2. Bucin

1K 102 32
                                    

Serial HAMASSAAD season 10 – 2. Bucin

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2019, 12 Agustus

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

"Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin."

[ QS. At Tawbah (9) : 128 ]

-::-

Hanun bertepuk senang begitu es krim pesanannya tiba. Dia sampai melupakan dua pemuda yang duduk di hadapannya, yang kini keduanya tengah sibuk dengan ponsel masing-masing. Dan dengan penuh semangat, Hanun mencicipi es krim tersebut.

"Enaaak..."

Hanun menyendok lagi es krimnya, tapi suapannya tertahan sebab didengarnya Saad mendecak penuh heran.

"Napa lo, Ad?" tanya Hanun, meletakkan sendok es krim demi mengambil air mineral di dekatnya.

"Ini, Kak," Saad menjawab tanpa mengalihkan pandangannya ke layar ponselnya sendiri. "Ada ustadz yang dihujat netizen, karena dakwahnya bawa-bawa KPop. Innalillaahi..."

Hamas menoleh, lantas melongok ke layar ponsel Saad tanpa repot-repot minta izin ke si pemilik ponsel.

"Yeileh," komentar Hamas demikian, "elu ngomong begitu depan Ibu Ratu..."

"Hah?" Saad menoleh pada sahabatnya dengan wajah bingung.

"Ibu Ratu?"

Hamas menggerakkan bibir bawahnya. "Yoi, Ibu Ratu. Kan urusan fanwar---ADADAH, Kak! Ampun dah, ini kepala gue difitrahin neh tiap taon!"

Sambil menggerutu, Hamas mengusap-usap kepalanya yang barusan dijambak Hanun tanpa berprikemanusiaan dan mengusap lengannya yang ditabok Hanun juga tanpa perasaan.

"Mau ngomong apaan, hah?" tanya Hanun sambil melihat galak.

"Ya gue sih ngomong fakta, Kak! Kan waktu itu jug---HADOH!" Hamas buru-buru menjauhkan wajahnya dari jangkauan Hanun.

Parah sih, masa jambangnya ditarik sama sepupunya. Sakit lah!

Hanun akhirnya menarik kembali tangannya yang terulur untuk menyiksa Hamas.

"Eh, itu masa lalu ya," Hanun langsung klarifikasi, "sekarang udah ngga."

"Ya sebangsanya, elah..." Hamas tak mau kalah.

"Ini maksudnya naon sih?" tanya Saad, masih bingung dengan perdebatan saudara sepupu di dekatnya. "Kan tadi mah saya lagi bahas netizen yang menghujat ustadz."

"Heleh, palingan Ustadz-nya jelek-jelekin KPop doang!" Hanun mencibir sebal. Disuapnya lagi es krim ke dalam mulutnya sendiri. Menghindari tatapan Saad yang seolah meminta penjelasan.

"Nih, ya, Ad, gua kasih tauk ke elu neh," Hamas berkata sambil lirik-lirik Hanun dengan was-was, "jangan jambak gue lagi, Kak!" ucapnya, berultimatum.

Hanun tidak menyahut, hanya melirik keki.

"Di KPop itu, fans-nya galak-galak bener, nyet," Hamas menjelaskan dengan wajah masih waspada terhadap sepupunya. "Kalau ada yang hina idolanya," Hamas menggerakkan tangan kanannya melewati lehernya sendiri. "Abis dibantai. KREK. Matek!"

"Hilih, lebay banget lu, Mas!" kata Hanun. "Bukan gitu, Ad. Plis ya, Hamas ini emang manusia lebeh banget. Cuma aja duitnya banyak dan tertakdir sebagai sepupu gue, jadinya gue masih akrab-akrab neh sama dia!" ucap Hanun, sewot.

HAMASSAAD Qalbun SalimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang