Episode 3

24 1 0
                                    


"Tiada yang dapat kita ketahui beribu sisi lain dari insan, jikalau kita tidak mengenalnya lebih jauh."

     *Di Kampus*

   Mentari menampakkan cahayanya menyambut awal pagi yang cerah, seperti biasa Zahra menelusuri jalan kampus yang berbatuan menuju Perpustakaan untuk menunggu jam masuknya kuliah.
         
    "Selamat pagi Zahra" seorang menyapa dirinya saat di dalam perpustakaan, yang ternyata dia adalah Naura. "Pagi Naura" ringkas ucapan Zahra pada sahabatnya.  Buku-buku sesuai Jenisnya tersusun rapi dalam rak-rak yang besar dan megah, Zahra mencari buku yang ingin sekali dibaca olehnya yang telah ia lihat di rak tingkatan no 3 beberapa hari yang lalu. "Apa yang kau cari Zahra" Tanya Naura dengan wajah polosnya. "Novel Tere Liye Nau. " Jawab Zahra sambil melengok kanan Kiri dimana bukunya itu diletakkan. Beberapa selang waktu Zahra mengukir senyuman manisnya saat melihat buku itu yang terletak dibagian belakang buku-buku yang tebal, saat Zahra mengambil buku itu di rak, nampak terasa ada yang menjanggal, seperti Ada juga yang menarik buku itu, Karena penasaran Zahra menegok arah samping belakang rak itu...

      Ohhh Tidak apa yang terjadi, sebuah permainan Takdir,  Tanpa disadari oleh gadis itu, Pria yang saat itu menyapanya dan memberikan brosur itu, ternyata dia adalah mahasiswa juga di kampus ini,  dan saat ini sedang bertatapan dengan Zahra.
"Ehmzz, Astagfirullah Aladzim. " what, mereka Mengucapkan hal sama, sambil menundukan kepalanya." Ehmzz, Aaaa... Afwan, Saya tidak mengetahui jika anda mengiginkan novel itu". Ucap Pria itu yang gugup.
"Ehmzz..  Ehh... Na'am nggak apa²."Iya begitulah juga Dengan Zahra yang juga menampilkan rasa gugupnya yang Sekarang sedang berhadapan dengan Pria itu,  ehh but!!  Zahra memang begitu, setiap Kali gugup saat ada pria yang Ada didepan pandangannya,itulah Zahra....

     "Ketika seorang bidadari mengiginkan buku itu, akan saya serahkan kepadanya. " Ahh apa-apaan ini,  Sekarang Pria itu mengatakan kata-kata yang membuat Zahra mengerinyitkan dahinya dan kaget seketika.
     "Saya bukan bidadari." jawab Zahra jika Ada yang menjanggal hatinya,  iya kira-kira itulah sifat Zahra, Dibalik pemalunya Tetapi jika itu menolak di pikirannya ia langsung tegaskan Tanpa berpikir panjang Dan Tidak banyak omong. "Setiap wanita bagi saya bidadari, karena wanita Bukan bidadara, cantik tapi Bukan Tampan. " Haah Kok jadi Gaje gini!!! "Terserah kamu!." Sambil menjaga pandangannya,  dia pun langsung pergi menjauh mengenggam erat Naura melangkah keluar dari perpustakaan Dan dari tatapan Pria itu, Tetapi tanpa sepengetahuan Zahra,  catatan Kecil yang ia bawa telah terlupakan saat membaca buku di meja.
     Pria itu menemukan catatan Kecil itu, dan menyimpannya.
   "Catatan ini.....milik dia" Kata dalam sebuah Hati seorang Pria Yang membuat gadis yang bernama Zahra menampakkan sisi kekesalannya...

Ehmzz... Apa yang terjadi setelah ini?  Akankah Pria itu mengembalikkan catatan Kecil itu kepada Zahra... Atau menyimpannya??.... Pria yang sebelumnya Saya fikir ....huffhh Ya begitulah, Kalian Tahu Bukan......... Kenapa menjadi Pria yang gombal...... !!!! 😂 Hahaha,  bagaimana Ya kelanjutannya Terus stay Ya......

Jika Ada saran, kritiknya Dari kakak" Dan teman"  Saya sangat ucapan Syukron.....karena Saya adalah seorang gadis amatiran yang Terus berusaha......
Terimakasih....

         

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan Kecil Menabur CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang