Yoon Seeun menatap nanar pada testpack keempat yang ia coba. Matanya berkaca-kaca menatap dua garis merah pada testpack itu. Tangannya gemetar, test pack yang ia pegang jatuh ke lantai. Di lantai itu terdapat tiga testpack lain yang berserakan tentunya dengan hasil yang sama.
Dua garis merah, berarti positif.
Yoon Seeun positif hamil.
Seketika pikiran dalam benak Seeun berubah menjadi sangat kacau. Tidak, dia tidak siap untuk ini. Bagaimana dengan karirnya? Seeun tidak mungkin memiliki seorang bayi disaat karirnya sedang populer, ia juga sudah menandatangani sejumlah kontrak dengan brand ternama. Seeun tidak mungkin menghancurkan kehidupannya dengan memiliki seorang anak.
Yoon Seeun menangis, ia kembali mengingat malam-malam yang ia lewati bersama Kang Seulgi, kekasihnya. Seeun masih ingat jelas apa yang dikatakan Kang Seulgi saat pertama kali ia menyerahkan keperawanannya untuk Kang Seulgi saat mereka berdua menghabiskan malam di salah satu hotel saat berada di Jeju.
“Aku tidak akan meninggalkanmu, tidak akan pernah. Bahkan jika sesuatu terjadi padamu, aku akan bertanggung jawab,”
Seeun juga mengingat bagaimana marahnya Seulgi setiap kali Seeun meminta Seulgi untuk menggunakan kondom sebelum mereka melakukan hubungan sex. Kang Seulgi selalu menolak memakai kondom saat ia menyetubuhi Yoon Seeun. Semua ini adalah kesalahan besar dan Seeun benar-benar menyesal telah melakukan kesalahan sebesar ini.
Gadis cantik itu lantas beranjak berdiri usai memungut kembali seluruh testpack miliknya. Ia berjalan keluar dari kamar mandi, matanya terlihat sembab usai menangis. Yoon Seeun segera mengambil ponselnya, ia lekas menghubungi Kang Seulgi dan meminta kekasihnya itu segera pulang ke apartment mereka.
“Ya, Sayang?” tanya Kang Seulgi mengawali.
“Bisakah... kau pulang ke apartment malam ini?”
“Hm? Ada apa sayang? Apa kau sakit atau kau butuh sesuatu?”
“Ada yang harus kita bicarakan, ”
.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
