Chapter 1

10 3 4
                                    

Pagi. Sinar jingga kemerahan muncul bersamaan dengan alarm pagi si jago. Segala aktivitas yang terkunci oleh malam dan purnama kembali terbuka.

Hari ini adalah hari minggu, hari dimana sebagian manusia yang sudah dianggap terlalu banyak bekerja selayak robot disuruh istirahat. Minggu adalah hari paling bersahabat, karena dari semua hari yang manusia ketahui, Minggu-lah hari yang selalu membuat manusia damai dengan bisikan 'kamu boleh istirahat.'

Namun tidak bagi kami. Ehm. Maksudku Alien.

Tiap hari minggu kami para Alien yang 'terdampar' di bumi ini berhimpun di suatu titik yang biasa kami sebut pusat lingkar. Di pusat lingkar ini kami mengumpulkan lingkar astral dari masing-masing penggunanya untuk diisi ulang kekuatannya untuk satu minggu ke depan. Kami para Alien hanya bisa menggunakan lingkar astral selama satu minggu dan menjadi manusia normal utuh selama 1 minggu kedepannya (tanpa lingkar astral).

Aku bergegas menjalani kegiatan pagi yang meliputi mandi, sarapan, beres-beres, dan lainnya. Lantas bergegas menuju ke pusat lingkar.

***

Selesai dari kegiatan pagi yang melelahkan, aku segera berjalan menuju stasiun KRL, jangan memandangku aneh dan bertanya kemana ufo ku, kami tidak difasilitasi hal seperti itu.

Tinggal beberapa meter lagi stasiun KRL terlihat, aku melirik sekilas jembatan penyebrangan yang ku lewati kemarin, lantas lebih memilih untuk menyebrang jalan tanpa harus kembali melihat jembatan penyebrangan itu. Ketimbang harus mengambil resiko.

Aku terus berjalan, tiap langkahku semakin cepat, deru nafasku selayak detak jantung tikus. Hingga akhirnya kakiku berhasil membawaku menuju stasiun KRL.

Aku lekas mencari-cari dua sosok yang akan menemaniku menuju lingkar astral, yang sebenarnya ikut terlibat dalam hal astral tersebut.

***

Leherku terus mencari-cari batang hidung kedua lelaki itu. Apakah mereka belum datang? Atau bahkan belum bangun?

Aku mencari. Terus mencari kedua orang itu.

Lantas tiba-tiba, jantungku berdegup cepat, entah kenapa orang-orang sekitarku yang kala itu juga berada di KRL bergerak begitu lambat.

Seseorang menyekap mulutku dari belakang. Aku langsung berontak berusaha melepas sekapan itu. Aku yakin dia bukan manusia, entah spesies ku atau beast, yang jelas aku yang kala itu sedang disekap tidak memiliki kesempatan untuk berfikir.
Tanpa pikir panjang, aku langsung memejamkan mata, fokus dan mengucap mantra.

"De temps 'gestat!"

Hening.

Tidak ada reaksi.

Apakah mantraku berhasil?

***

CIHUY CIHUY, CHAPTER 1 AKHIRNYA UPDATE NIH! AKHIRNYA SETELAH SEKIAN LAMA NULIS DISELINGI KESIBUKAN. MOHON MAKLUMIN SEGALA TYPO/BAHASA YANG KURANG SEKURANG-KURANGNYA, DAN MAAP UNTUK CHAPTER 1 YANG MASIH TERLALU PENDEK INI:V AUTHOR MASIH BERADAPTASI DENGAN SEGALA HAL BARU:V

SEE U ON NEXT CHAP!
INSHAALLAH.
TTD,
PUDINGSAPI.

Lingkar AstralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang