Prolog

365 32 7
                                    

Seoul, 2019

Sore itu masih seperti biasanya, aku pulang dari kantor dengan wajah setengah kumal bak kertas di remas-remas. Kujinjing tas kerja hitam ku yang didalamnya terdapat 2 cookies yang biasanya jadi camilan malam untuk Cyro-- anak kucing yang kutemukan didepan kantor.

"Hera-ya kamu sudah pulang?" tanya Eomma dengan matanya yang masih fokus didepan layar televisi.

Aku mengangguk. "Ne eomma, hari ini aku malas sekali di kantor. Terlalu banyak pengumuman yang mengejutkan" jawabku sambil berjalan menujunya.

"Jangan lupa kamu harus tetap sehat, acara pernikahan mu tinggal 2 minggu lagi sayang"

Aku mendesah kesal. "Stop eomma aku malas mendengar tentang perjodohan itu lagi. Lagipula sampai sekarang dia belum juga menghubungiku"

Eomma terkekeh. "Kamu menolaknya tetapi sekarang berharap dia menghubungimu?"

"Ani! Bukankah seharusnya ia berkenalan denganku? Bahkan kita hanya bertemu sekali saat pesta pertunangan. Aku hampir saja melupakan wajahnya" jawabku sewot.

"Bagaimana mungkin kamu bisa melupakan wajah tampan Lee Hangyul?" Eomma kembali terkekeh.

Kemudian aku berdiri menuju tangga yang mengarah ke kamarku. "Aku lelah, eomma bisa menelfonku bila ada keperluan, aku malas keluar kamar"

"Istirahatlah, semoga Lee Hangyul segera menghubungimu ya Haha" seperti itu lah Eomma, sering sekali menggoda ku.

Setelah sampai dikamar, tak lama handphone ku berdering. Dengan ringtone khas yang sangat ku hafal di luar kepala. Aku pun mengangkatnya.

"Yeah
Cross a line
We're having fun tonight
Listen"

Siapa yang sore-sore begini menghubungiku?

"Annyeong? Bisa bicara dengan He--ra?--ssi?" ujar seseorang yang terdengar bersuara bariton disebrang.

Dengan reflek aku mengangguk. "Ne? Aku sendiri Jang Hera. Nugu?"

"Kau lupa suaraku? Ini aku Lee Hangyul"

"Oh Lee Hangyul-ssi ada apa kau menghubungiku? Kukira kau lupa bila sebentar lagi pernikahan kita diadakan"

Lee Hangyul berdecak diseberang sana. "Kau ini memang ingin sekali ya menikah denganku?"

"Cih, enak saja. Kalau bukan karna permintaan Appa aku tidak akan mau menikahimu tuan!"

"Benarkah? Tapi dari nada suaramu kau nampaknya sangat peduli dengan pernikahan kita" Balasnya acuh tak acuh. "Yasudah, besok kencan pertama kita, jam 8 malam aku akan menjemputmu" Pria itu mengakhiri telfonnya dengan tiba tiba.

Aku merebahkan badanku diatas kasur yang mungkin tidak akan bisa kujamahi setiap malam 2 minggu lagi.

Kencan pertamaku dengan Lee Hangyul, aku membencinya.

Possesive Devil // Lee Hangyul // PDX101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang