Ini hanyalah cerita tentang aku,bukan kamu ataupun mereka.
Aku Camila Aurora, entah namaku yang salah atau memang kesengajaan Tuhan memberiku sebuah nama yang jauh berbeda dengan takdir hidupku.
Aku masih mendengus sebal memikirkan nama ini.Mungkin ini sebuah doa orangtua ku agar aku menjadi sosok yang sempurna dan utuh,ya Camila.Arti nama yang begitu indah.
Namun,sekali lagi tak seindah hidupku.
"Hidup tak selamanya indah, Kimmy"celetuk Tanteku sambil menjitak kepalaku.
Ya,tanteku biasa memanggilku dengan nama Kimmy,katanya aku keponakan kesayangan dia.Rupanya dia sudah sejak lama memperhatikanku dari belakang kursi,tempatku duduk di depan meja belajar.Ternyata dia melihat tulisan yang baru saja ku tulis di buku Diaryku berwarna pink muda bergambar Ice Cream.
Kukira dia punya kemampuan cenayang,huhh hampir semua pikiranku diketahui oleh dia.Ternyata bukan!Buku Diary ku yang terbuka lebar-lebar membuatnya mengetahui segala isi kepalaku, hehehe.
"Tante,mau pulang ke Lampung hari ini juga?Gabisa didelay apa baru sebulan loh di sini?"
"Mau berapa bulan lagi Kimmy?kemarin minta tante di sini sebulan padahal tante niatnya seminggu aja karena ada urusan kerja yang banyak belum tante selesaikan,"jelasnya.
"Jam berapa?masih lama kan,"tanyaku lagi.
"Ini tante udah selesai mengemasi semua barang.Ya,masih ada waktu 1 jam lah buat OTW ke bandara,"ujarnya.
"Sekarang mau berangkat?"tanyaku.
"Enggak dong,mau ngobrol sama sayang-sayangan sama kamu cantik kan hari terakhir tante di sini.Emangnya kamu gak kangen sama tante?"tanya tante dengan lemah lembut padaku.
"Ya,kangen dong.Masa sama tante tercinta gak kangen,"memeluk tanteku.
"Uwuuuuuu...manja sekali keponakan perempuan tante semata wayang ini.Yakin masih kangen?Kalo kangen kenapa enggak mau main dan ikut ke rumah tante.Nanti,kan jalan-jalan mengelilingi kota Lampung."
"Tante masak gatau aku belum libur semesteran."
"Minta libur/cuti sendiri dong ke pihak sekolah."
"Kan sekolah aku itu negeri dan ternama tante mana boleh sembarang izin tanpa alasan yang jelas."
"Kan alasannya jelas mau berkunjung ke tempat saudara yang jauh,"bela tante.
"Manabisa,gak bakal diizinin kalo alasannya gak penting kecuali kalo ada saudara yang meninggal atau hajatan atau sakit baru boleh pergi."
"Lah masa nunggu tante meninggal dulu baru diizinin pergi,"tanyanya.
"Astagfirullah...tante ucapan adalah doa gaboleh ngomong kayak gitu,"pintaku.
"Abis tante mau ngomong gimana lagi?nungguin tante hajatan?Kan tante udah hajatan nikah setahun yang lalu sama orang yang jadi Om kamu sekarang.Kamu mau tante cerai terus nikah lagi?"
"Ya,gak gitu juga tante.Lagian aku kalo libur sebulan pun males ngejar ketertinggalan materi apalagi anak MIPA tugasku banyak,"keluh aku.
"Sebulan?bercanda kamu kalo itu jelas gak bakal diijinin kecuali sakit parah.Ya,minimal seminggu,Kimmy,"mengusap rambutku pelan.
"WTF...Seminggu?Lampung sama Jawa itu jauh pake pesawat.Sayang,tante ongkosnya buat bolak-balik terus cuma seminggu mana kurang puas mending buat aku jajan."
"Tanda-tanda wajah melas.Nih,simpan uang buat keperluan sekolah kamu.Sisanya,buat jajan gakpapa.Pokoknya ini uang harusnya bisa buat beli tiket bolak-balik ke rumah tante,Lampung.Tapi mau kamu gitu yaudah,"usapnya ke daguku pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genting Genting Pecah
RomantizmApakah semua yang telah terpecah belah tetap bisa bersama-sama? Atau ini hanyalah anganku yang terselimuti keegoisanku semata? Akankah aku mampu melewati semua jalan takdir ini sendirian? Seorang diri, Tanpa diriku, aku bukanlah apa-apa... Ketika ja...