionKetika restu itu tak kunjung datang Ketika waktu tak menjadi jaminan akan datangnya restu Ketika kasta lagi-lagi menjadi penghalang Cinta terkadang egois Cinta terkadang harus merelakan Namun keadaanlah yang membuat rumit ***** Maaf maaf kau malah d...