mint choco

77 14 2
                                        

"gimana kabar wonjin hyung?"

hyungjun yang sedang berjalan cepat lantas memelankan langkah kakinya, kepalanya menoleh, "hung?" manik bulatnya membulat, kedua pipinya masih tenang naik turun karena hot dog yang sedang di kunyahnya.

hari ini minhee basket, dan hyungjun memilih menonton nya latiihan agar dapat pulang bersama. kebetulan mereka sempat jajan ke mini market dekat lapangan sekolah tadi.

hyungjun mengedikkan bahunya tak acuh, lanjut melangkahkan kakinya seperti anak kecil yang berlarian di rerumputan, suara kresek dapat terdengar karena ia dengan seenaknya mengayun-ayunkan plastik berisi jajanan itu di udara.

"entahlah, ia tidak ada kabar." jawab hyungjun sedikit-- ketus?

minhee yang telah mengabiskan sekotak jus apel nya hanya mampu menyerngitkan dahinya bingung. pasalnya, tidak biasanya hyungjun seperti ini. ketika mereka sedang membahas 'wonjin' ini, hyungjun akan tersenyum lebar. lalu menceritakan apa saja yang mereka bicarakan di kakaotalk.

"kalian sedang bertengkar?" tanya minhee hati, tangan panjangnya dengan mudah melempar kemasan jus apel nya masuk ke tong sampah.

hyungjun menggeleng pelan, bibirnya menngerucut. walaupun cahaya lampu jalanan malam ini tidak terlalu terang, minhee dapat melihat itu, jelas sekali.

"tidak tahu tuh. ia selalu offline, jadi aku kira ia sibuk. tapi apa kenyataanya? baru malam ini aku melihatnya memposting foto bersama 'adik tingkatnya' di snapgram." entah mengapa, tempo mengunyah pipi hyungjun cenderung agresif sekarang.

minhee terkekeh pelan. kadang ia bingung dengan temannya yang satu ini,

belasan tahun berteman dengan wonjin, selalu dengan perasaan cemburu yang muncul dalam benaknya ketika melihat wonjin dengan orang lain.

tetapi ya, tetap saja. status mereka hanyalah teman.


"hey, hyungjun."

"ya?"

"kau suka sama wonjin-hyung? suka dalam artian 'itu'?"

langkah hyungjun terhenti, ia berbalik badan, dan minhee di pertemukan dengan wajah itu.

wajah yang di buat-buat menjadi dingin. ia pasti akan merajuk setelah ini.

"kita sudah membicarakan itu, kan? jawaban ku akan selalu sama, minhee. aku hanya  menyayanginya sebagai kakak. garis bawahi itu. kakak. bisa tidak sih kau tidak menanyakan pertanyaan itu kalau membahasnya?"

'mulai, deh.'

minhee sudah hafal, pasti setelah ini ia kan--

"sudah, ah! aku hari ini mau menginap di kamar jinwoo dan dohyon, sampai  jumpa besok!"

setelah menyembur kata-kata itu, ia berjalan cepat,  lebih ke 'lari' mungkin.


"huh, masih denial rupanya anak itu." gumam minhee menghela nafas, pasrah tertinggalkan menatap punggung hyungjun yang terlihat sedang menhantakkan kaki cepat dari nya.


(denial: suatu ekspresi yang ditunjukkan sebagai penolakkan)


...


hari ini bisa dibilang cukup panas, sebagian orang pasti merasa heran karena seharusnya sudah mulai mendekati musim dingin bulan ini. meskipun seisi cafe 'aho_ing' hari ini di penuhi oleh wajah kusut dari para pelanggan, senyuman pada wajah tampan seorang barista bernama mingyu itu tidak lepas dari wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

barista  -minglem-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang