Doppelganger

4 1 0
                                    

Aku kembali mencuci ulang semua pakaianku dan total semuanya 2 bak penuh.Aku pun menjemurnya satu per satu.Sore harinya ketika kuangkat ada satu seragam sekolah yang belum kering.

Kutunggu hingga esok ternyata angin malam tak cukup mengeringkan seragam abu-abu putih itu.Berulang kali kusetrika pun hasilnya nihil.Sangat basah,hingga dipakai seperti orang kehujanan basah kuyup.

Aku tak menyerah tetap menyetrika seragamku.Jalur setrika pun sudah seperti lintasan kereta api.Berulang kali maju-mundur.Aku harus menunggu setidaknya setengah kering hingga tak terlihat air di kain.

Sudah lebih dari satu jam tiga puluh menit.Kurasa jam upacara hari senin di sekolah juga sudah habis.Setengah jam kemudian aku mulai bersiap-siap walaupun aku sudah tahu terlambat.

Pintu gerbang sekolah sudah tertutup rapat.Aku memaksa masuk dengan membujuk satpam yang berdiri di tengah pintu tersebut.Satpam pun membukakan lebar pintu tersebut sangat sempit menyisakan selebar pergelangan tangan.

Ini pertama kalinya, aku terlambat masuk sekolah.Aku tidak tahu menahu bagaimana caranya meminta surat keterangan terlambat.Aku pun bingung di bagian mana ruangan untuk meminta surat keterangan terlambat.

Di sebelah pojok kiri dekat gerbang sekolah ku melihat ruangan bertuliskan Ruang TU.Aku memasuki ruangan tersebut dengan langkah ragu-ragu.

"Assalamualaikum,permisi,"kuketuk pintu ruang TU.

"Wa'alaikum salam,masuk,ada keperluan apa Mbak?"ucap salah satu guru.

"Begini bu,saya mau minta izin surat keterangan terlambat."

"Apa belum pernah terlambat?"ucap pengurus TU.

"Belum,bu"jawabku singkat.

"Pantes.Mbak di depan pintu atas itu kan ada tulisan coba dibaca,"perintahnya.

"Ruang TU,"baca ku singkat.

"Ruang TU fungsinya untuk apa?"tanyanya.

"Eummmm,"aku masih berfikir lama.

Sungguh ngeblenk otakku ini.Panik dan cemas bercampur jadi satu sehingga aku pun lupa untuk apa.

"Tidak tahu,ya?"pancingnya.

"Tahu,bu tapi..."

"Sudah kuduga pasti tidak tahu.Kalau tahu tidak akan salah masuk ruangan.Kalau begitu singkatannya apa TU itu?"

"Ruang Tata Usaha,bu"jawabku ragu-ragu.

"Ruang TU itu memiliki luas 59 meter persegi dilengkapi beberapa perlengkapan dan peralatan pendukung seperti komputer,printer,meja,almari,tv,dan sofa empuk ini seperti yang saya duduki enak kan bu duduk kena AC kalo ngantuk wahh dah pasti tidur,"sahut bapak pengurus TU yang lain.

"Diam to,Pak saya tidak sedang bertanya sama Bapak.Jangan bercanda,pak saya sedang serius,"jawab ibu pengurus TU.

"Wo laaaa serius apanya to,Bu?Daritadi siswa anak SMA kok tidak tahu fungsi ruang TU ya dagelan itu namanya..."

Aku semakin cemas,hatiku tak karuan dan kaku berdiam di ruang TU ini.Berdiri diantara Ibu Bapak pengurus-pengurus TU.Rasanya ingin segera lari ke kelas karena malu.Rasanya seperti disindir halus tapi menyakitkan.

"Ruang TU itu fungsinya untuk membantu proses kegiatan belajar mengajar seperti menyediakan lembar absen kesiswaan,kepegawaian,keuangan,dan infrastruktur sekolah.Coba kamu lurus di sebelah kanan ruang kedua dari depan itu namanya ruang BK buat mengurus siswa dengan mencurahkan segala permasalahan di sekolah dengan nyaman dan rileks.Sekarang saya tanya?terlambat itu masalah apa bukan?"

"Masalah,bu.Baik saya akan pergi ke sana untuk meminta surat keterangan terlambat.Terimakasih,bu,"aku pergi meninggalkan ruang TU tersebut.

Berlari untuk mengejar jam pelajaran pertama.Aku hampir tertubruk guru bahasa Jawa ku di depan ruang BK.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Genting Genting PecahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang