AUTHOR POV
Dihari minggu cerah ini Rangga termenung di teras rumahnya sambil meminum segelas kopi instan favoritnya.
dia membayangkan kembali sikap Kiran kemarin, mengapa gadis itu seperti menjaga jarak kepadanya. padahal sebelumnya mereka sudah sedikit mulai akrab.
pikiran Rangga kembali pada ingatannya di Hari dimana dia merasa sikap kiran berubah,
Flashback
Di pagi hari itu Rangga penuh semangat melangkah memasuki cafe yang sudah semenjak 10 hari menjadi tempat dia menghabiskan waktu sarapannya.
"selamat pagi kiran"
"pagi. selamat datang di cafe kemangi. mau order apa?"
ada yang berbeda dari raut muka kiran, Dan rangga yakin itu. bahwa ada bentuk besar yang dibentuk olehnya sehingga rangga merasa kiran kembali seperti saat mereka berdua orang asing dan belum saling mengenal. kiran tidak menyebut namanya, nada bicaranya pun datar sekali.
"nasi goreng spesial 1 dan teh hangat 1"
"baik nasi goreng spesial 1 dan teh hangat 1 totalnya 42 ribu rupiah"
Rangga mencelos karena kiran sama sekali tidak menatap kearahnya saat berbicara. dengan berat hati Rangga memberikan selember uang 50 ribuan
"ini kembaliannya ditunggu 10 menit ya, terima kasih"
nahh bahkan ketika memberi uang kembalian pun kiran sama sekali tak menatapnya. yang mencengakan lagi adalah kiran langsung pergi dari meja kasir setelah memberikan uang kembalian Rangga.
---------------------------------------------
"apakah aku membuat kesalahan?" batin Rangga dengan keadaan bingung
"arrghh..." rangga berteriak frustasi.
"sebegitu susahnya kah?"
"ada apa dengan kiran?"
"kenapa sikapnya begitu?"
"ada tembok besar yang dia bangun sehingga aku susah untuk mencari celah mendekatinya."
pikiran-pikiran Rangga kacau saat ini. Dia tidak menyangka daya tarik kiran begitu hebat sehingga sekarang rangga merasa sangat menyukai kiran.
Rangga menegakkan tubuhnya, dia mengingat sesuatu.
"ah, aku punya nomor ponselnya mbak tata apa aku tanya dia saja ya?"
setelah berpikir dan sempat ragu selama 5 menit akhirnya Rangga pun memutuskan menghubungi Tata.
1 detik
2 detik
3 detik
TERSAMBUNG!!!!
"halo"
"halo mbak tata"
"iya, maaf siapa ya ini?
"saya mbak, Rangga"
"ohh iya ada apa telefon. jangan bilang kamu pindah haluan jadi mendekati saya lho rangga. saya sudah punya suami dan anak" sahut tata sambil disertai tawa
"hahaha, ya tidaklah mbak astaga"
"bercanda ngga, ada apa?"
"hmm, kalau boleh tau kiran kenapa ya mbak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Baik
Romance"dia bukan seperti perempuan lainnya. mungkin diluar dia terlihat ceria, akan tetapi aku tau dia lemah dan pengalaman hidupnya membuat dia dewasa sebelum waktunya." itu yang aku ingat ucapan dari kakak sepupu gadis itu. jujur, aku ingin mendekatin...