0.0

37.5K 6.8K 1.5K
                                    

Tuk tuk tuk


Felix senang sekali mengetuk-ngetuk dinding apartemen sebelah. Entahlah, dia merasa kalau tindakan kurang kerjaannya itu membawa berkah.

Pasalnya, yang menempati kamar sebelah adalah seorang gadis dengan senyuman semanis madu, gadis yang membuat Felix terpikat karena kecantikannya.



Tuk tuk tuk



Senyum Felix mengembang, ketukannya dibalas!


Haha, rupanya usaha Felix untuk memancing si wanita berhasil.



"Pst, kamu lagi apa?"

Felix cekikikan sendiri. Dia senang berbicara seolah-olah penghuni kamar sebelah mendengar ucapannya.


Setidaknya, itu membuat rasa bosannya berkurang, kan?



"Aku bosen, aku mau disuruh-suruh, nih. Kamu mau nyuruh aku apa?"


Lagi-lagi Felix cekikikan sendiri. Ah, Felix jadi berharap kalau si gadis manis tersebut membalas perasaannya.







"Aku mau kamu kesini, boleh?"






Badan Felix membeku. Dia tidak salah dengar, kan? Dia tidak salah dengar kalau ada suara wanita yang membalasnya?




Felix bisa saja senang karena usahanya membuahkan hasil.





Tapi, ada satu masalah.





Felix baru ingat, kalau penghuni kamar sebelah sedang pulang ke kampung halamannya dan akan kembali besok pagi.

























Lalu, yang mengetuk dinding dan membalas perkataannya siapa?

[i] Seven Days | Lee Felix ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang