Hari itu aku sedang sangat gusar karna perubahan sifat kekasih ku Lee Jeno,sampai tiba di malam mensiv ku dan dia sebuah fakta mencuat bahwa Jeno selingkuh dari kiriman sahabat ku.
Sungguh aku putus asa,jadi pengorbanan ku dari awal sampai sekarang apa artinya?tidak kah Jeno berfikir di sini aku telah berani bertaruh segalanya demi dia.
Cermin diriku tidak sanggup lagi menjernih di dalamnya hanya ada bayangan buram,nampak begitu menyedihkan.
Hey sekarang hati ku ingin mengumpat mengkecam prilaku mengecewakan Jeno,tapi ada kah yang membela?bahkan peduli pun belum tentu,jikalau peduli mungkin kah mereka mengerti aku?
Oksigen di ruang ini seperti menipis,sesak bagai tercekik udara hampa,benar tak terlihat namun sakitnya nyata menusuk dari segala sisi.
Memejam kan mata pun tak berguna,memori indah itu selalu terputar,Iya indah yang telah menjadi jeruji penjara jiwa damai ku.
.
.
.
.
.
Handphone ku berbunyi terdengar melody khas berulang mengalun lembut,huft siapa yang menelfon?apa lelah ku belum cukup,ku teliti layar di depan ku tertera nama Jeno dengan emotion love hah aku menyesal mengenal mu aku menyesal sungguh.
Sebenarnya aku tidak berminat bicara dengannya tapi oke untuk sekali ini mari kita dengar the next alasan busuknya.
"Ra dia hanya teman ku kau hanya salah paham honey,tolong mengertilah,besok kita akan bertemu ku putus dulu mimpi indah manis ku"
Ckck kalimat yang entah sudah keluar berapa ratus kali dari mulut seorang Lee Jeno,aku sudah cukup jenuh,ambang batas sabar ku sudah jauh terlampui,aku ingin berhenti cukup sudah.
Terlalu banyak kepalsuan dan sakit yang ku telan sebagai makan sehari hari nampak bodoh di luar,namun jika kau teliti ini lah wujud setia tak terbalas ku,tertawa lah itu memeng miris.
Aku menyandarkan tubuh lelah ku,meraih diary di nakas mencatat ungkapan sakit ku untuk kesekian kalinya,kata yang berbaris rapih di setiap lembar memaknai hampir seluruh tangis ku di setiap letih ku.
Kali ini ini tinta bolpoin ku bergerak menorehkan kalimat selamat tinggal untuk sakit ku belakangan ini,jika nanti aku sepi itu takdir biar aku sendiri menyembuhkan luka walau ku tak yakin ada kah sisa kemampuan yang tersisa.
Perlahan dingin malam merayu rasa kantuk mengantar ku ke dalam tidur,melepas sesaat rasa lesu selama beberapa jam sampai esok sinar mentari kan menjemput kembali sang pagi.
.
.
.
.
.
.
Sesampai ku di area parkir ku liat Jeno sudah duduk di atas motor ninjanya entah untuk menanti ku untuk bicara atau mungkin menanti kedatangan pacar barunya,hebat tuan Lee Jeno hebat.
Aku baru akan menghampirinya,aku ingin langsung bicara tapi sebelum itu Jeno memanggil seorang pemuda bersepeda yang baru datang,melempar tas ke arahnya lalu memerintah si pemuda tadi seperti penguasa,begitu semena2 seperti yang ia lakukan terhadap hati ku,lagi pula kenapa gerangan pemuda itu menurut saja,kau lelaki lawan dia jangan mau di tekan seperti aku ucap benak ku.
Setelah si pemuda tadi berlalu aku benar2 menghampiri Jeno,mengucap kan kata akhir yaitu"putus".
Tau kah kalian apa reaksi Jeno selanjutnya?dia hanya tersenyum mengejek lalu bertepuk tangan layaknya orang licik.
"Oke baiklah,lagi pula apa artinya kamu?aku bisa mendapatkan wanita dengan sangat mudah,kau hanya sisa2 wanita perfect di duniaku kau bukan apa2,tidak begitu berarti"ucap dia dengan mudah sembari menepuk pundak ku lalu pergi begitu saja,kau anggap aku apa tuan Lee Jeno?sungguh keterlaluan.
Apa kau sedang mencinta?maka jangan lah menjadi bodoh karnanya,pengorbanan memiliki batas kau juga manusia yang berhati kawan,ingat sakit mu butuh obat bukan untuk di biarkan terus berdarah.
By Firaniel^
Janlup voment❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Na [Nct Jaemin]
Fanfiction"Kamu harus balas mereka Na" "Ga usah Ra aku baik2 saja" Dia yg mengajari ku memahami arti hidup,Iya seorang Na Jaemin.